Jakarta - Media Center Haji (MCH) berkesempatan untuk mengunjungi dapur yang memasak makan malam jemaah haji Indonesia di Ahla Zad, sektor 10, Makkah, Minggu (4/6/2023).
Kabar Haji dari Saudi
Mengintip Dapur Masak Konsumsi Jemaah Haji Indonesia di Makkah

Di sini ada satu dari 54 perusahaan catering yang ditunjuk pemerintah RI untuk menangani konsumsi jemaah RI. Dijelaskan Pengawas Pelayanan Konsumsi Daker Makkah di Ahla Zad, Dadang Suratman, dapur ini memproduksi 4000 pax makanan setiap harinya untuk 66 kali makan jemaah di pagi, siang, dan malam hari. Foto: Wahyu Putro Arinto
Menu dibuat penuh gizi. Misalnya untuk sarapan sederhana seperti nasi kuning dan telur dadar. Nasi dan lauk pauk ditimbang sesuai dengan ketentuan. Untuk nasi 150 gram, lauknya 65 gram dan sayurnya 80 gram. Foto: Wahyu Putro Arinto
Proses persiapan dan memasak memakan waktu cukup panjang. Untuk makan malam misalnya, persiapan dimulai cukup awal yaitu pukul 14.00 WAS.Β Foto: Wahyu Putro Arinto
Sedangkan untuk sarapan, distribusi makan bisa diawali sangat pagi, yaitu pukul 06.00 WAS. "Pengalaman tahun lalu jemaah habis solat subuh sudah lapar jadi kita percepat dari tahun lalu yang pukul 07.00," ungkap Kabid Konsumsi Agus Syafi'i saat bertemu di kesempatan berbeda.Β Foto: Wahyu Putro Arinto
Cita rasa Indonesia harus bisa dibuat untuk kenyamanan jemaah. Menu yang dipilih adalah menu-menu yang terkenal di Indonesia seperti opor ayam, balado, kentang mustofa. Menu-menu juga harus ramah terhadap lansia karena itu dibuat tidak terlalu pedas dan asin. Foto: Wahyu Putro Arinto
Yang utama makanan harus dipertahankan suhunya jangan sampai di bawah 60 derajat. Ada aturan dari Saudi kalau suhunya di bawah itu dianggap sudah mau basi jadi harus dibuang. Foto: Wahyu Putro Arinto
Karenanya jemaah dihimbau untuk memperhatikan durasi makan. Ada jam kedaluwarsanya. Misal makan pagi tidak boleh disantap setelah jam 09.00, makan siang sampai pukul 16.00, dan makan malam maksimal pukul 21.00. Foto: Wahyu Putro Arinto
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini