Ketika berada di Tanah Suci setiap salat fardhu baik di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, muadzin biasanya mengajak kepada jemaah untuk salat jenazah.
Setelah selesai salat fardhu biasanya imam akan menyerukan panggilan dengan lafadz Ash-shalatu'alal amwati yarhakumullah (dirikanlah salat jenazah untuk para mayit, semoga Allah merahmati kalian.)
Baca juga: Salat di Masjid Quba, Pahalanya Setara Umrah |
Panggilan muadzin juga kadang berbeda, hal ini menyesuaikan dengan jenazah yang hendam disalatkan. Jika dikatakan ash-shalatu 'alal mayyiti.. maka artinya panggilan salat jenazah untuk mayit laki-laki. Sedangkan untuk ash-shalatu 'alal mayyitati.., artinya panggilan salat jenazah untuk mayit perempuan.
Dan untuk anak-anak biasanya disebutkan ash-sholatu 'alat thifli.. artinya panggilan salat jenazah untuk mayit anak-anak. Sedangkan jika ash-sholatu 'alal amwat.., artinya panggilan salat jenazah untuk mayit yang jumlahnya banyak.
Mengikuti salat jenazah setelah salat fardhu memiliki banyak keutamaan.
"Orang yg ikut melaksanakan salat jenazah setelah salat rawatib, itu pahalanya 1 qirat. 1 qirat itu seperti gunung uhud " jelas ustaz Turmuzi kepada detikHikmah dan para jemaah umrah NRA Group pada (9/11/23)
Untuk itu alangkah baiknya jika kita mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya salah satunya dengan ikut melaksanakan salat jenazah.
"Kalau gunung emas dikasih ke ibu bapak di akhirat. Tentunya akan lebih bermanfaat dan menambah pahala umrah serta haji kita," pungkas sang ustaz.
Simak Video "Video: Momen Khusyuk Jemaah Aida Tourindo Jalani Umrah di Makkah"
(dvs/erd)