Tips Belanja di Pasar Al-Kakia Pusat Oleh-oleh Haji, 'Tanah Abang'-nya Makkah

Kabar Haji dari Saudi

Tips Belanja di Pasar Al-Kakia Pusat Oleh-oleh Haji, 'Tanah Abang'-nya Makkah

Erwin Dariyanto - detikHikmah
Sabtu, 08 Jul 2023 08:29 WIB
Pembeli memilih suvenir yang dijual di Pasar Kakiyah, Mekah, Arab Saudi, Kamis (6/7/2023). Pasar Kakiyah dipadati jamaah haji yang sebagian besar dari Indonesia  untuk membeli suvenir sebagai oleh-oleh bagi keluarga. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
Jemaah Haji Berburu Suvenir di Pasar Al Kakia Makkah (Foto - Tim MCH 2023)
Makkah -

Irfan Sembiring awalnya keukeh tak mau belanja oleh-oleh haji di Kota Makkah. Selain ribet bawanya ke tanah air, pengalaman sebelumnya beli barang di tanah suci ternyata buatan dari Indonesia sendiri.

"Saya diketawain teman-teman, lha beli oleh oleh di Makkah ternyata barangnya made in Indonesia," kata Irfan kepada Tim MCH 2023, Rabu 5 Juli 2023.

Namun pertahanannya goyah ketika berada di pasar Al Kakia, Makkah. Di sini banyak dijual aneka oleh oleh jemaah haji. Mulai dari sajadah, parfum, tasbih, kafiyeh, abaya, kerudung hingga kopiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal yang membuat Irfan akhirnya tergoda belanja di Pasar Al Kakia adalah kualitas barangnya bagus. Harganya pun lebih murah dan bisa ditawar. Apalagi barang barang di sini tidak hanya buatan China, tapi ada juga yang produk Mesir, Turki, dan Iran.

ADVERTISEMENT

"Kualitas barangnya lumayan bagus, ya kita lihat langsung kan barang-barangnya. Barangnya bagus, harganya lumayan bersahabat. Ya jadinya beli," kata Irfan.

Pasar Al Kakia adalah pasar tradisionalnya Makkah yang menyediakan aneka oleh-oleh haji. "Seperti Tanah Abang," kata Amnia Salma, salah seorang petugas haji menyebut pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat.

Hanya luasan area pasarnya saja yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Pasar Tanah Abang. Selebihnya, baik suasana, gaya jualan bahkan trik belanjanya pun sama.

"Harus berani nawar serendah rendahnya, ndak usah keder dibilang bakhil," kata Amnia.

Amnia, perempuan kelahiran Kudus, Jawa Tengah 27 tahun lalu itu berhasil nawar tasbih berbahan batu papirus dari harga 220 riyal Saudi menjadi 50 riyal Saudi. Dia juga sukses menawar satu kardus parfum isi 48 buah dari harga 180 riyal Saudi menjadi 120 riyal Saudi.

Tim detikHikmah pun mencoba berkeliling di Pasar Al Kakia untuk melihat dan menawar langsung oleh oleh haji di sini. Butuh kepiawaian dan keuletan dalam menawar barang.

Sebaiknya tidak terpaku pada satu toko. Sebab banyak kios dengan barang serupa namun harganya beda. Sajadah produksi Iran misalnya ada yang menjual seharga 20 riyal Saudi, namun di toko lain dilepas dengan harga 15 riyal Saudi.

Ada juga toko yang menjual kafiyeh seharga 15 riyal Saudi. Di toko yang lainnya menjual kafiyeh dalam kotak satuan lusin alias 12 biji dengan harga 130 riyal Saudi. Namun syaratnya dalam satu lusin itu minimal ada 2 biji yang warnanya sama. Jika 12 biji warnaya beda-beda maka dihitung 15 riyal Saudi per biji.

"Warna harus dua sama, harus sama," kata Ali, salah satu pedagang di lantai dasar dengan menggunakan bahasa Indonesia.

Hasan dan istrinya yang Kamis, 6 Juli 2023 petang kemarin juga berkunjung Pasar Al Kakia tertarik membeli 1 kotak berisi 1 lusin kafiyeh. Jemaah haji asal Jambi itu tak mempersoalkan meski harus ada dua biji yang warnanya sama. "Kan nanti juga dibagi-bagi," kata dia.

Tim detikHikmah menemukan satu toko yang menjual sajadah buatan Iran dengan harga 12 riyal Saudi per biji. Namun itu berlaku untuk pembelian minimal 10 biji. Harga di sini lebih murah dibandingkan toko lain yang menjual barang sejenis dengan harga 15 riyal Saudi per biji untuk pembelian berapapun.

Setelah membayar 120 riyal Saudi untuk 10 sajadah produk Iran, Tim detikHikmah keluar pasar dan menunjukkan ke sejumlah jemaah haji Indonesia. Irfan dan Chandra tertarik melihat sajadah dan harganya yang lebih murah dibanding toko lain.

Mereka berdua pun minta diantar untuk membeli sajadah serupa. Si penjual rupanya masih mengenali Tim detikHikmah yang datang membawa 2 orang calon pembeli. Sebagai ungkapan terimakasih, dia memberikan satu bonus tambahan sajadah.

Menjelang petang Pasar Al Kakia justru kian ramai oleh pengunjung. Terlihat sejumlah rombongan jemaah haji Indonesia yang masih berbelanja. Pasar ini memang menjadi favorit jemaah haji tak hanya dari Indonesia, Malaysia juga negara-negara lain.

Jarak dari Masjidil Haram ke Pasar Al Kakia kurang lebih 8 kilometer dan bisa ditempuh dalam 15 sampai 20 menit perjalanan menggunakan taksi. Jemaah haji Indonesia tertarik belanja di pasar Al Kakia?




(erd/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads