Tanah Suci Makkah menjadi lebih penuh lautan manusia jelang Ramadan. Para jemaah berlomba-lomba untuk mendapatkan kemuliaan!
detikHikmah berkesempatan melaksanakan umrah bersama Jennaira Group dari Tima Wisata. Kami rencananya menyambangi Makkah dan Madinah di awal Ramadan 1445 H, kami tiba di Makkah pada Jumat (8/3) malam waktu setempat.
Suasana di Makkah begitu padat jemaah. Selama 24 jam, tidak berhenti lautan manusia untuk beribadah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diingat, bagi jemaah yang mau masuk ke plataran alias depannya Kakbah, para lelaki harus memakai kain ihram sementara bagi wanita bebas memakai pakaian ibadah apa saja.
Jelang Ramadan, suasana di Baitullah makin semarak. Umat Muslim makin membludak demi berlomba mendapatkan kemuliaan.
"Hadits Nabi Muhammad SAW, barang siapa salat di Masjidil Haram akan mendapat kelipatan 100 ribu pahala dibanding salat di masjid lain. Begitu pula saat Ramadan, pahala ibadah di sini akan berkali-kali dilipatgandakan," papar pemandu kami, Muhammad Zuhri Hilmi.
"Maka saat Ramadan, suasananya lebih ramai lagi. Apalagi 10 hari terakhir ada yang itikaf. Ramainya mirip-mirip seperti musim haji," sambungnya.
"Sidang isbat di sini Minggu (10/3) malam. Mungkin puasa Ramadan di Saudi pada Senin atau Selasa," lanjut Zuhri menjelaskan.
![]() |
Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan ketika hendak beribadah di Tanah Suci Makkah saat Ramadan. Misalnya, beberapa rute jalan di sekitar Masjidil Haram akan ditutup.
"Saat Ramadan, rute-rute jalan di hotel-hotel di sekitar Masjidil Haram akan ditutup untuk memudahkan jamaah berjalan kaki. Jadi harus lebih sabar, kalau busnya nanti harus berputar-putar jalannya," kata Zuhri.
Para jemaah diimbau untuk menyiapkan fisik dan stamina. Selama di Tanah Suci, diharapkan pula untuk bisa beristirahat yang cukup.
![]() |
Muhammad Fariz Rachman dari Jennaira Group menjelaskan, paket ibadah umrah di bulan Ramadan memang jadi incaran jemaah dari Indonesia. Tapi ingat, kalau di 10 hari terakhir Anda harus merogoh kocek lebih dalam.
![]() |
"Biasanya kebanyakan umrah di awal Ramadan. Untuk 10 hari terakhir, memang biayanya lebih besar karena permintaannya juga yang sangat tinggi," ungkapnya.
"Para travel agent pun akan konsorsium, alias kerja sama untuk memberangkatkan jemaah di 10 hari terakhir Ramadan tersebut. Itu hal yang lumrah," katanya.
"Kami mengakomodir umrah selama Ramadan plus sampai awal Syawal juga cukup banyak peminatnya," tutup Fariz.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Iran-Israel Memanas, PBNU Minta Kekuatan Besar Dunia Tak Ikut Campur