Sunnah Bepergian Hari Kamis dan Waktu Pagi, Ini Haditsnya

Sunnah Bepergian Hari Kamis dan Waktu Pagi, Ini Haditsnya

Kristina - detikHikmah
Kamis, 07 Des 2023 05:45 WIB
Little baby boy with her muslim mom inside car going for a trip
Ilustrasi sunnah bepergian hari Kamis. Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Jakarta -

Ada sejumlah sunnah Rasulullah SAW dalam bepergian yang patut menjadi teladan umat Islam. Salah satunya Rasulullah SAW senang bepergian pada hari Kamis.

Sunnah bepergian pada hari Kamis ini diterangkan dalam sebuah hadits yang termuat dalam kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi. Berikut bunyi haditsnya,

عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ يَوْمَ الْخَمِيسِ وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيسِ. متفق عليه. وَفِي رِوَايَةٍ فِي الصَّحِيحَيْنِ: لَقَلَّمَا كَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْرُجُ إِلَّا فِي يَوْمِ الْخَمِيسِ.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Dari Ka'ab bin Malik RA bahwasanya Nabi SAW keluar untuk Perang Tabuk pada hari Kamis dan beliau memang senang bepergian pada hari Kamis." (HR Bukhari dan Muslim) Dalam riwayat lain dikatakan, "Jarang-jarang Rasulullah SAW bepergian melainkan pada hari Kamis."

Selain bepergian pada hari Kamis, Rasulullah SAW melepaskan pasukan pada pagi hari. Beliau juga mendoakan umatnya agar mendapat keberkahan pada pagi harinya. Hal ini mengacu pada hadits yang diriwayatkan dari Shakhr bin Wada'ah al-Ghamidi ash-Shahabi RA.

ADVERTISEMENT

وَعَنْ صَخْرِ بْنِ وَدَاعَةَ الْغَامِدِي الصَّحَابِي رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُوْرِهَا وَكَانَ إِذَا بَعَثَ سَرِيَّةً أَوْ جَيْشًا بَعَثَهُمْ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ. وَكَانَ صَخْرُ تَاجِرًا وَكَانَ يَبْعَثُ تِجَارَتَهُ أَوَّلَ النَّهَارِ فَأَثْرَى وَكَثُرَ مَالُهُ. رواه أبو داود والترمذي

Artinya: "Dari Shakhr bin Wada'ah al-Ghamidi ash-Shahabi RA bahwasanya Rasulullah SAW berdoa, 'Ya Allah, berilah keberkahan kepada umatku terutama di pagi harinya.' Dan, bila beliau melepas pasukan, maka beliau melepaskannya pada pagi hari. Shakhr merupakan salah seorang pedagang, oleh karena itu ia mengirimkan dagangannya pada pagi hari, sehingga ia menjadi kaya dan hartanya banyak." (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Anjuran sebelum Bepergian

Ulama Syafi'iyah Sayyid Sabiq dalam kitab Fiqh Sunnah-nya menyebutkan sejumlah anjuran sebelum bepergian. Anjuran ini berasal dari Rasulullah SAW sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits.

1. Salat sebelum Keluar Rumah

Rasulullah SAW menganjurkan untuk salat dua rakaat sebelum bepergian. Muth'im bin Miqdam mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak ada sesuatu yang paling utama yang ditinggalkan oleh seseorang terhadap keluarganya selain dua rakaat pada saat akan bepergian." (HR Thabrani dan Ibnu Asakir dengan sanad mu'adhal dan mursal)

2. Mengajak Seseorang dalam Perjalanan

Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad meriwayatkan hadits dari Ibnu Umar RA bahwa Rasulullah SAW melarang sendirian, menginap sendirian, dan bepergian sendirian. Riwayat ini dishahihkan oleh Al-Albani.

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang sendirian akan ditemani setan, orang yang berdua akan ditemani setan, dan orang yang bertiga merupakan rombongan." (HR Abu Daud dalam kitab al-Jihad, At-Tirmidzi dalam kitab al-Jihad, Imam Malik dalam kitab al-Isti'dzan, dan Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad)

3. Menitipkan Keluarga, Meminta Doa, dan Mendoakan Mereka

Anjuran bepergian lainnya adalah menitipkan keluarga, meminta doa, dan mendoakan mereka. Ibnu Sunni dan Imam Ahmad meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa yang ingin bepergian, hendaknya ia mengatakan kepada orang yang akan ditinggalkannya:

أَسْتَوْدِعُ اللَّهِ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ

Artinya: Aku titipkan kalian kepada Allah yang tidak akan tersia-sia apapun yang dititipkan kepada-Nya." (HR Ahmad dalam Musnad Ahmad, Ibnu Majah dalam kitab al-Jihad, dan Ibnu Sunni)

Ada riwayat yang menyebut bahwa jika seseorang berpamitan kepada Rasulullah SAW, beliau memegang tangannya dan tidak melepaskannya sampai orang tersebut melepaskannya. Setelah itu, Rasulullah SAW membaca doa di atas. Imam At-Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan dan shahih.




(kri/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads