Warna Bendera Merah Putih, Benarkah Disebutkan dalam Hadits Nabi SAW?

Warna Bendera Merah Putih, Benarkah Disebutkan dalam Hadits Nabi SAW?

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Sabtu, 24 Agu 2024 16:00 WIB
Ilustrasi bendera Merah Putih sedang berkibar
Ilustrasi bendera merah putih (Foto: Unsplash/Anggit Rizkianto)
Jakarta -

Warna bendera Indonesia adalah merah dan putih yang mana melambangkan keberanian dan kesucian. Siapa sangka, ternyata pemilihan warna merah putih pada bendera Indonesia didasarkan dari hadits Nabi Muhammad SAW.

Hal ini disampaikan oleh KH Abdullah Habib Faqih dalam acara Langitan Bersholawat 2021 lalu. Ia mengatakan bahwa warna merah putih bendera Indonesia diilhami dari hadits Nabi SAW yang bersumber dari kisah Al Habib Husain bin Abu Bakar Al-Idrus Luar Batang.

Mengutip laman resmi Pondok Pesantren Langitan, KH Abdullah Habib Faqih adalah putra dari Syaikhina KH Abdullah Faqih yang merupakan pemimpin Ponpes Langitan terdahulu. Ponpes ini merupakan salah satu lembaga pendidikan yang basisnya dalam ormas Nahdlatul Ulama (NU).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Al Habib Husain bin Abu Bakar Al-Idrus Luar Batang adalah pendatang dari Hadramaut, Jazirah Arab yang merupakan pendiri Masjid Luar Batang pada 1736 silam yang berlokasi di Jakarta Utara. Ia adalah pendakwah sekaligus ulama asal Hadramaut, Yaman.

Habib Husein terkenal sebagai sosok ulama zuhud yang disegani tentara kolonial Belanda dahulu kala.

ADVERTISEMENT

Hadits Rasulullah SAW yang Menyebut Warna Merah dan Putih

Mengutip dari kitab Sunan At-Tirmidzi oleh Imam At-Tirmidzi yang diterbitkan Tim Gema Insani, berikut bunyi hadits Nabi SAW dari Tsauban,

"Sesungguhnya Allah mendekatkan jarak bumi untukku, lalu aku dapat melihat bumi dari ujung timur sampai ke ujung barat. Sesungguhnya kekuasaan umatku akan meliputi bagian bumi yang telah diperlihatkan kepadaku. Aku juga dikaruniai dua macam harta simpanan, yaitu yang berwarna merah dan yang berwarna putih ...." (Sunan Ibnu Majah, Muttafaq 'alaih).

Meski demikian, dalam beberapa tafsir dikatakan bahwa warna merah dan putih ini tidak diartikan secara gamblang melainkan ada makna tersirat. Imam Nawawi dalam buku Kumpulan Hadits Qudsi Pilihan oleh Syaikh Fathi Ghanim yang diterjemahkan Yasir Maqosid menafsirkan bahwa para ulama mengatakan warna merah dan putih itu merujuk pada emas dan perak.

"Sedangkan yang dimaksud dalam hadits adalah harta simpanan Raja Kisra dan Raja Qaisar yang merupakan raja Iraq dan Syam," bunyi keterangan dalam buku tersebut.

Wisnu Sasongko melalui karyanya yang bertajuk Armageddon 2: Antara Petaka dan Rahmat menjelaskan dalam catatan kakinya bahwa hadits di atas diucapkan Rasulullah SAW di Jazirah Arab pada abad 6-7 Masehi. Kala itu, Jazirah sebagai titik acuan arah, maka yang dimaksud sang rasul dengan ujung timur bumi adalah belahan bumi yang paling timur dari Arab, yaitu kepulauan Indonesia.

Sementara, yang dimaksud ujung barat bumi adalah belahan bumi paling barat dari Arab yang mana merupakan benua Amerika. Dikatakan pula bahwa kekuasaan umat nabi akan mencapai salah satu ujungnya. Bila ujung timur dan ujung barat dibandingkan dari segi jumlah umat Islamnya, maka ujung timurlah yang terbanyak. Berdasarkan fakta saat ini, salah satu komunitas Islam terbesar berada di ujung timur bumi, yaitu Indonesia.

Jumlah umat Islam yang banyak ini kemungkinan nantinya akan menjadi salah satu kebanggaan Rasulullah di antara umat nabi-nabi lain pada Hari Pengadilan. Saat ini, Indonesia menjadi penyumbang jumlah terbesar sebagai umatnya.

Walau begitu, beberapa ulama juga mengartikan bahwa merah dan putih dimaknai sebagai bangsa Persia dan Romawi. Wallahu a'lam.




(aeb/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads