Salat di Masjid Quba, Pahalanya Setara Umrah

Madinah -

Masjid Quba menjadi masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW ketika berhijrah. Ini sejarah dan keutamaannya.

Perjalanan hijrah Rasulullah SAW cukup berat. Dari Makkah ke Madinah, Rasulullah SAW bersama para sahabat harus melalui 450 km perjalanan melewati gurun pasir, menaiki, dan menuruni lembah hingga sampai di kampung Quba.

Sesampainya di Madinah, Rasulullah SAW tidak menanyakan tempat bersinggah. Rasulullah SAW justru membangun masjid.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masjid Quba yang dibangun Rasulullah SAW bersama para sahabatnya ini awalnya adalah usulan anak muda. "Namanya Amar bin Yassar, anak muda yang orangtuanya disiksa oleh Abu Jahal karena mempertahankan aqidah. Dia juga merupakan salah satu pemuda yang beriman," cerita Ustaz Turmuzi kepada para jemaah umrah NRA Tour and Travel pada Senin (9/10/23).

Suasana di dalam Masjid Quba, Madinah. (Foto: Lusiana Mustinda/detikcom)

Pembangunan Masjid Quba awalnya diusulkan oleh Ammar bin Yasir, ia merupakan anak muda yang orang tuanya disiksa oleh Abu Jahal karena mempertahankan aqidah. Dia salah satu pemuda beriman.

Ammar bin Yasir berkata," Ya Rasulullah bagaimana kalau kita membangun masjid di sini? Lalu Rasulullah setuju dan dengan para sahabat mulai membangun Masjid Quba.

"Dari pohon kurma atapnya dari dahan kurma. Lantainya hanya pasir. Ini Masjid Quba yang dibangun pertama kali," jelas Ustaz Turmuzi.

Masjid Quba dibangun pada 8 Rabiul Awwal atau sekitar 622 Masehi. Berdiri di atas kebun kurma seluas 1.200 meter persegi.

"Barangsiapa yang datang ke Masjid quba kemudian sudah berwudhu di rumah lalu melakukan salat sunnah 2 rakaat pahalanya seperti ibadah umrah," ujar Ustaz Turmuzi.

Ustaz Turmuzi juga menyebutkan bahwa Masjid Quba dibangun atas dasar takwa. Allah SWT dalam Al Qur'an surah At-Taubah ayat 108:

لَا تَقُمْ فِيهِ أَبَدًا ۚ لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَىٰ مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ ۚ فِيهِ رِجَالٌ يُحِبُّونَ أَنْ يَتَطَهَّرُوا ۚ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُطَّهِّرِينَ

Arab-Latin: Lā taqum fīhi abadā, lamasjidun ussisa 'alat-taqwā min awwali yaumin aḥaqqu an taqụma fīh, fīhi rijāluy yuḥibbụna ay yataṭahharụ, wallāhu yuḥibbul-muṭṭahhirīn

Artinya: Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (Mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.