Doa Buka Puasa Dzulhijjah dalam Arab, Latin dan Artinya

Doa Buka Puasa Dzulhijjah dalam Arab, Latin dan Artinya

Alvin Setiawan - detikHikmah
Selasa, 11 Jun 2024 16:00 WIB
Ilustrasi Buka Puasa
Ilustrasi membaca doa buka puasa Dzulhijjah. (Foto: Shutterstock)
Jakarta -

Setelah menahan lapar dan dahaga setelah berpuasa Dzulhijjah, muslim dapat membatalkan puasa dengan berbuka. Berikut bacaan doa buka puasa Dzulhijjah.

Mengutip buku Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunah karya Amirulloh Syarbini dan Iis Nur'aeni Afgandi, Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk melakukan banyak amal saleh pada bulan Dzulhijjah, salah satunya puasa Dzulhijjah selama sembilan hari.

Hal ini seperti yang disampaikan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada hari-hari yang mengerjakan amalan saleh pada hari-hari itu yang lebih baik dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini." (HR Bukhari)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan dalam sebuah riwayat, disebutkan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan puasa pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Dari Ummul Mukminin Hafsah RA, berikut bunyi haditsnya:

عَنْ حَفْصَةَ قَالَتْ أَرْبَعٌ لَمْ يَكُنْ يَدَعُهُنَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَ عَاشُورَاءَ وَالْعَشْرَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْغَدَاةِ

ADVERTISEMENT

Artinya: Dari Hafshah RA, ia berkata, "Ada empat hal yang tidak pernah ditinggalkan Rasulullah SAW yaitu, puasa Asyura, puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, puasa tiga hari setiap bulan, dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Ahmad dan An Nasa'i)

2 Bacaan Doa Buka Puasa Dzulhijjah

Merangkum buku Ta'wiidul Liththolab karya Siti Maslakhah dan 354 Sunnah Nabi Sehari-hari karya Raghib As-Sirjani, berikut dua versi doa buka puasa Dzulhijjah yang dapat diamalkan.

1. Doa Buka Puasa Dzulhijjah Versi Pertama

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: "Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah." (HR Abu Daud)

2. Doa Buka Puasa Dzulhijjah Versi Kedua

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa'alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina

Artinya: "Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih." (HR Bukhari dan Muslim)

Adab dan Sunnah ketika Buka Puasa

Ketika berbuka puasa, muslim harus memperhatikan adab dan sunnahnya. Mengutip buku Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan: Panduan Lengkap Menyambut Bulan Ramadhan dari Sebelum Ramadhan Sampai Setelahnya karya Abu Maryam Kautsar Amru, berikut di antaranya:

1. Menyegerakan Berbuka

Orang yang menyegerakan untuk berbuka puasa itu berada dalam kebaikan, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

لا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

Artinya: "Senantiasa manusia dalam kebaikan selama mereka menyegerakan al-fithro (berbuka)." (Muttafaqun 'alaih)

Dan hendaklah buka puasa sekadarnya saja dengan kurma dan air, jangan terlalu lama, dan kemudian salat Magrib berjemaah setelah itu bagi laki-laki.

2. Berbuka dengan Kurma Muda

Jika tidak ada, baru tamr (kurma tua atau matang), dan air, sebelum menyelingi buka puasa dengan makanan lainnya. Dari Anas bin Malik RA beliau berkata:

كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّي، فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رطبات فَعَلَى ثَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسًا حَسَواتٍ . مِنْ مَاءٍ

Artinya: "Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum melaksanakan salat (Maghrib), maka jika tidak ada ruthab (beliau berbuka) dengan tamr, jika tidak ada (tamr) maka beliau berbuka dengan meneguk air." (HR Abu Dawud)

3. Membaca Doa

Dari 'Abdullah bin 'Umar RAma beliau berkata: Rasulullah SAW apabila berbuka beliau berdoa:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Artinya: "Rasa haus telah pergi dan urat-urat telah terbasahi serta mendapat pahala insya Allah." (HR Abu Dawud)

4. Menyempatkan Berbuka

Dari Abu Darda' RA sesungguhnya Nabi SAW bersabda:

ثلاث مِنْ أَخْلاقِ النُّبُوَّةَ تَعْجِيلُ الإِفْطَارِ وَتَأْخِيرُ السُّحُورِ وَوَضْعُ الْيَمِينِ عَلَى الشِّمَالِ فِي الصلاة

Artinya: "Tiga (perkara) termasuk akhlak kenabian (yaitu): menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur dan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri dalam salat." (HR Ath-Thabrani, dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah, lihat Shahihul Jami Ish Shaghir)

5. Mengajak dan Menyediakan Makanan Berbuka

Seperti yang disampaikan dalam sebuah hadits, Nabi SAW bersabda:

مَنْ فَطْرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

Artinya: "Barang siapa memberi makanan berbuka seorang yang puasa maka baginya (orang yang memberi buka) semisal pahala (orang yang puasa) tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang puasa." (HR. At-Tirmidzi dan lainnya)

Wallahu a'lam.




(rah/rah)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads