Dalam surah Asy Syura ayat 28, Allah SWT berfirman:
ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΨ°ΩΩ ΩΩΩΩΨ²ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΊΩΩΩΨ«Ω Ω ΩΩΩ Ψ¨ΩΨΉΩΨ―Ω Ω ΩΨ§ ΩΩΩΩΨ·ΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΨ΄ΩΨ±Ω Ψ±ΩΨΩΩ ΩΨͺΩΩΩ Ϋ ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩ ΩΩΨ―Ω
Artinya: "Dan Dialah yang menurunkan hujan setelah mereka berputus asa dan menyebarkan rahmatNya. Dan Dialah Maha Pelindung, Maha Terpuji."
Meski demikian, hujan yang turun terus menerus tanpa henti membuat khawatir sejumlah orang. Berkaitan dengan itu, ada doa yang dapat dipanjatkan agar hujan reda.
Doa tersebut tercantum dalam Kitab Al-Adzkar susunan Imam Nawawi yang dinukil dari hadits riwayat Anas bin Malik, ia berkata:
"Ada seseorang masuk ke dalam masjid pada hari Jumat, sementara Rasulullah SAW sedang berdiri hendak berkhutbah. Dia (orang itu) mengatakan, "Wahai Rasulullah, harta benda telah hancur, tanaman-tanaman telah rusak, berdoalah kepada Allah SWT agar menurunkan hujan kepada kami'
Kemudian Rasul SAW mengangkat kedua tangannya dan berdoa, 'Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, turunkan hujan kepada kami, turunkanlah hujan kepada kami.'
Anas bin Malik berkata, "Demi Allah, aku tidak melihat sedikitpun awan di langit, sementara antara kami dan Bukit Sila' dan rumah kami tidak ada satu pun rumah atau bangunan. Dari belakang beliau tiba-tiba muncul awan seperti perisai. Kemudian setelah awan menjadi gelap menutupi langit dan turunlah hujan. Demi Allah, setelah itu seminggu lamanya kami tidak melihat matahari."
Anas melanjutkan, "Kemudian pada seminggu setelahnya orang (yang sama) tersebut masuk lewat pintu yang sama, sedangkan Rasulullah SAW akan berkhutbah. Dia menghadap beliau dengan berdiri dan mengatakan, 'Wahai Rasulullah, harta benda telah hancur dan tanaman telah menjadi rusak, berdoalah kepada Allah SWT supaya menghentikan hujannya.'
Maka Rasul SAW mengangkat kedua tangannya dan berdoa, 'Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, bukan hujan di sekitar kami. Ya Allah, turunkanlah hujan di tanah yang gersang, lahan tandus, dasar lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.' Hujan pun reda, kami pulang dan berjalan di bawah sinar matahari." (HR Bukhari & Muslim)
Doa Hujan Reda: Arab, Latin dan Arti
Berikut doa hujan reda yang dinukil dari sumber yang sama,
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ ΨΩΩΩΨ§ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΨ§ ΨΉΩΩΩΩΩΩΩΨ§Ψ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ ΨΉΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ’ΩΩΨ§Ω Ω ΩΩΨ§ΩΨΈΩΩΨ±ΩΨ§Ψ¨Ω ΩΩΨ¨ΩΨ·ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨ£ΩΩΩΨ―ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩ ΩΩΩΨ§Ψ¨ΩΨ©Ω Ψ§ΩΨ΄ΩΩΨ¬ΩΨ±Ω
Arab latin: Allaahumma hawaalainaa wala 'alainaa, Alaahumma 'alal aakaa- mi wadzhdzhiraabi wa buthuunil awdiyati wa manaabatisy syajari
Artinya: "Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, bukan hujan di sekitar kami. Ya Allah turunkanlah hujan di atas tanah yang gersang, lahan tandus, dasar lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan." (HR Bukhari dan Muslim, dari Anas bin Malik)
Selain itu, ada juga doa lainnya yang dapat dipanjatkan setelah hujan reda. Berikut doanya yang dikutip dari buku Keutamaan Doa dan Dzikir untuk Hidup Bahagia Sejahtera tulisan M Khalilurrahman Al-Mahfani,
Ω ΩΨ·ΩΨ±ΩΩΩΨ§ Ψ¨ΩΩΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΨΩΩ ΩΨͺΩΨ©Ω
Arab latin: Muthirnaa bi fadh-lillaahi wa rahmatih
Artinya: "Dicurahkannya hujan ini kepada kami atas karunia dan rahmat Allah." (HR Bukhari, dari Zaid bin Khalid)
Itulah doa hujan reda yang dapat dipanjatkan oleh kaum muslimin. Jangan lupa diamalkan ya!
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana