Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) masih menemui masalah di fase kepulangan gelombang kedua. Hilang paspor hingga kelebihan barang bawaan acap kali terjadi di bandara Madinah.
Dikutip dari laman Kemenag, Senin (24/7/2023), permasalahan ini sama seperti kepulangan jemaah haji gelombang pertama. Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Haryanto menyebut, sudah ada tiga orang dari tiga kloter yang kehilangan paspor.
"Sehingga kami lakukan koordinasi dan komunikasi dengan imigrasi KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Jeddah untuk diterbitkan membuatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang selanjutnya kita lakukan ke masing-masing jemaah tersebut agar bisa melakukan sidik jari imigrasi tiket, khususnya ini pada gelombang dua di Madinah," ujar Haryanto saat ditemui di Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permasalah selanjutnya adalah terkait barang bawaan jemaah. Masih banyak ditemui koper-koper yang melebihi ketentuan penerbangan.
"Sehingga dilakukan sweeping oleh maskapai penerbangan dari Garuda (Garuda Indonesia) dan Saudi (Saudia Airlines) yang tentunya barang-barang yang melebih dari barang bawan itu tidak diperkenankan dibawa," terangnya.
Baca juga: 3 Ciri Haji Mabrur Menurut Rasulullah SAW |
Seperti diketahui, kapasitas koper jemaah haji maksimal 32 kg. Petugas juga sering menginformasikan hal ini kepada jemaah untuk menghindari pembongkaran.
"Akan tetapi bila melebihi dari batas ketentuan dengan sangat terpaksa mohon maaf oleh pihak penerbangan tidak bisa dibawa pulang," tandas Haryanto.
(hnh/rah)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri
Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi