Ini Deretan Masalah di Fase Kepulangan Jemaah Haji RI Gelombang II

Haji 2023

Ini Deretan Masalah di Fase Kepulangan Jemaah Haji RI Gelombang II

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 24 Jul 2023 09:30 WIB
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Palembang berjalan menuju pesawat di Bandara Internasional Sultan Mahmud Baddarudin (SMB) II Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu (27/5/2023). Sebanyak 354 jamaah calon haji asal Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur tiba di Asrama Haji Palembang diberangkatkan ke Madinah, Arab Saudi. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Foto: ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI
Jakarta -

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) masih menemui masalah di fase kepulangan gelombang kedua. Hilang paspor hingga kelebihan barang bawaan acap kali terjadi di bandara Madinah.

Dikutip dari laman Kemenag, Senin (24/7/2023), permasalahan ini sama seperti kepulangan jemaah haji gelombang pertama. Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Haryanto menyebut, sudah ada tiga orang dari tiga kloter yang kehilangan paspor.

"Sehingga kami lakukan koordinasi dan komunikasi dengan imigrasi KJRI (Konsulat Jenderal Republik Indonesia) Jeddah untuk diterbitkan membuatkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang selanjutnya kita lakukan ke masing-masing jemaah tersebut agar bisa melakukan sidik jari imigrasi tiket, khususnya ini pada gelombang dua di Madinah," ujar Haryanto saat ditemui di Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permasalah selanjutnya adalah terkait barang bawaan jemaah. Masih banyak ditemui koper-koper yang melebihi ketentuan penerbangan.

"Sehingga dilakukan sweeping oleh maskapai penerbangan dari Garuda (Garuda Indonesia) dan Saudi (Saudia Airlines) yang tentunya barang-barang yang melebih dari barang bawan itu tidak diperkenankan dibawa," terangnya.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, kapasitas koper jemaah haji maksimal 32 kg. Petugas juga sering menginformasikan hal ini kepada jemaah untuk menghindari pembongkaran.

"Akan tetapi bila melebihi dari batas ketentuan dengan sangat terpaksa mohon maaf oleh pihak penerbangan tidak bisa dibawa pulang," tandas Haryanto.




(hnh/rah)

Hide Ads