Jemaah Haji Lansia dan Risti Disarankan Salat di Musala atau Masjid Sekitar Hotel

Jemaah Haji Lansia dan Risti Disarankan Salat di Musala atau Masjid Sekitar Hotel

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 14 Jun 2023 13:15 WIB
Lansia jadi prioritas saat menganti masuk Raudhah di Masjid Nabawi
Foto: MCH 2023
Jakarta -

Jemaah haji lanjut usia (lansia) dan resiko tinggi (risti) diimbau untuk tidak memaksakan diri salat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Juru Bicara PPIH Pusat, Akhmad Fauzin mengatakan, para jemaah haji lansia dan risti dapat memanfaatkan musala dan masjid di sekitar hotel.

"Untuk beribadah khususnya salat lima waktu, jemaah lansia dan risti dapat memanfaatkan musala hotel atau masjid di sekitar hotel, agar terhindar dari kelelahan," ujar Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya, seperti dikutip dari laman Kemenag, Rabu (14/6/2023).

Akhmad Fauzin menerangkan jika salat di musala atau masjid di sekitar hotel memiliki keutamaan dan pahala yang sama besarnya dengan salat di Masjidil Haram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelipatgandaan pahala di Tanah Haram Makkah tidak dikhususkan di Masjidil Haram saja, tetapi mencakup semua Tanah Haram, dan semua hotel jemaah haji Indonesia berada di Tanah Haram," sambung Fauzin.

Selanjutnya, Fauzin mengingatkan, saat ini suhu di Mekkah cukup panas berkisar 31 - 42 derajat celcius, bagi yang ingin melaksanakan umrah wajib sebaiknya tidak memaksakan diri. Tidak disarankan melakukan umrah wajib saat terik siang hari dan momen kepadatan tinggi di Masjidil Haram bertepatan dengan waktu salat berjamaah.

ADVERTISEMENT

"Jemaah yang tiba di Makkah siang hari, sebaiknya tidak memaksakan diri langsung umrah wajib, tapi istirahat terlebih dahulu di hotel," kata dia.

Selain kondisi Masjidil Haram padat saat salat, lanjutnya, pada rentang waktu-waktu salat, kondisi terminal bus Shalawat juga sangat ramai. Jemaah yang tiba di Makkah pada siang dan sore hari, bisa mengambil waktu umrah wajib pada malam hari.

"Jemaah yang menunggu dan akan melaksanakan umrah wajib di momen yang lebih lapang dan tidak padat di Masjidil Haram, harus tetap memperhatikan ketentuan dan larangan-larangan selama ihram," ujarnya.

Berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) hingga tanggal 12 Juni 2023, pukul 24.00 WIB, kata Fauzin, jumlah total kedatangan Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi berjumlah 134.461 orang atau 349 kelompok terbang.

Jumlah jemaah dan petugas yang diberangkatkan hari ini dari Madinah ke Mekkah sebanyak 7.428 orang atau 19 kloter. Adapun total Jemaah Haji yang masih berada di Madinah sampai hari ini sebanyak 28.512 jemaah yang tergabung dalam 75 kloter.

Ia menyampaikan, terdapat 1 jemaah haji yang meninggal dunia di Jeddah atas nama Suwarni Suraji Miseri asal kloter SUB 49. Hingga saat ini jumlah jemaah haji yang wafat di Jeddah hingga hari ini sebanyak 2 orang.

Sementara di Makkah, jemaah wafat bertambah 7 orang atas nama:

  • Ahmad Ibnu Sholah asal kloter SUB 18
  • Eman Rukiman Supardi asal kloter JKG 27
  • Isop Aup Olib asal kloter JKS 06
  • Abdul Hakim asal kloter KNO 05
  • Suraji Syahdi Sarno Jari asal kloter SOC 09
  • Jumina Saprai asal kloter SUB 05
  • Setiyowati Darsosunarno Kartosutomo asal kloter BPN 01

"Sehingga sampai dengan saat ini jumlah jemaah haji yang wafat di Makkah sebanyak 25 orang. Secara keseluruhan, jemaah yang wafat hingga sampai saat ini berjumlah 56 orang. Sesuai ketentuan, Jemaah yang wafat akan dibadalhajikan," imbuhnya.




(hnh/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads