Mengunjungi Museum Al Haram, Menyimak Pengelolaan Air Zamzam dari Masa ke Masa

Kabar Haji dari Saudi

Mengunjungi Museum Al Haram, Menyimak Pengelolaan Air Zamzam dari Masa ke Masa

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Minggu, 09 Jul 2023 11:47 WIB
Jemaah mengunjungi Museum Al Haram di Masjidil Haram
Foto: Erwin Dariyanto (MCH 2023)
Makkah - Tahun ini, jemaah haji Indonesia akan mendapatkan tambahan oleh-oleh air Zamzam sebanyak 5 liter dari Kementerian Agama. Sehingga total para Duyufurrahman akan membawa pulang ke rumah air zamzam sebanyak 10 liter.

Bagi jemaah haji dan umrah air Zamzam adalah oleh-oleh utama untuk dibagikan kepada sanak saudara, teman dan juga tetangga di tanah air. Jemaah tak perlu repot-repot mencari wadah air Zamzam yang akan dibawa sebagai oleh-oleh. Sebab kini air Zamzam sudah dikemas dalam wadah galon berukuran 5 liter.

Ada juga air Zamzam yang dikemas ke dalam botol air mineral berukuran 330 mililiter. Kemasan ini yang dibagikan kepada jemaah haji Indonesia saat di hotel.

Nah, tahukah detikers sebelum dalam wujud kemasan seperti sekarang ini Pemerintah Arab Saudi ternyata telah melakukan sejumlah tahapan pengemasan air Zamzam?

Pengelola Masjidil Haram di musim haji tahun ini membuka Museum Al Haram yang salah satunya menceritakan proses pengemasan air Zamzam dari masa ke masa. Museum ini terletak di dalam area perluasan Masjidil Haram yang masuk dari pintu King Abdullah.

Aziz, salah seorang petugas museum mengatakan bahwa Museum Al Haram di Masjidil Haram ini dibuka setahun dua kali, yakni di bulan Ramadhan dan musim haji. Tempatnya berpindah-pindah tidak di satu tempat saja.

"Untuk musim haji tahun ini digelar di sini (area perluasan pintu King Abdullah)," kata dia kepada Tim MCH 2023.

Selain tempatnya berpindah-pindah, tema yang diusung juga berbeda-beda. "Kali ini temanya soal tahapan pengemasan air Zamzam dan proses pencucian Kakbah," papar Aziz.

Zamzam asal katanya berasal dari bahasa Arab yang artinya melimpah atau banyak. Posisi sumber mata air Zamzam disebut berada di area tawaf dekat Kakbah, persisnya 38 hasta dari Kakbah.

Dikutip dari arsip detikEDU, sumber mata air Zamzam pertama kali ditemukan oleh Siti Hajar, istri Nabi Ibrahim AS. Belum ada literatur yang menyebutkan kepastian tahun air Zamzam pertama kali ditemukan.

Disebutkan dalam buku Sejarah Ibadah oleh Syahruddin El-Fikri (13/7) air zamzam diperkirakan pertama kali muncul sekitar 4000 tahun yang lalu. Hal itu mengacu pada dokumen sejarah yang menunjukkan bahwa kemunculan air Zamzam itu diperkirakan tahun 1910 sebelum masehi. Sehingga jika disesuaikan dengan kalender Hijriah, air zamzam telah ada selama lebih dari 4.000 tahun.

Ditemukan sejak sekitar 4000 tahun lalu, air Zamzam tak pernah habis dan masih bisa dinikmati oleh jutaan jemaah haji dan umrah. Khusus untuk jemaah haji Indonesia bahkan tahun ini mendapat tambahan 5 liter air Zamzam. Sehingga mereka bisa membawa pulang ke rumah 10 liter air Zamzam.

"Penambahan air zamzam sebanyak 5 liter itu sangat berarti bagi kami jadi biasanya kami untuk konsumsi untuk keluarga karena air zamzam salah satunya sebagai syifa (obat)," kata Wahyu jemaah haji dari kloter JKG 7 di Hotel Al Wahdah Al Mumtayiz, Rabu (5/7/2023).

Sebelum diterima dalam bentuk kemasan seperti sekarang ini, Pemerintah Arab Saudi telah melakukan beberapa tahapan pengelolaan air Zamzam. Berikut ini tahapannya seperti Tim detikHikmah lihat dalam pameran di Museum Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

Pengelolaan Air Zamzam dari Masa ke Masa


Tahun 1926 Masehi (1345 Hijriyah)

Raja Abdul Aziz yang berkuasa saat ini memerintahkan pembangunan kran atau pancuran untuk air Zamzam. Setahun kemudian dia memerintahkan sumur Zamzam untuk diperbaiki, dibersihkan dan ditutup. Dia juga mulai pembangunan kran atau pancuran untuk air Zamzam tahap kedua.


Tahun 1953 Masehi (1373 Hijriyah)

Raja Saud mulai proyek pembangunan pemasangan pompa untuk menaikkan air Zamzam. Pada tahun 1962 masehi atau 1393 hijriyah dia memerintahkan bangunan lama air Zamzam dihilangkan dan dibangun ruang bawah tanah untuk sumur air Zamzam.

Tahun 1973 Masehi (1393 Hijriyah)

Raja Faishal membangun ruang bawah tanah kedua untuk sumur Zamzam

Tahun 1978 Masehi (1399 Hijriyah)

Raja Khaled memindahkan pintu masuk basement sumur Zamzam ke dekat koridor timur. Dia juga melakukan proyek eksplorasi modern pertama atas sumur Zamzam

Tahun 1988 Masehi (1409 Hijriyah)

Raja Fahd melakukan proyek perluasan pengelolaan air Zamzam mencakup air minum dan sistem drainase, dengan keran air minum.

Tahun 2006 Masehi (1427 Hijriyah)

Raja Abdullah mendirikan pabrik penjernihan air Zamzam dan stasiun pengisian yang beroperasi dengan sistem otomatis.

Tahun 2017 Masehi (1439 Hijriyah)

Raja Salman melanjutkan dan menyelesaikan proyek penjernihan air Zamzam. Dia juga merehabilitasi lima kapal ferry untuk melayani distribusi air zamzam serta menyelesaikan proses pembersihan dan pemurnian sumur Zamzam.

Selamat ya jemaah haji Indonesia tahun ini dapat tambahan air Zamzam 5 liter!




(erd/erd)

Hide Ads