Urusan dikabulkan atau tidaknya doa merupakan kehendak Allah SWT. Meski demikian, seorang hamba tetap bisa berusaha jika ingin doa cepat terkabul walaupun tampaknya mustahil.
Perintah berdoa kepada Allah SWT disebutkan langsung dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam surah Gafir (Al Mu'min) ayat 60,
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina."
Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut adalah sebagian dari karunia dan kemurahan Allah SWT. Dia menganjurkan hamba-Nya untuk meminta kepada-Nya dan Dia menjamin akan mengabulkan doa-doa itu.
Doa merupakan perkara antara hamba dan Rabbnya, sebagaimana disebutkan dalam hadits qudsi. Imam Al-Hafiz Abu Ya'la meriwayatkan dalam kitabnya dari hadits Anas bin Malik RA dari Nabi SAW dari Tuhannya yang mengatakan,
أَرْبَعُ خِصَالٍ، وَاحِدَةٌ مِنْهُنَّ لِي، وَوَاحِدَةٌ لَكَ، وَوَاحِدَةٌ فِيمَا بَيْنِي وَبَيْنِكَ، وَوَاحِدَةٌ فِيمَا بَيْنِكَ وَبَيْنَ عِبَادِي: فَأَمَّا التِي لِي فَتَعْبُدُنِي لَا تُشْرِكُ بِي شَيْئًا، وَأَمَّا الَّتِي لَكَ عليَّ فَمَا عَمِلْتَ مِنْ خَيْرٍ جَزَيْتُكَ بِهِ، وَأَمَّا التِي بَيْنِي وَبَيْنَكَ: فَمِنْكَ الدُّعَاءُ وَعَلِيَّ الْإِجَابَةُ، وَأَمَّا الَّتِي بَيْنَكَ وَبَيْنَ عِبَادِي فَارْضَ لَهُمْ مَا تَرْضَى لِنَفْسِكَ
Artinya: "Ada empat perkara, yang satu darinya untuk-Ku dan yang satu untukmu, dan yang satunya lagi antara Aku dan kamu, sedangkan yang terakhir antara kamu dan hamba-hamba-Ku. Adapun mengenai yang untuk-Ku ialah hendaknya engkau menyembah-Ku, tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun. Adapun yang untukmu dari-Ku ialah amal kebaikan apa pun yang engkau lakukan, Aku akan membalasnya untukmu. Dan adapun yang antara Aku dan kamu ialah engkau berdoa dan Aku yang memperkenankannya. Adapun yang antara engkau dan hamba-hamba-Ku ialah retakanlah untuk mereka apa yang engkau relakan untuk dirimu sendiri."
Cara agar Doa Cepat Terkabul
Ibnu Qayyim al-Jauziyah dalam kitab Ad-Daa' wa Ad-Dawaa' edisi Indonesia terbitan Pustaka Imam Asy-Syafii memaparkan sejumlah cara agar doa terkabul. Kata Ibnu Qayyim, doa akan terkabul jika ia hadir dalam hati, konsentrasi penuh, khusyuk, merendahkan diri di hadapan Allah SWT, serta dipanjatkan pada waktu-waktu mustajab.
Cara agar doa terkabul lainnya hendaknya dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:
- Menghadap kiblat.
- Dalam keadaan suci.
- Mengangkat kedua tangan ke langit.
- Memulai berdoa dengan hamdalah, memuji Allah SWT dan bersholawat atas Nabi Muhammad SAW.
- Mendahulukan tobat dan istighfar sebelum menyebutkan hajatnya.
- Menghadirkan diri di hadapan Allah SWT.
- Bersikap memelas dalam doanya.
- Menyeru-Nya dengan ucapan lembut diiringi rasa harap dan cemas.
- Memohon (tawassul) kepada Allah SWT dengan nama-nama, sifat-sifat, dan keesaan-Nya.
- Melakukan sedekah sebelum memanjatkan doa.
Menurut Ibnu Qayyim, memanjatkan doa dengan cara di atas hampir tidak akan pernah tertolak. Terlebih jika doa itu termasuk doa-doa yang bersumber dari Nabi Muhammad SAW.
Waktu-waktu Mustajab untuk Berdoa
Beberapa waktu mustajab untuk berdoa sebagaimana disebutkan Ibnu Qayyim antara lain:
- Sepertiga malam terakhir.
- Saat azan.
- Antara azan dan ikamah.
- Setelah menunaikan salat wajib.
- Saat imam naik ke mimbar pada hari Jumat hingga selesainya salat Jumat.
- Penghujung waktu 'Ashar.
Contoh Pengantar Doa Mustajab
Dalam as-Sunan dan Shahih Ibnu Hibban terdapat hadits tentang doa yang mustajab. Hadits ini diriwayatkan dari 'Abdullah bin Buraidah dari ayahnya bahwa Rasulullah SAW pernah mendengar seseorang berdoa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu atas dasar persaksianku bahwa Engkau adalah Allah. Tiada yang berhak disembah melainkan Engkau semata. Yang Mahatunggal, yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, serta tiada sesuatu pun yang setara dengan-Nya."
Nabi SAW lalu bersabda,
لَقَدْ سَأَلَ اللَّهَ بِالْاِسْمِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى، وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ
Artinya: "Laki-laki tadi telah memohon kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya yang paling agung. Jika nama itu digunakan untuk meminta, niscaya akan diberi dan apabila digunakan untuk berdoa, niscaya akan dikabulkan."
Wallahu a'lam.
Baca juga: Catat! Ini 7 Penyebab Doa Tidak Terkabul |
(kri/erd)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Ayu Aulia Sempat Murtad, Kembali Syahadat karena Alasan Ini