Amaliah Qisthi terpilih sebagai pemenang hadiah umrah dari program Khatam Al-Qur'an di aplikasi Ruang Ngaji besutan J99 Foundation dan J99 Corp. Di balik hal menggembirakan itu, ternyata tersimpan kisah haru dari Amaliah.
Program Khatam Al-Qur'an di Ruang Ngaji itu berlangsung sepanjang bulan Ramadan 1444 Hijriah, atau pada bulan Maret-Mei 2023. Dalam program itu, Ruang Ngaji menyiapkan hadiah paket umrah bagi para pengguna Ruang Ngaji yang bisa khatam Al-Qur'an tepat waktu dengan bacaan yang baik.
Amaliah merupakan salah satu peserta dari program tersebut. Dia mengatakan sejak awal dia ingin khatam Al-Qur'an murni untuk beribadah, bukan karena mengejar hadiah umrah dari Ruang Ngaji. Khusus di momen bulan Ramadan 1444 Hijriah lalu, dia ingin mengkhatamkan Al-Qur'an menggunakan fitur Khatam Al-Qur'an di aplikasi Ruang Ngaji.
Amaliah mengatakan fitur Khatam Al-Qur'an di Ruang Ngaji sangat membantu umat muslim untuk mengkhatamkan Al-Qur'an dengan baik dan benar. Sebab, pengguna Ruang Ngaji mendapatkan pendampingan dari ustaz dan ustazah yang membimbing dalam membaca Al-Qur'an, termasuk mengajarkan soal makhorijul huruf dan tajwid yang benar dalam setiap ayat.
"Dalam waktu 1 hari itu ada tiga waktu (mengaji dengan ustaz/ustazah) pagi, sore, dan malam. Setiap orang hanya bisa satu kali zoom mengaji. Jadi kalau sudah mengaji pagi hari tidak bisa di sore atau malam. sekali mengaji 45 menit. di situ akan dinilai ustaz atau ustazah. Tidak hanya sekadar mengaji tapi kita harus memahami isi Al-Qur'an kemudian mengamalkan. Jadi bukan hanya khatam Qur'an cepat, tapi juga diajarkan makhorijul huruf, tajwid," tutur Amalia dalam pertemuan daring dengan sejumlah media, Senin (24/7/2023).
Amaliah mengatakan dirinya mendapatkan dukungan besar dari keluarga untuk mengkhatamkan Al-Qur'an, khususnya dari sang ibu. Sejak kecil, Amaliah dipesankan oleh ibunda agar tak pernah meninggalkan salat dan selalu membaca Al-Qur'an. Pesan itu tertanam kuat, sehingga wanita berusia 29 tahun itu mengusahakan selalu membaca Al-Qur'an selepas salat.
Amaliah bercerita sang ibu selalu menyempatkan diri untuk mendampinginya mengaji di Ruang Ngaji. Ibu selalu menyuntikkan semangat dan motivasi kepada Amaliah yang kini tengah mengandung anak keduanya, agar bisa khatam Al-Qur'an di Ruang Ngaji. Namun, sang ibu pun tak menargetkan Amaliah bisa mendapatkan hadiah umrah.
"Setiap hari saya ditemani ibu. Saya biasanya zoom itu kalau nggak bisa pagi, saya (mengaji) sore. Setiap sebelum berangkat ke sekolah, karena ibu saya ini guru ya, kalau saya sudah terhubung sama zoom di ruang tamu, ibu saya sebelum berangkat menyempatkan mendengarkan saya mengaji," tutur Amaliah.
"Waktu itu saya hamil 4 bulan. Ibu saya beri motivasi support terus. itu membuat saya harus yakin," ucap Indah.
Namun, takdir getir menghampiri Amaliah kala sang ibu dipanggil Sang Pencipta, dua minggu setelah dia khatam Al-Qur'an. Amaliah terkenang bagaimana sang ibu sangat bahagia mengetahui putrinya khatam Al-Qur'an hingga dibuatkan acara syukuran.
"Tanggal 2 Mei saya khatam di Ruang Ngaji. Hari itu juga selametan Khatam Qur'an dan (syukuran) 4 bulanan. tadinya mau saya undur tanggal 5 (Mei) saja, ternyata ibu sakit tanggal 7 Mei dan tanggal 17 (Mei) meninggal," cerita Amaliah sembari menahan tangis.
Amaliah menyatakan dirinya sudah berjanji, jika memenangkan hadiah umrah dari Ruang Ngaji, maka dia akan memberikannya kepada sang ibu. Namun, karena ibu sudah meninggal dunia, Amaliah bertekad untukmembadalkan ibunya umrah saat berangkat ke Tanah Suci bulan Agustus nanti.
(anl/ega)