Doa iftitah adalah doa yang memiliki makna mulia. Ada beberapa versi terkait bacaan doa tersebut. Berikut ini bacaan doa iftitah Arab, arti, dan maknanya.
Dijelaskan dalam buku Tuntunan Shalat Sesuai Al-Qur'an & Hadits Sahih karya Redaksi Qultum Media dkk, hukum membaca doa iftitah adalah sunah. Kesunahan ini bersandar pada hadits berikut,
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرِ الْمُقَدَّمِيُّ، حَدَّثَنَا يُوسُوْفُ الْمَاجِسُوْنَ، حَدَّثَنِي أَبِي، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْأَعْرَجِ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ ابْنِ أَبِي رَافِعُ، عَنْ عَلِيّ ابْنِ أَبِي طَالِبٍ، عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، أَنَّهُ كَانَ إِذَا قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قَالَ: وَخَمْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ.. إِلَى أخره.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Muhammad bin Bakr Al-Muqaddami menceritakan kepada kami, Yusuf Al-Majisun menceritakan kepada kami, Ayahku mencertikan kepadaku, dari Abdurrahman Al-A'raj, dari 'Ubaidillah bin Abi Rofi', dari Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah SAW, "Apabila Rasulullah SAW berdiri salat, beliau membaca: Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha... sampai akhir hadits." (HR Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai, Ibu Majah dan Ad-Darimi)
Doa Iftitah Arab, Latin, dan Artinya
اَللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ"
Latin: Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
Artinya: "Allah Maha Besar lagi sempurna kebesaran-Nya, segala puji hanya kepunyaan Allah. Maha Suci Allah pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku (hatiku) kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan Semesta Alam, yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Dengan yang demikian itulah aku diperintahkan untuk tidak menyekutukan-Nya. Dan aku adalah termasuk orang-orang muslim."
Bacaan doa iftitah tersebut diriwayatkan oleh Imam Muslim dari 'Ali bin Abi Thalib RA. Bacaan ini dipakai oleh Imam Al- Syafi'i dan Ibn Mundzir.
Dalam buku Shalat for Character Building Buat Apa Shalat Kalau Akhlak Tidak Menjadi Lebih Baik karya M. Fauzi Rachman terdapat bacaan doa iftitah yang lebih pendek. Doa iftitah ini diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA. Berikut bacaannya,
اللهم باعد بينِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَا عَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ تقْنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنقى الثوبُ الْأَرْضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ
Latin: Allahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii minal khathaayaa kamaa yunaqqatsawbul abyadlu minaddanasi. Allahummaghsil khathaayaaya bil maai watstsalji walbaradi.
Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah diriku dari kesalahan-kesalahan sebagaimana telah Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana telah Engkau bersihkan baju putih dari kotoran. Ya Allah, cucilah diriku dari kesalahan-kesalahan-ku dengan air, es dan embun."
Makna Doa Iftitah
Menurut penjelasan dalam buku Sudah Shalat, Kok Tetap Maksiat? karya Muhammad Mawaidi terdapat kalimat, "Sungguh kuhadapkan wajahku kepada Allah SWT yang menjadikan langit dan bumi dengan keadaan suci lagi berserah diri." memiliki arti mengenai seorang hamba yang meyakini kekuasaan Allah SWT. Kalimat ini juga bermakna seorang yang berserah melalui salat.
Kemudian, ia menghadapkan wajahnya kepada Allah SWT artinya sebagai orang yang mewujudkan atau menunaikan semua gerakan salat. Arti lainnya bisa juga upaya menghadirkan-Nya ketika salat.
Kalimat, "Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanya semata-mata bagi Allah SWT." Artinya semua hal yang ada di alam semesta ini terjadi karena Allah SWT. Termasuk diciptakannya manusia untuk beribadah kepada Allah SWT, dan menjauhkan larangan-Nya.
Maka dari itu, apa pun yang manusia perbuat di dunia harus berdasarkan ketentuan dan ketetapan Allah SWT.
Demikianlah bacaan doa iftitah sesuai sunah. Doa iftitah tersebut dapat dibaca setelah takbiratul ihram sebelum membaca surah Al Fatihah.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi