Salah seorang jemaah haji asal Solo mengaku mendapat mukjizat usai berhasil menuntaskan rangkaian ibadah selama puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina). Padahal, diakuinya, ia sempat tidak sadarkan diri dan dirawat di rumah sakit selama di Madinah.
Sudarmi bercerita, ia mendadak tidak sadarkan diri kala pertama kali mendarat di Bandara Ameer Mohammad bin Abdul Aziz, Madinah pada 24 Mei 2023 lalu. Ia mengatakan, tensi darahnya mulai drop sesaat turun dari pesawat.
"Tidak tahu kenapa, selama di pesawat tiba-tiba dingin menggigil. Saya langsung dibawa ke RS (rumah sakit) Madinah. Rasanya duingin sekali, seperti tercekik," ceritanya, dikutip dari laman Kemenag, Jumat (7/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu pun membuat Sudarmi harus dirawat selama enam hari di rumah sakit. Dalam kondisi itu pula, jemaah haji asal embarkasi SOC 3 tersebut sudah mengikhlaskan diri tidak bisa mengikuti salat arbain atau salat berjamaah selama 40 waktu di Masjid Nabawi.
Belum lagi, wanita usia 41 tahun itu harus menjadi pendamping dari sang ibu yang berusia 65 tahun. Markonah, ibu Sudarmi, mengaku sempat merasa sedih dan khawatir saat mengetahui kondisi putrinya.
Hingga, memasuki dua hari terakhir di Madinah, kondisi Sudarmi pun pulih kembali. Ia mengakui pula tidak menyangka masih diberi kesempatan untuk hidup.
"Saya tidak nyangka bisa hidup. Tidak apa-apa saya tidak bisa Arbain, ini mukjizat saya bisa sembuh," kata dia.
Lafaz Alhamdulillah tidak berhenti diucapkannya setelah seluruh rangkaian puncak haji di Armina dituntaskannya. Mulai dari wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, lempar jumrah, mabit di Mina, hingga tawaf ifadah, dan tawaf wada bisa terselesaikan dengan lancar.
Sang ibu juga mengaku tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya kala anaknya bisa sehat kembali dan pulang bersamanya ke Tanah Air.
"Iya Alhamdulillah, bisa sehat lagi kembali pulang bersama," ujarnya.
(rah/erd)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Iran-Israel Memanas, PBNU Minta Kekuatan Besar Dunia Tak Ikut Campur