Nabi Zakaria AS dikenal sebagai salah satu Nabi yang dengan penuh kesabaran dalam berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keturunan. Doa Nabi Zakaria sering kali menjadi inspirasi bagi umat Islam yang juga berharap untuk dikaruniai anak.
Mau tahu lebih lanjut tentang bacaan doa Nabi Zakaria meminta keturunan yang mustajab? Simak selengkapnya dalam artikel ini.
Kisah Nabi Zakaria AS dalam Meminta Keturunan
Menurut buku Kisah Para Nabi tulisan Imam Ibnu Katsir yang diterjemahkan oleh Dudi Rosyadi. Salah satu ulama besar, Al-Hafizh Abul Qasim Ibnu Asakir, dalam kitabnya menyebutkan bahwa Nabi Zakaria AS adalah putra dari Berekhya, sementara nasabnya menyambung hingga Nabi Daud AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nabi Zakaria AS juga dikenal sebagai bapak dari Nabi Yahya AS, keduanya berasal dari Bani Israil. Sebelum Nabi Yahya lahir, Nabi Zakaria diketahui senantiasa berdoa kepada Allah agar diberi keturunan.
Kisah Nabi Zakaria AS dalam meminta keturunan merupakan salah satu contoh kuat tentang kesabaran dan keyakinan yang tidak pernah pudar kepada Allah SWT, bahkan di tengah kondisi yang tampaknya mustahil.
Dalam Al-Qur'an, diceritakan bahwa Nabi Zakaria AS sudah lanjut usia, begitu pula istrinya yang telah berusia lanjut dan mandul. Namun, keinginan Nabi Zakaria AS untuk memiliki keturunan yang bisa meneruskan risalah Allah SWT tidak pernah padam.
Beliau terus berdoa dengan penuh keikhlasan, meminta seorang anak yang akan menjadi penerusnya dalam menjaga ajaran Allah SWT di tengah kaumnya.
Dalam salah satu doanya yang terekam di dalam sumber sebelumnya, Nabi Zakaria AS memohon kepada menjelaskan kondisi tubuhnya yang sudah tua pada masa itu menunjukkan bahwa Nabi Zakaria AS sadar akan usianya yang sudah sangat lanjut, namun keyakinannya kepada rahmat Allah SWT tetap kuat.
Ia berdoa dengan rendah hati, menyadari ketidakmampuannya secara fisik, tetapi tetap yakin bahwa Allah SWT Maha Kuasa untuk mengabulkan segala permohonan hamba-Nya, apapun kondisi mereka.
Lebih lanjut, Nabi Zakaria AS tidak pernah kecewa dalam doanya kepada Allah SWT. Bahkan, dalam setiap permohonan yang beliau panjatkan, Allah SWT selalu mengabulkan apa yang beliau mohonkan.
Ini menjadi cerminan bagi kita bahwa tidak ada yang sia-sia dalam berdoa kepada Allah SWT, asal dilakukan dengan keyakinan penuh dan hati yang bersih.
Selain itu, Nabi Zakaria AS juga menyadari bahwa kebesaran Allah SWT terlihat ketika Maryam binti Imran mendapatkan buah-buahan meski bukan musimnya.
Ini yang menjadi pemicu kuat bagi Nabi Zakaria AS untuk kembali memohon kepada Allah SWT agar dianugerahi seorang anak, meskipun secara logika manusia hal tersebut tampak mustahil.
Nabi Zakaria AS juga menyampaikan kekhawatirannya tentang kaumnya setelah ia tiada. Beliau merasa takut bahwa setelah kepergiannya, ajaran tauhid yang selama ini ia ajarkan akan dilupakan atau diabaikan oleh Bani Israil.
Oleh karena itu, Nabi Zakaria AS berdoa agar diberi seorang anak yang dapat menjaga risalah kenabiannya, seorang anak yang bukan hanya menjadi penerus nasabnya, tetapi juga menjadi penerus ajaran yang benar di kalangan Bani Israil.
Akhirnya, doa Nabi Zakaria meminta keturunan yang penuh dengan kerendahan hati dan keyakinan tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Meskipun beliau dan istrinya telah tua dan istrinya diketahui mandul, Allah SWT menunjukkan kekuasaan-Nya dengan menganugerahi Nabi Zakaria AS seorang anak, yaitu Nabi Yahya AS.
Anugerah ini tidak hanya menjadi jawaban atas doa Nabi Zakaria meminta keturunan, tetapi juga merupakan tanda bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah SWT. Nabi Yahya AS kemudian tumbuh menjadi seorang Nabi yang meneruskan ajaran tauhid dan menjadi pemimpin spiritual yang dihormati di kalangan Bani Israil.
Hikmah dari Kisah Nabi Zakaria dalam Meminta Keturunan
Kisah Nabi Zakaria AS ini memberikan banyak pelajaran penting bagi kita. Pertama, bahwa dalam kondisi apapun, kita harus tetap bersabar dan terus berdoa kepada Allah SWT, karena Allah SWT Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan.
Kedua, bahwa memiliki keturunan yang saleh adalah salah satu anugerah terbesar yang bisa diberikan oleh Allah SWT kepada seorang hamba, terutama jika keturunan tersebut bisa meneruskan ajaran kebenaran.
Terakhir, kisah ini juga mengingatkan kita bahwa meskipun manusia memiliki keterbatasan, kuasa Allah SWT tidak mengenal batas. Apa yang tampaknya mustahil bagi manusia, sangat mungkin bagi Allah jika Ia menghendakinya.
2 Bacaan Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya
Kisah sebelumnya menjadikan inspirasi bagi pasangan yang tengah menantikan buah hati. Dalam keadaannya, Nabi Zakaria AS mengajarkan kepada kita bahwa manusia hanya perlu berdoa dengan penuh keyakinan, percaya bahwa Allah SWT tidak pernah mengecewakan hamba-Nya.
Sebagaimana tertulis dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengabulkan doa Nabi Zakaria meminta keturunan di dua ayat, yaitu dalam surah Ali Imran ayat 38 dan surah Al-Anbiya ayat 89, di mana Nabi Zakaria meminta keturunan yang saleh dan penuh kebaikan.
Untuk mempermudah pembaca yang ingin mengikuti jejak Nabi Zakaria AS dalam berdoa, berikut ini dua bacaan doa Nabi Zakaria meminta keturunan dikutip dari buku Tadabbur Doa Sehari-Hari Berdoa dan Berzikir Dimasa saja, Kapan saja. Hati Selalu bersama Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang ditulis Jumal Ahmad lengkap dengan teks Arab, latin, dan artinya, yang bisa dibaca dalam keseharian, terutama bagi pasangan yang mendambakan buah hati.
1. Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan 1: Surah Ali Imran
Dalam Al-Qur'an Surah Ali Imran ayat 38.
رَبِّ هَبْ لِي مِن لَّدُنكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ
Latinnya: Rabbi hab li mil ladungka żurriyyatan tayyibah, innaka sami'ud-du'a`.
Artinya "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa."
2. Doa Nabi Zakaria Meminta Keturunan 2: Surah Al-Anbiya
Dalam Al-Qur'an Surah Al-Anbiya ayat 89.
رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنتَ خَيْرُ الْوَرِثِينَ
Latinnya: Rabbi lā tażarnī fardaw wa anta khairul-wārisin.
Artinya: "Ya Tuhanku janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan Engkaulah Waris Yang Paling Baik."
Demikianlah doa yang dipanjatkan Nabi Zakaria untuk meminta keturunan. Dalam Al-Qur'an, doa ini diabadikan sebagai bentuk keteguhan iman dan kesabaran dalam menanti karunia Allah SWT.
(inf/inf)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi