Doa Perjalanan Jauh Naik Mobil, Bus, dan Kereta agar Selamat

Doa Perjalanan Jauh Naik Mobil, Bus, dan Kereta agar Selamat

Hanif Hawari - detikHikmah
Sabtu, 10 Agu 2024 14:00 WIB
Petugas berjalan di dekat sejumlah rangkaian kereta rel listrik (KRL) di Dipo KRL Depok, Jawa Barat, Jumat (5/7/2024). PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menambah impor KRL baru dari China sebanyak 8 rangkaian kereta atau trainset senilai Rp2,20 triliun untuk memenuhi kebutuhan armada KRL Jabodetabek pada tahun 2025. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Rangkaian KRL Jabodetabek (Foto: ANTARA FOTO/YULIUS SATRIA WIJAYA)
Jakarta -

Doa perjalanan jauh dapat dilafalkan ketika hendak berpergian agar selamat sampai tujuan. Sebagai seorang muslim sudah sepatutnya memanjatkan doa ketika melakukan berbagai aktivitas agar diberi keberkahan, kemudahan, rahmat serta rida dari Allah SWT.

Sebelum bepergian, seorang muslim diwajibkan untuk membaca doa. Dengan memanjatkan doa berpergian, diharapkan kita mendapat perlindungan kelancaran selama perjalanan.

Rasulullah SAW sebagai junjungan umat Islam senantiasa berdoa sebelum melakukan perjalanan sebagaimana yang tertulis di dalam kitab Al-Adzkar karya Imam an-Nawawi terjemahan Ulin Nuha. Imam an-Nawawi mengutip sebuah riwayat dari kitab Shahih Muslim, yang disampaikan oleh Abdullah bin Sarjis RA, yang berkata:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan, beliau meminta perlindungan dari beratnya perjalanan, buruknya tempat kembali, kebengkokan setelah lurus, doa orang-orang yang terdzalimi, serta pandangan dan harta yang buruk." (HR Muslim)

Ternyata, doa orang yang sedang melakukan perjalanan jauh termasuk doa yang mustajab. Hal tersebut, diterangkan dalam sebuah hadis, dari Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِوَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Artinya: "Tiga jenis doa yang pasti akan dikabulkan adalah doa orang yang teraniaya, doa orang yang sedang dalam perjalanan (musafir), dan doa orang tua untuk anaknya." (HR Tirmidzi).

Bacaan Doa Perjalanan Jauh Versi Pertama

Mengutip dari buku Doa & Dzikir Mustajab untuk Muslimah karya H. Muhammad Rahmatullah, Lc., Abdullah bin Sarjis menyebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan jauh, beliau berdoa:

Allaahumma antasshaahibu fissafari wal khaliifati fii fil safarinaa ahli. Allaahummashhabnaa wakhlufnaa fii ahlinaa. Allaahumma innii a'uudzu bika min wa'tsaais safari wa ka'aabatil munqalabi wa minal hauri ba'dal kauni wa min da'watil mazhluumi wamin suu'il manzhari fil ahli wal maal.

Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Teman dalam perjalanan dan Pengganti di dalam keluarga. Ya Allah, sertai kami dalam perjalanan kami dan gantilah kami dalam keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan, kesedihan saat kembali, kekafiran setelah iman, doa orang yang terdzalimi, serta keburukan pemandangan dalam keluarga dan harta." (HR Tirmidzi).

Doa Perjalanan Jauh Versi Kedua

اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هٰذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هٰذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Allaahumma innaa nas'aluka fii safarinaa haadzaa al-birra wattaqwa wa minal 'amali maa tardla. Allaahumma hawwin 'alainaa safaranâ hâdzâ, wa-thwi 'annâ bu'dahu. Allaahumma antash shaaḫibu fis safari, wal khalifatu fil ahli. Allâhumma innî a'ûdzubika min wa'tsâ-is safari wa ka-âbatil mandhari wa sû-il munqalabi fil mâli wal ahli

Artinya: "Ya Allah, kami memohon kebaikan dan ketakwaan dalam perjalanan kami serta keridaan dalam amalan kami. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan ini dan dekatkanlah jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah Pendamping kami dalam perjalanan ini dan Pengganti yang menjaga keluarga kami. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari perjalanan yang sulit dan melelahkan, dari pemandangan yang menyedihkan, serta dari tempat kembali yang buruk, baik dalam harta maupun keluarga."

Doa saat Naik Kendaraan

Hamdan Hamedan dalam bukunya Doa Harian Pengetuk Pintu Langit mengutip ucapan Ibnu Umar RA, bahwasanya doa yang sering diucapkan Rasulullah SAW ketika naik ke atas untanya dan memulai perjalanan jauh, beliau berdoa:

اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبَّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوَنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ.

اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي الْأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَابَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Allaahu akbar, Allaahu akbar, Allaahu akbar, subhaanalladzii sakhkhara lanaa hadzaa wamaa kunnaa lahuu muqriniin. Wa innaa ilaa Rabbinaa lamun qalibuun.

Allaahumma innaa nas-aluka fii safarinaa haadzal-birra wattaqwaa, wa minal-'amali maa tardhaa. Allaahumma hawwin 'alaynaa safaranaa hadzaa wathwi 'annaa bu'dahu.

Allaahumma antasshaahibu fissafari, wal khaliifatu fil ahli, Allaahumma innii a'uudzubika min wa'tsaa-is-safari, wa kaabatil-man-zhari, wa suu-'il-munqalabi fi -maali wal ahli.

Artinya: "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar. Mahasuci Tuhan yang telah menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari kiamat).

Ya Allah, kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, serta amalan yang Engkau ridai. Ya Allah, permudahlah perjalanan kami dan dekatkanlah jaraknya bagi kami.

Ya Allah, Engkau adalah teman dalam bepergian dan pengganti yang menjaga keluarga yang ditinggal. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam perjalanan, pemandangan yang menyedihkan, serta perubahan buruk dalam harta dan keluarga." (HR Muslim)




(hnh/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads