Doa Penutup Majelis dan Adabnya yang Harus Diperhatikan

Doa Penutup Majelis dan Adabnya yang Harus Diperhatikan

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Senin, 19 Agu 2024 11:12 WIB
Majelis Taklim Masjid Ittihad Cibubur iuran sediakan snack bagi jamaah
Ilustrasi bermajelis (Foto: Cici Marlina Rahayu/detikcom)
Jakarta -

Doa penutup majelis dapat diamalkan muslim saat acara selesai. Biasanya, bacaan ini juga disebut sebagai doa kafaratul majelis.

Doa penutup majelis dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Bacaan ini tercantum dalam hadits yang diriwayatkan Tirmidzi.

Sebagaimana diketahui, majelis ilmu dalam Islam memiliki kedudukan yang penting. Disebutkan pada buku Adab dalam Majelis susunan Hafidz Muftisany, majelis ilmu memiliki kedudukan yang penting dalam Islam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, seperti apa doa penutup majelis yang bisa dilafalkan muslim? Berikut bacaannya.

Kumpulan Doa Penutup Majelis

1. Doa Penutup Majelis Versi Pertama

Menukil dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H Hamdan Hamedan MA, doa penutup majelis versi pertama ini cukup panjang. Doa berasal dari Ibnu Umar RA riwayat Tirmidzi, dikatakan Rasulullah SAW jarang meninggalkan majelis ilmu sebelum membaca doa tersebut untuk para sahabatnya.

ADVERTISEMENT

اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا. اَللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْهُ ثَأْرَنَا عَلَى مَنْ عَاداَنَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصِيْبَتَنَا فِى دِيْنِنَاوَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا

Arab latin: Allahummaqsim lana min khasy-yatik, maa tahulu bainanaa wa baina ma'shiyyatik, wa min thaa'atika maa tuballighuna bihi jannatak wa minal yaqiini ma tuhawwinu bihi 'alaina mashaaibad dunya.

Allahumma matti'naa bi asmaa'inaa wa abshaarina wa quwwatinaa ma ahyaytana waj'alhul waaritsa minna waj'alhu tsa'ranaa 'alaa man 'aadanaa wa laa taj'al mushiibatanaa fii diininaa wa laa taj'alid dunya akbara hamminaa wa laa mablagha 'ilminaa wa laa tusallith 'alainaa man laa yarhamunaa.

Artinya: "Ya Allah, anugerahkanlah untuk kami rasa takut kepada-Mu, yang dapat menghalangi antara kami dan perbuatan maksiat kepada-Mu, dan (anugerahkanlah kepada kami) ketaatan kepada-Mu yang akan menyampaikan Kami ke surga-Mu dan (anugerahkanlah pula) keyakinan yang akan menyebabkan ringannya bagi kami segala musibah dunia ini.

Ya Allah, anugerahkanlah kenikmatan kepada kami melalui pendengaran kami, penglihatan kami dan dalam kekuatan kami selama kami masih hidup, dan jadikanlah ia warisan dari kami. Jadikanlah balasan kami atas orang-orang yang menganiaya kami, dan tolonglah kami terhadap orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami dalam urusan agama kami, dan janganlah Engkau jadikan dunia ini sebagai cita-cita terbesar kami dan puncak dari ilmu kami, dan jangan Engkau jadikan orang-orang yang tidak menyayangi kami berkuasa atas kami," (HR Tirmidzi).

2. Doa Penutup Majelis Versi Kedua

Doa penutup majelis versi kedua lebih pendek dari yang pertama. Kali ini, doa penutup majelis tercantum dalam surah As Saffat ayat 180-182,

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Subhaana rabbikaa rabbil 'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal mursaliin, wal hamdulillahi rabbil 'aalamiin

Artinya: "Maha Suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam."

3. Doa Penutup Majelis Versi Ketiga

Selanjutnya, doa penutup majelis versi terakhir didasarkan dari hadits Nabi SAW riwayat Tirmidzi. Berikut bunyinya,

سُبْحانَكَ اللَّهُمَّ وبِحَمْدِكَ أشْهَدُ أنْ لا إِلهَ إِلاَّ أنْتَ أسْتَغْفِرُكَ وأتُوبُ إِلَيْكَ

Arab latin: Subhânakallâhumma wa bihamdika asyhadu an-lâilâha illâ anta astaghfiruka wa atûbu ilaik

Artinya: "Maha Suci Engkau, ya Allah. Segala sanjungan untukMu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku memohon ampun dan bertaubat kepadaMu." (HR Tirmidzi).

Adab dalam Majelis Ilmu bagi Muslim

Mengutip dari Kitabul Aadab oleh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub yang diterjemahkan Azhar Khalid dan Muh Hidayat, berikut beberapa adab bagi muslim yang menghadiri majelis ilmu.

1. Mengucap Salam ketika Datang dan Pulang

Meski tidak wajib, mengucap salam ketika datang menghadiri majelis dan sebelum pulang termasuk sunnah. Rasulullah SAW bersabda dari Abu Hurairah RA,

"Jika salah seorang dari kalian datang ke majelis, maka ucapkanlah salam, jika dia hendak duduk, maka duduklah. Kemudian bila bangun, maka ucapkanlah salam. Salam yang pertama tidaklah lebih layak dari salam yang terakhir." (HR Abu Dawud dan At Tirmidzi)

2. Berzikir kepada Allah SWT

Melantunkan zikir kepada Allah SWT termasuk adab majelis yang perlu diperhatikan muslim. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya,

"Tidak ada sekelompok orang yang bangun dari sebuah majelis yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, kecuali mereka bangun dari bangkai keledai, dan mereka akan menyesal." (HR Abu Dawud, Ahmad dan At Tirmidzi)

3. Duduk di Tempat yang Masih Tersedia

Adab selanjutnya adalah duduk di tempat yang masih tersedia. Ini dilakukan oleh para sahabat nabi, dari Jabir bin Samurah RA ia berkata,

"Kamu apabila mendatangi Rasulullah SAW, kami duduk di tempat yang masih tersedia."

4. Memilih Teman Majelis

Memilih teman majelis dianjurkan oleh Rasulullah SAW, beliau berkata:

"Seseorang itu dapat terpengaruh karena agama temannya, maka salah seorang dari kalian hendaklah melihat siapa yang menjadi temannya." (HR Abu Dawud, Ahmad dan At Tirmidzi)

5. Dilarang Berbisik kepada Dua Orang

Larangan berbisik kepada dua orang tanpa melibatkan orang ketiga termasuk adab dalam majelis. Ini termasuk adab untuk menghindari rasa sedih ketiga dua orang berbisik namun orang ketiga tidak mengetahuinya. Nabi Muhammad SAW bersabda,

"Janganlah saling berbisik antara dua orang tanpa melibatkan yang ketiga, karena itu akan membuatnya bersedih." (HR Bukhari)

Itulah doa penutup majelis dan adabnya yang perlu diperhatikan muslim. Jangan lupa diamalkan, ya!




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads