Ada sejumlah doa yang bisa dibaca dalam salat tepatnya sebelum salam. Doa sebelum salam ini berisi permohonan ampun atas dosa hingga terhindar dari fitnah Dajjal.
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah mengatakan dalam kitab Dzauq ash-Shalata, doa sebelum salam lebih baik dan lebih bermanfaat bagi orang yang berdoa daripada doa setelah salam. Ibnu Qayyim menyandarkan hal ini pada apa yang dilakukan Rasulullah SAW pada permulaan salat sampai penghujung salat.
"Pada saat pembukaan salat Nabi memanjatkan doa dengan beberapa doa, begitu pula pada saat rukuk, setelah mengangkat kepala dari rukuk, pada saat sujud, dan pada saat duduk di antara dua sujud dan pada saat tasyahud akhir sebelum salam," jelas Ibnu Qayyim sebagaimana diterjemahkan Atik Fikri Ilyas dan Yasir Maqashid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, imam besar ahlussunnah wal jama'ah ini menjelaskan, doa yang dipanjatkan sebelum salam sangat mungkin dikabulkan oleh Allah SWT. Sebab, seseorang masih berada dalam tempat munajat dan taqarrub di hadapan Tuhan-nya.
Rasulullah SAW juga telah mencontohkan bacaan doa sebelum salam. Berikut selengkapnya.
Doa sebelum Salam
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحَ الدَّجَّالِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ
Latin: Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil-qabri wa a'uudzu bika min fitnatil-masiihid-dajjaal, wa a'uudzu bika min fitnatil-mahyaa wa fitnatil-mamaati. Allaahumma innii a'uudzu bika minal-ma'tsami wal-maghrami
Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur dan dari fitnah Masih ad-Dajjal dan dari fitnah hidup dan fitnah mati! Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dan dosa dan utang."
Doa sebelum salam tersebut bersandar pada hadits yang diriwayatkan Aisyah RA dari Nabi SAW sebagaimana termuat dalam Mukhtashar Shahih Al-Bukhari yang disusun oleh Imam Zainuddin az-Zubaidi dan diterjemahkan Irwan Kurniawan dan M.S. Nashrulloh.
Selain itu, ada juga doa sebelum salam yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Abu Bakar Ash-Shiddiq, berikut bacaannya,
اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كثيرًا وَلاَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Latin: Allaahumma innii zhalamtu nafsii zhulman katsiiran. Wa laa yaghfirudz-dzunuuba illaa anta faghfirlii maghfiratan min 'indika, warhamnii innaka antal-ghafuurur-rahiim
Artinya: "Ya Allah, aku sudah banyak menzalimi diriku sendiri. Tak ada yang dapat mengampuni dosaku selain Engkau. Limpahkanlah ampunan-Mu kepadaku dan sayangilah aku, karena Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Muttafaq 'Alaih)
Doa sebelum salam tersebut dibaca setelah tasyahud akhir, sebagaimana dijelaskan Ammi Nur Baits dalam Tafsir Shalat. Hal ini bersandar pada sabda Nabi SAW,
"Doa di pertengahan malam terakhir dan di dubur salat wajib." (HR at-Tirmidzi dan dihasankan oleh al-Albani)
Ammi Nur Baits menjelaskan, maksud dubur salat pada hadits tersebut adalah penghujung salat bukan selesai salat. Sehingga, kata dia, hadits ini adalah dalil dianjurkan memperbanyak membaca doa sebelum salam ketika salat wajib.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Serukan Setop Penjarahan: Itu Bentuk Pelanggaran Hukum
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Gaza Zona Tempur Bahaya, 76 Warga Palestina Tewas Dibom Israel