Kegiatan mengerjakan haji dan umrah secara bersamaan disebut sebagai haji qiran, sehingga ketika jemaah memakai pakaian ihram maka niatnya adalah untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
Mengutip buku Ensiklopedia Fikih Indonesia: Haji & Umrah karya Ahmad Sarwat, Lc, M.A dijelaskan haji qiran pernah dilakukan oleh Aisyah RA. Rasulullah SAW menegaskan untuk cukup melakukan tawaf dan sai sekali saja untuk haji dan umrah.
ÙÙØ¬ÙØ²ÙØŠÙ عÙÙÙÙÙ Ø·ÙÙÙØ§ÙÙÙÙ ØšÙØ§ÙصÙÙÙÙØ§ ÙÙØ§ÙÙÙ ÙØ±ÙÙÙØ©Ù عÙÙÙ ØÙجÙÙÙÙ ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ±ÙتÙÙÙ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Cukup bagimu satu kali tawaf dan sai antara Shafa dan Marwah untuk haji dan umrahmu." (HR. Muslim)
Bahkan ada hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW sendiri saat berhaji, juga berhaji dengan haji qiran.
عÙÙÙ Ø¬ÙØ§ØšÙر٠أÙÙÙÙ Ø±ÙØ³ÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙ ï·º ÙÙØ±ÙÙ٠اÙÙØÙØ¬ÙÙ ÙÙØ§ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ±Ùة٠ÙÙØ·ÙاÙÙ ÙÙÙÙÙ ÙØ§ Ø·ÙÙÙØ§ÙÙØ§ ÙÙØ§ØÙØ¯ÙØ§
Artinya: "Dari Jabir bahwa Rasulullah SAW menggabungkan haji dan umrah, lalu melakukan satu kali tawaf untuk haji dan umrah." (HR. Tirmizi)
Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa dalam haji qiran, semua ritual ibadah harus dilakukan secara terpisah. Pendapat ini didukung oleh Mazhab Al-Hanafiyah, serta oleh Ats-Tsauri, Al-Hasan bin Saleh, dan Abdur-Rahman bin Al-Aswad.
Menurut pandangan mereka, ritual tawaf dilakukan dua kali: pertama untuk haji, dan setelah selesai, dilakukan lagi untuk umrah. Hal yang sama berlaku untuk sai dan bercukur, masing-masing dilakukan dua kali, pertama untuk haji dan kedua untuk umrah.
Proses Pelaksanaan Haji qiran
Sementara itu, Imam al-Ghazali dalam buku Rahasia Haji & Umrah Mengungkap Hikmah Tersembunyi di Balik Setiap Tahapan Ibadah Umrah dan Haji menjelaskan proses pelaksanaan haji qiran.
Haji qiran menyatukan haji dan umrah, sehingga dalam bertalbiyah jemaah akan mengucapkan
ÙÙØšÙÙÙÙÙÙ ØšÙØÙØ¬ÙÙØ©Ù ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ±ÙØ©Ù Ù ÙØ¹Ùا (aku memenuhi panggilan-Mu dengan haji dan umrah bersamaan), dan ucapan tersebut merupakan tanda dia telah berihram. Cukup baginya mengerjakan manasik-manasik haji.
Adapun manasik umrah sudah tercakup di dalam haji seperti wudhu sudah masuk ke dalam mandi. Kecuali apabila dia tawaf dan sa'i sebelum wukuf di Arafah, sa'inya terhitung sebagai haji dan umrah.
Tawafnya belum memenuhi tawaf haji, sebab syarat tawaf fardhu pada haji mesti dilakukan sesudah wukuf.
Niat Haji qiran
ÙÙÙÙÙÙØªÙ Ø§ÙØÙØ¬ÙÙ ÙÙØ§ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ±Ùة٠ÙÙØ£ÙØÙرÙÙ ÙØªÙ ØšÙÙÙ ÙÙÙÙÙÙÙ ØªÙØ¹ÙاÙÙÙ ÙÙØšÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ØÙØšÙÙØ§ ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ±ÙØ©Ù
Latin: Nawaitul hajja wal 'umrata wa ahramtu bihi lillahi ta'ala, labbaika allahumma hajjan wa 'umrata.
Artinya: "Aku niat haji dan umrah dengan berihram untuk haji dan umrah karena Allah Ta'ala. Aku datang memenuhi panggilan-Mu Ya Allah untuk berhaji dan umrah."
Syarat Haji qiran
1. Berihram Haji Sebelum Tawaf Umrah
Seorang yang menunaikan haji qiran harus mengenakan ihram untuk haji terlebih dahulu. Dengan demikian, ketika melakukan tawaf untuk umrah, ihramnya mencakup niat untuk haji dan umrah sekaligus.
2. Berihram Haji Sebelum Rusaknya Umrah
Seorang yang melaksanakan haji qiran datang ke Mekkah untuk melakukan umrah dan mengenakan ihram untuk umrah. Jika dia ingin menggabungkan ihram umrah dengan ihram haji, maka dia harus menggabungkannya sebelum menyelesaikan umrah tersebut.
Mazhab Al-Hanafiyah menyebutkan bahwa belum selesainya umrah adalah syarat sah buat haji qiran. Sedangkan mazhab Asy-Syafi'iyah berpendapat jika ihram harus dilakukan pada saat masuk bulan haji (Setelah bulan Syawal).
3. Tawaf Umrah dalam Bulan Haji
Seseorang yang mengerjakan haji qiran harus menyelesaikan tawaf umrah dengan sempurna dalam tujuh putaran, yang dilakukan pada bulan-bulan haji.
4. Menjaga Umrah dan Haji dari Kerusakan
Orang yang melaksanakan haji qiran harus menjaga ihram umrah dan hajinya agar tetap utuh hingga tiba pada hari-hari puncak haji.
Jemaah tidak boleh melepaskan pakaian ihramnya atau melakukan hal-hal yang dilarang selama berihram. Artinya, sejak tiba di Mekkah, dia harus terus mengenakan ihram sampai seluruh ibadah haji selesai.
5. Bukan Penduduk Masjidil Haram
Menurut pandangan Mazhab Al-Hanafiyah, haji qiran tidak berlaku bagi penduduk Mekkah atau mereka yang tinggal atau menetap di sana. Haji qiran hanya berlaku bagi mereka yang tinggal di luar Mekkah, baik warga negara Saudi Arabia maupun warga negara lainnya.
Menurut pendapat jumhur ulama, penduduk Mekkah boleh melakukan haji qiran dan hajinya tetap sah. Perbedaannya adalah, bagi penduduk Mekkah yang melaksanakan haji qiran, tidak ada kewajiban untuk menyembelih hewan sebagai dam.
Kewajiban menyembelih hewan ini hanya berlaku bagi mereka yang tinggal di luar Mekkah dan melakukan haji qiran.
Awal mula perbedaan ini adalah ayat Al-Qur'an yang ditafsiri dengan berbeda oleh kedua belah pihak. Surah Al-Baqarah ayat 196:
ÙÙØ§ÙتÙÙ ÙÙÙØ§ اÙÙØÙØ¬ÙÙ ÙÙØ§ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ±Ùة٠ÙÙÙÙÙ°ÙÙ Û ÙÙØ§ÙÙÙ Ø§ÙØÙØµÙØ±ÙØªÙÙ Ù ÙÙÙ ÙØ§ Ø§Ø³ÙØªÙÙÙØ³Ùر٠٠ÙÙ٠اÙÙÙÙØ¯ÙÙÙÛ ÙÙÙÙØ§ ØªÙØÙÙÙÙÙÙÙØ§ Ø±ÙØ¡ÙÙÙØ³ÙÙÙÙ Ù ØÙتÙÙ°Ù ÙÙØšÙÙÙØºÙ اÙÙÙÙØ¯ÙÙÙ Ù ÙØÙÙÙÙÙÙ Û ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ§ÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙ Ù Ù ÙÙØ±ÙÙÙØ¶Ùا اÙÙÙ ØšÙÙÙÙ Ø§ÙØ°ÙÙ Ù ÙÙÙ٠رÙÙØ£ÙسÙÙÙ ÙÙÙÙØ¯ÙÙÙØ©Ù Ù ÙÙÙ٠صÙÙÙØ§Ù ٠اÙÙÙ ØµÙØ¯ÙÙÙØ©Ù اÙÙÙ ÙÙØ³ÙÙÙ Û ÙÙØ§ÙØ°ÙØ§Ù اÙÙ ÙÙÙØªÙÙ Ù Û ÙÙÙ ÙÙ٠تÙÙ ÙØªÙÙØ¹Ù ØšÙØ§ÙÙØ¹ÙÙ ÙØ±Ùة٠اÙÙÙ٠اÙÙØÙØ¬ÙÙ ÙÙÙ ÙØ§ Ø§Ø³ÙØªÙÙÙØ³Ùر٠٠ÙÙ٠اÙÙÙÙØ¯ÙÙÙÛ ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¬Ùد٠ÙÙØµÙÙÙØ§Ù Ù Ø«ÙÙÙ°Ø«ÙØ©Ù اÙÙÙÙØ§Ù Ù ÙÙ٠اÙÙØÙØ¬ÙÙ ÙÙØ³ÙØšÙØ¹ÙØ©Ù Ø§ÙØ°Ùا Ø±ÙØ¬ÙØ¹ÙØªÙÙ Ù Û ØªÙÙÙÙÙ Ø¹ÙØŽÙØ±ÙØ©Ù ÙÙØ§Ù ÙÙÙØ©Ù ÛØ°Ù°ÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙÙ ØÙØ§Ø¶ÙØ±Ù٠اÙÙÙ ÙØ³ÙØ¬ÙØ¯Ù اÙÙØÙØ±ÙØ§Ù Ù Û ÙÙØ§ØªÙÙÙÙÙØ§ اÙÙÙÙ°ÙÙ ÙÙØ§Ø¹ÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ§ اÙÙÙ٠اÙÙÙÙ°ÙÙ ØŽÙØ¯ÙÙÙØ¯Ù اÙÙØ¹ÙÙÙØ§ØšÙ ࣠١٩ي
Artinya: "Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu'), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidil Haram. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Maha Keras hukuman-Nya."
6. Tidak Boleh Terlewat Haji
Seorang yang mengamalkan haji qiran maka dia wajib menyelesaikan ibadah hajinya hingga tuntas, tidak boleh terlewat.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Majelis Umum PBB Sahkan Resolusi Solusi Dua Negara Israel-Palestina, Tanpa Hamas
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji