Punya Warna Sarung Sama, Ini Tips agar Koper Jemaah Haji Tak Tertukar

Punya Warna Sarung Sama, Ini Tips agar Koper Jemaah Haji Tak Tertukar

Rahma Harbani - detikHikmah
Sabtu, 27 Mei 2023 20:00 WIB
Koper Haji 2023
Potret koper bagasi yang didapatkan jemaah haji tahun ini. (Foto: Dok. Kemenag)
Jakarta -

Jemaah haji 2023 mendapat koper bagasi yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Namun, cover atau sarung untuk masing-masing koper memiliki warna yang sama sehingga mungkin menyulitkan jemaah untuk membedakan koper milik sendiri dan orang lain.

Hal ini dibenarkan oleh Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Saiful Mujab. "Tahun ini, bentuk koper jemaah berbeda seperti tahun-tahun sebelumnya, kopernya lebih bagus dan ada rodanya, hanya saja sarung (cover)-nya sama berwarna merah putih," tutur Mujab yang dikutip dari laman Kemenag, Jumat (26/5/2023).

Untuk menghindari tertukarnya koper antara jemaah, Saiful Mujab membagikan tipsnya. Pertama, menurutnya, ada dua tanda pengenal yang terdapat di masing-masing koper jemaah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanda pengenal pertama berupa id card atau pengenal berbentuk barcode yang dapat di-scan atau dipindai menggunakan aplikasi Haji Pintar.

"Di setiap koper besar bagasi dan kabin ada id card atau pengenal selain di diri Jemaah berupa barcode. Jemaah bisa cek isi id card (barcode)-nya melalui aplikasi Haji Pintar, di situ akan muncul nama, kloter, dan pemondokan Jemaah," terang Mujab.

ADVERTISEMENT

Mujab melanjutkan, tanda pengenal kedua yang juga dapat ditemukan di koper adalah tali pita terikat dengan warna yang mewakili masing-masing embarkasi. Berdasarkan penuturannya, koper dengan tali pita berwarna ini ditujukan untuk memberi kemudahan saat jemaah haji kembali ke Tanah Air dengan mengelompokkan koper sesuai warnanya.

"Insya Allah dari pihak Arab Saudi juga akan memberikan identitas ini, sehingga kalau ada koper nyasar, maka tinggal membaca barcode-nya," bebernya.

Meski demikian, jemaah haji tidak perlu khawatir bila koper sudah terlanjur tertukar. Mujab mengatakan, jemaah cukup melaporkannya dan melakukan koordinasi dengan petugas sektor.

"Petugas akan melacak apakah koper yang dibawa truk dari bandara sudah tepat jumlah dengan jemaah, dan kalau sudah tepat jumlah apakah berhenti di satu atau dua hotel. Sejauh ini, kasus koper hilang, tertukar atau nyasar bisa diatasi," imbuhnya.

Sebagai informasi, jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama sudah tiba di Madinah sejak 24 Mei 2023. Para jemaah akan tinggal di Madinah selama lebih kurang sembilan hari. Setelah itu, secara bertahap mereka diberangkatkan ke Makkah Al Mukarramah mulai 2 Juni 2023.

Sementara itu, menurut data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pukul 15.28 WIB pada hari keempat operasional penyelenggaraan haji, ada sebanyak 15.421 jemaah atau 40 kelompok terbang (kloter) yang sudah diberangkatkan dari sejumlah embarkasi dan ada sebanyak 14.317 jemaah atau 37 kloter telah tiba di Madinah.




(rah/lus)

Hide Ads