Operasional penyelenggaraan ibadah haji memasuki hari ke-15. Pemberangkatan jemaah gelombang I sudah selesai.
Menurut Data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) total jemaah haji reguler yang kini berangkat ke Madinah adalah 88.987 dan tergabung dalam 229 kloter. Dari jumlah tersebut, terdapat 14 jemaah haji yang wafat.
Berdasarkan data tersebut, sebanyak 87.673 jemaah (98,52%) belum pernah haji, hanya 1.314 orang (1,48%) yang pernah berhaji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyelenggaraan haji Indonesia bisa kita sebut sebagai proses mobilisasi masyarakat sipil terbesar di dunia. Kompleksitas tantangannya sangat tinggi dan itu tercermin dari keberagamaan profil jemaah haji Indonesia, baik dari sisi pendidikan, profesi, kesehatan, termasuk pengalaman bepergian," kata Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie seperti dikutip, Minggu (26/5/2024).
Selain itu, jenis kelamin jemaah didominasi oleh perempuan, yaitu sebanyak 49.176 orang (55,3%), sedangkan jemaah laki-laki berjumlah 39.811 (44,7%).
Mayoritas jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang I berpendidikan SD (26.025), disusul SMA (22.541), S1 (21.593), dan SMP (10.126). Sisanya, berpendidikan diploma, S2, S3, dan lainnya.
Dari sisi kesehatan, sebanyak 68.781 masuk kategori jemaah dengan risiko tinggi/risti (77%), terbanyak pada rentang usia 60 - 70 tahun (23.856) dan 50 - 60 tahun (21.641).
Kemudian, setidaknya ada 59 jemaah disabilitas, 24 laki-laki dan 35 perempuan, terbanyak dari Embarkasi Solo (10 orang). Dari 59 disabilitas ini, ada 51 jemaah yang masuk kategori risti.
Dari sisi usia, ada 19.375 jemaah yang masuk kategori lansia dengan usia 65 tahun ke atas, komposisinya 49,5 persen laki-laki dan 50,5 persen perempuan. Mayoritas dari mereka belum pernah berhaji (98,75%).
Mayoritas jemaah haji lansia (50%), berada pada rentang usia 65 - 70 tahun. Tercatat ada empat jemaah dengan usia di atas 100 tahun. Salah satunya adalah Mbah Harjo Mislan yang berstatus jemaah haji tertua tahun ini dengan usia 109 tahun.
Dari segi profesi, secara berurutan, kebanyakan jemaah lansia adalah petani, ibu rumah tangga, pensiunan PNS, pegawai swasta, dan pedagang. Sementara dari sisi pendidikan, mayoritas lansia lulusan SD (10.538), SMA (3.380), SMP (2.215), baru S1 (1.756). Ada 246 jemaah berpendidikan S2 dan 18 orang berpendidikan S3.
Embarkasi dengan jemaah lansia terbanyak adalah Solo/SOC (4.095), Surabaya/SUB (3.334), Jakarta-Pondok Gede/JKG (2.130), Jakarta-Bekasi/JKS (2.122), dan Makassar/UPG (1.246).
"Profil jemaah ini mencerminkan tantangan dan kompleksitas kerja para petugas dalam upaya memberikan layanan terbaik kepada jemaah haji," pungkas Anna.
(aeb/rah)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri