Musyawarah merupakan hal yang sering dilakukan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Islam, ada doa yang dianjurkan untuk dibaca usai mengadakan musyawarah.
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak pernah lepas dari aktivitas bermusyawarah, berbincang, atau berkumpul bersama orang lain. Dalam interaksi tersebut, terkadang muncul perkataan yang tidak bermanfaat, bahkan tanpa disadari bisa menyakiti orang lain atau menimbulkan dosa.
Oleh karena itu, Islam memberikan tuntunan berupa doa kafaratul majelis, yakni doa penutup majelis yang diajarkan Rasulullah SAW agar pertemuan yang dilakukan membawa berkah serta terhindar dari dosa dan kesalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalil Menutup Majelis dengan Doa
Dalam buku Doa dan Zikir Mustajab (Dibaca Sehari-hari Sepanjang Masa) karya Wira Kautsari Wijaya, membaca doa kafaratul majelis adalah sunnah yang selalu diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa ini adalah ungkapan syukur kepada Allah SWT atas kelancaran majelis.
Sebagaimana diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu Hibban, Abu Dawud, dan al-Hakim bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa pun yang duduk dalam satu majelis (perkumpulan orang) lalu di dalamnya banyak perkataan yang sia-sia atau (perdebatan). Kemudian, sebelum bangkit dari majelis, ia membaca (istighfar), 'Subhaanakallaahumma wa bihamdika asyhaadu alla ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaiik, Maha Suci Engkau Ya Allah dan aku memuji-Mu dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan, melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.' Oleh karena itu, ia akan diampuni segala kesalahan yang diperbuat selama berada di majelis itu" (HR. at-Tirmidzi, an-Nasa'i, Ibnu Hibban, Abu Dawud, dan al-Hakim).
Dalam hadits riwayat dari Aisyah RA, Rasulullah SAW senantiasa mengakhiri majelis dengan mengucapkan doa kafaratul majelis. Aisyah RA menyampaikan:
يَا رَسُولُ اللَّهِ أَرَاكَ مَا تَجْلِسُ (مَجْلِسًا) وَلَا تَتْلُوْ قُرْآنًا وَلَا تُصَلَّى صَلَاةَ إِلَّا خَتَمَتْ بِهَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ
Ya Rasulullah aroka ma tajlisu (majlisan) au wala tatluu qur'anan wala tusholli sholatan illa khotamat bihaulail kalimat.
Artinya: "Wahai Rasulullah, aku melihatmu tidak duduk di sebuah majelis, atau membaca Al-Quran, atau sholat, kecuali engkau senantiasa mengakhirinya dengan satu kalimat tersebut."
Kemudian dijelaskan bahwa Rasulullah SAW turut menyampaikan sabdanya terkait dengan ucapan Aisyah r.a. tersebut. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
نَعَمْ مَنْ قَالَ خَيْرًا خَتَمَ لَهُ طَابَعَ عَلَى ذَلِكَ الْخَيْرِ وَمَنْ قَالَ شَرًّا كُنَّ لَهُ كَفَّارَةً سُبْحَانَكَ وَبِحَمْدِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Na'am man qola khoiron khotama lahu thoba'a 'ala dzalikal khoiri waman qola syarron kunna lahu kaffarotan subhanaka wa bihamdika la ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika.
Artinya: "Benar. Barang siapa yang ketika di majelis berkata-kata baik, maka ia akan dimudahkan untuk merutinkan kebaikan tersebut. Dan barang siapa yang berkata buruk, maka kalimat ini menjadi penebus atau kaffarah baginya.
Doa Kafaratul Majelis Lengkap
Dalam buku Zikir Dan Doa karya Muhammad Ibnu Sapruddin, berikut bacaan doa kafaratul majelis lengkap dalam tulisan Arab, latin dan artinya yang dapat diamalkan setelah menggelar perkumpulan:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ, أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ, أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Latin: Subhanakallahumma wabihamdika, asyhadu an lâ ilaha illa Anta, astaghfiruka wa'atûbu ilaika.
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah aku memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang patut disembah dengan benar kecuali Engkau, aku meminta ampunan dan bertaubat kepada-Mu."
Selain doa yang diajarkan sesuai sunnah Rasulullah SAW, bisa juga mengamalkan doa berikut,
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Arab latin: Subhaana rabbikaa rabbil 'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal mursaliin, wal hamdulillahi rabbil 'aalamiin
Artinya: "Maha Suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam." (QS As Saffat: 180-182)
Doa Kafaratul Majelis Versi Panjang
Dikutip dari Buku Pintar Doa dan Zikir Rasulullah oleh Abdullah Zaedan, berikut bacaan doa kafaratul majelis versi panjang yang bisa diamalkan,
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا
اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا
Arab latin: Allahummaqsim lana min khasy-yatik, maa tahuulu bainanaa wa baina ma'shiyyatik, wa min thaa'atika maa tuballighuna bihi jannatak wa minal yaqiini ma tuhawwinu bihi 'alaina mashaaibad dunya.
Allahumma matti'naa bi asmaa'inaa wa abshaarina wa quwwatinaa ma ahyaytana waj'alhul waaritsa minna waj'alhu tsa'ranaa 'alaa man 'aadanaa wa laa taj'al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj'alid dunya akbara hamminaa wa laa mablagha 'ilminaa wa laa tusallith 'alainaa man laa yarhamunaa.
Artinya: "Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.
Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami." (HR Tirmidzi)
(dvs/inf)
Komentar Terbanyak
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama dengan Zakat dan Wakaf, Begini Menurut Islam
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini
Gila! Netanyahu Mau Bikin 'Israel Raya' Caplok Negara-negara Islam