Salat sunnah dalam Islam sangat beragam, salah satunya adalah salat Syuruq atau salat Isyraq. Salat ini dilakukan setelah matahari terbit dan memiliki keutamaan yang besar, bahkan setara dengan pahala haji dan umrah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari pengertian, waktu pelaksanaan, tata cara, sampai doa salat Isyraq yang sebaiknya diketahui oleh setiap umat Islam. Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian Salat Syuruq dalam Islam
Buku Super Lengkap Shalat Sunah karya Ubaidurrahim El-Hamdy, nama "Isyraq" atau "Syuruq" berasal dari kata syarq yang artinya adalah timur, terbit, atau menerangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syaikh Muhammad Shalid Al-Munajjid menjelaskan bahwa salat Syuruq adalah salat dua rakaat setelah matahari terbit dan meninggi.
Mengutip dalam tesis Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare berjudul Pelaksanaan Shalat Sunnah Isyraq dalam Pembentukan Akhlak Kedisiplinan Santri di Pondok Pesantren Nurul Azhar Sidrap karya Hendri Noleng, hadits tentang salat sunnah isyraq hanya ada satu yaitu diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi.
Disebutkan dalam kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi bahwa dalam hadits riwayat Turmudzy dan lain-lain dari Anas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ صَلَّى الْفَجْرَ فِي جَمَاعَةِ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ تَعَالَى حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ كَأَجْرٍ حَجَّةٍ وَعُمْرَة تَامَّةً تَامَّةٍ تَامَّةٍ. قَالَ التُرْمُذِي حَدِيْثٌ حَسَنٌ
Man shalla al-fajra fi jama'atin thumma qa'ada yadhkuru Allaha ta'ala hatta tatlu'a asy-syamsu thumma shalla rak'ataini, kanat ka-ajrin hajjah wa 'umratan tammah tammah tammah. Qala at-Tirmidzi: Haditsun hasan.
Artinya: "Barang siapa yang salat Subuh berjamaah kemudian duduk untuk mengingat Allah SWT (berdzikir) hingga terbit matahari, kemudian salat (sunnah) dua rakaat, maka akan mendapat ganjaran satu haji dan umrah sempurna, sempurna, sempurna." Imam Turmudzi berkata hadits ini adalah hadits hasan.
Waktu Melaksanakan Salat Syuruq
Mengutip buku Super Lengkap Shalat Sunah karya Ubaidurrahim El-Hamdy halaman 154, waktu salat Syuruq sama dengan waktu dimulainya salat Dhuha, yaitu saat matahari mulai setinggi tombak, sekitar 15-20 menit setelah matahari terbit.
Salat Syuruq dilakukan sebanyak dua rakaat. Adapun gerakan dan bacaannya sama dengan salat-salat lainnya.
Salat ini dianjurkan bagi orang yang melaksanakan salat jamaah Subuh di masjid, lalu ia berdiam untuk berdzikir sampai matahari terbit, kemudian melaksanakan salat Syuruq.
Tata Cara Melakukan Salat Syuruq
Tata cara pelaksanaan salat Syuruq pada dasarnya mirip dengan salat sunnah lainnya, hanya berbeda pada niat dan surah yang dianjurkan dibaca setelah Al-Fatihah. Berikut ini tata cara salat Syuruq yang bisa dijadikan acuan:
1. Membaca Niat dan Takbiratul Ihram
Menurut laman resmi Nahdlatul Ulama, berikut ini adalah niat salat Syuruq:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal isyrâq rak'ataini lillâhi ta'âlâ.
Artinya: ''Saya menyengaja shalat sunnah Isyraq dua rakaat karena Allah ta'ala."
2. Membaca doa iftitah
3. Membaca surat Al-Fatihah
4. Dianjurkan membaca surat Ad-Dhuha pada rakaat pertama dan surat As-Syarh pada rakaat kedua.
5. Rukuk
6. I'tidal
7. Sujud
8. Duduk di antara dua sujud
9. Membaca tasyahud akhir
10. Salam
Doa Setelah Salat Syuruq
Masih dari sumber yang sama, berikut ini adalah bacaan doa salat Syuruq lengkap dengan latin dan artinya:
اللَّهُمْ يَا نُورَ النُّورِ بِالطُّورِ وَكِتَابِ مَسْطُورٍ فِي رِقٍ مَنْشُورٍ وَالبَيْتِ المَعْمُورِ أَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِي نُورًا أَسْتَهْدِي بِهِ إِلَيْكَ وَأدُلُّ بِهِ عَلَيْكَ وَيَصْحَبُنِي فِي حَيَاتِي وَبَعْدَ الْإِنْتِقَالِ مِنْ ظَلامِ مِشْكَاتِيْ وَأَسْأَلُكَ بِالشَّمْسِ وَضُحَاهَا وَنَفْسٍ وَمَا سَوَّاهَا أَنْ تَجْعَلَ شَمْسَ مَعْرِفَتِكَ مُشْرِقَةً بِيْ لَا يَحْجُبُها غَيْمُ الْأَوْهَامِ وَلَا يَعْتَرِيْهَا كُسُوْفُ قَمَرِ الوَاحِدِيَّةِ عِنْدَ التَّمَامِ، بَلْ أَدِمْ لَهَا الْإِسْرَاقَ وَالظُّهُورَ عَلَى مَمَرَ الْأَيَّامِ وَالدُّهُورِ. وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَاتِمِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. اللهم اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِإِخْوَانِنَا فِي اللهِ أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا أَجْمَعِيْنَ
Allâhumma yâ nûrannûri bit thûr wa kitâbim masthûrin fî riqqim mansyûrin wal baitil ma'mur, as-aluka an tarzuqanî nûran astahdî bihi ilaika wa adullu bihi 'alaika wa yashhabunî fi hayâtî wa ba'dal intiqâli min dhalâmi misykâtî, wa as-aluka bissyamsi wa dhuhâha wa nafsin wa mâ sawwâha, an taj'ala syamsa ma'rifatika musyriqatam bî lâ yahjubuhâ ghaimul auhâmi walâ ya'tarîhâ kusûful qamaril wâhidiyyati 'indat tamâm, bal adim lahâl Isyraqa wad dhuhûra 'alâ mamarril ayyâmi wad duhûr. Wa shallillâhumma 'alâ Sayyidinâ Muhammadin khâtamil anbiyâ-i wal mursalîn. Wal hamdulillâhi rabbil 'âlamîn. Allâhummaghfir lanâ wa liwâlidîna wa li-ikhwâninâ fillâhi ahyâ-an wa amwâtan ajma'în.
Artinya: "Ya Allah, Wahai Cahayanya Cahaya, dengan wasilah bukit Thur dan Kitab yang ditulis pada lembaran yang terbuka, dan dengan wasilah Baitul Ma'mur, aku memohon padamu atas cahaya yang dapat menunjukkanku kepada-Mu. Cahaya yang dapat mengiringi hidupku dan menerangiku setelah berpindah (ke alam lain; bangkit dari kubur) dari kegelapan liang (kubur) ku. Aku meminta kepada-Mu dengan wasilah matahari beserta cahayanya di pagi hari, dan dengan jiwa dan kesempurnaannya, agar Engkau menjadikan matahari ma'rifat kepada- Mu yang seperti matahari cerahnya bersinar menerangiku, tidak tertutup oleh mendung-mendung keraguan, tidak pula terlintasi gerhana pada rembulan kemahaesaan di kala purnama. Tapi jadikanlah padanya selalu bersinar dan selalu tampak, seiring berjalannya hari dan tahun. Berikanlah rahmat ta'dzim Wahai Allah kepada junjungan kami Muhammad, sang pamungkas para nabi dan rasul. Segala Puji hanya milik Allah Tuhan penguasa alam. Ya Allah ampunilah kami, kedua orang tua kami serta kepada saudara-saudara kami seagama seluruhnya, baik yang masih hidup ataupun yang telah meninggal."
Baca juga: Salat Syuruq dan Dhuha Apakah Sama? |
(lus/lus)












































Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB