Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia dengan 86,7% dari total penduduk keseluruhan menurut data World Population Review tahun 2021. Hal ini tentu mendorong banyak muslim untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Menunaikan rukun Islam yang terakhir atau haji ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Biaya haji reguler tahun 2024 terbaru yang disepakati Kemenag serta Komisi VIII DPR RI adalah sebesar Rp 93 juta. Rincian biaya tersebut terdiri dari 60 persen ditanggung jemaah dan 40 persen sisanya dibayarkan pemerintah.
Besar Bipih yang harus dibayarkan jemaah sebesar 60 persen dari total BPIH atau senilai dengan Rp 56 juta. Jika dilihat, nilai Bipih ini selalu naik tiap tahunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Supaya tetap bisa konsisten menabung untuk berhaji, tentu kita harus memiliki kiat khusus dan mengatur keuangan setiap bulan. Mengingat untuk pergi ke Tanah Suci membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan waktu tunggu yang lama. Berikut ini beberapa tips menabung untuk berangkat haji.
5 Tips Menabung untuk Berangkat Haji
1. Buat Rencana Tabungan Haji
Membuat rencana tabungan haji jadi hal pertama yang perlu calon jemaah lakukan. Tabungan haji dapat dibuat di bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggara Ibadah Haji (BPS BPIH) yang telah ditunjuk oleh Kementerian Agama RI. Klik di sini untuk melihat daftar tabungan haji dari berbagai bank.
2. Atur Prioritas Keuangan
Melansir dalam detikFinance, calon jemaah haji terutama yang masih muda mulailah menyusun prioritas keuangan. Dengan pintar mengatur keuangan, tentu dapat mengurangi pos-pos pengeluaran yang tidak mendesak. Menetapkan tujuan haji agar selalu dapat konsisten menabung.
3. Sisihkan 10-20% Gaji
Jika detikers sudah ada niat untuk pergi haji, maka harus mulai menyisihkan dana sebagian dari gaji untuk tabungan haji. Dikutip dalam CNN Indonesia, Andi Nugroho selaku Perencana Keuangan mengatakan, "Sisihkan 10-20 persen dari gaji untuk tabungan haji tanpa mengurangi kebutuhan pokok."
Jajan serta liburan sebaiknya ditahan dulu dan fokus mengumpulkan dana hingga jumlahnya tercukupi untuk masuk ke dalam daftar kuota haji.
4. Mencari Sumber Pendapatan Tambahan
Selain menabung dari gaji utama, detikers juga dapat mencari cuan tambahan dari pekerjaan sampingan. Salah satu hal yang mudah untuk dilakukan ialah menjual produk makanan ataupun produk lain dengan menjadi reseller jika tidak ingin mengeluarkan modal.
Selain itu, kita juga dapat memanfaatkan keahlian kita untuk bekerja sebagai freelance. Misalnya saja, detikers memiliki keahlian fotografi, ini bisa dikembangkan dengan menjadi fotografer di acara-acara pernikahan atau acara lain. Hasilnya bisa kita sisihkan untuk tabungan.
5. Mencari Peluang Investasi yang Aman
Perencana Keuangan OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo yang dikutip dalam CNN Indonesia mengatakan bahwa selain menabung calon jemaah haji juga dapat melakukan investasi untuk perencanaan dana tabungan haji. Investasi sebaiknya disesuaikan dengan kaidah-kaidah syariah.
(lus/Rahma Indina Harbani)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi