Membaca Al-Qur'an termasuk salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi kaum muslimin. Sebagai kitab suci, tentu Al-Qur'an memiliki banyak keutamaan bagi pembacanya baik di dunia maupun akhirat.
Perumpamaan orang muslim yang gemar membaca Al-Qur'an diibaratkan dalam sebuah hadits. Dari Anas bin Malik, Abu Musa al-Asy'ari berkata:
"Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur'an bagaikan buah Utrujah, rasa buahnya enak dan baunya wangi. Dan perumpamaan orang mu'min yang tidak membaca al-Qur'an bagaikan buah Kurma, rasanya enak namun tidak berbau. Sedangkan perumpamaan orang munafik yang membaca al-Qur'an, bagaikan buah Raihanah, baunya enak namun rasanya pahit. Dan perumpaman orang munafik yang tidak membaca al-Qur'an, bagaikan buah Hanzalah, rasanya pahit tetapi tidak berbau," (HR Muttafaqun alaih, diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dengan derajat shahih)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di dalam Al-Qur'an, terkait anjuran membacanya tercantum pada surat Al-A'raf ayat 204 yang berbunyi sebagai berikut:
ÙÙØ¥ÙØ°ÙØ§ ÙÙØ±ÙØŠÙ Ù±ÙÙÙÙØ±ÙØ¡ÙØ§ÙÙ ÙÙÙ±Ø³ÙØªÙÙ ÙØ¹ÙÙØ§Û ÙÙÙÙÛ¥ ÙÙØ£ÙÙØµÙتÙÙØ§Û ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ØªÙØ±ÙØÙÙ ÙÙÙÙ
Arab latin: Wa iÅŒÄ quri`al-qur`Änu fastami'ụ lahụ wa aná¹£itụ la'allakum tur-ឥamụn
Artinya: "Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,"
Setelah membaca Al-Qur'an, ada juga doa yang bisa dipanjatkan. Seperti apa? Berikut bacaannya yang dikutip dari buku Kumpulan Doa & Dzikir Ramadhan karya Yufid.
Doa Setelah Membaca Al-Qur'an
Dari Aisyah RA, ia mengatakan:
"Tidaklah Rasulullah duduk di suatu tempat atau membaca Al-Qur'an ataupun melaksanakan sholat kecuali beliau akhiri dengan membaca beberapa kalimat,"
Aisyah kemudian bertanya kepada Rasulullah, "Ya Rasulullah, tidaklah Anda duduk di suatu tempat, membaca Al-Qur'an ataupun mengerjakan sholat melainkan Anda akhiri dengan beberapa kalimat?"
Lalu beliau menjawab, "Betul, barang siapa yang mengucapkan kebaikan maka dengan kalimat tersebut amal tadi akan dipatri dengan kebaikan. Barang siapa yang mengucapkan kejelekan maka kalimat tersebut berfungsi untuk menghapus dosa. Itulah ucapan:
Ø³ÙØšÙØÙاÙÙÙ٠اÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙ ÙÙØšÙØÙÙ ÙØ¯ÙÙÙØ ÙØ§Ù Ø¥ÙÙÙÙÙ°Ù٠إÙÙØ§Ù٠أÙÙÙØªÙØ Ø£ÙØ³ÙØªÙØºÙÙÙØ±ÙÙÙØ ÙÙØ£ÙتÙÙÙØšÙ Ø¥ÙÙÙÙÙÙÙ
Arab latin: Subhanakallahumma wa bihamdika, laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik.
Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu," (HR Nasai)
Adab dalam Membaca Al-Qur'an
Menukil buku Kitabul-Aadab oleh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, berikut sejumlah adab dalam membaca Al-Qur'an.
1. Bersuci
Adab yang pertama ialah bersuci sebelum menyentuh dan membaca Al-Qur'an. Sebab, Al-Qur'an merupakan kitab suci yang berisi kalam Allah, apabila muslim menyentuh mushaf sudah sepatutnya ia dalam keadaan suci.
2. Membaca Basmalah
Selanjutnya membaca basmalah. Hal ini termasuk ke dalam sunnah Rasulullah SAW sebelum membaca Al-Qur'an. Anas bin Malik meriwayatkan,
"Pada suatu hari tatkala Rasulullah SAW bersama kami, tiba-tiba beliau pingsan. Lalu menengadahkan kepala beliau ke langit dan tersenyum. Kami bertanya, ;Apa yang membuat engkau tersenyum wahai Rasulullah?' Beliau menjawab, 'Barusan diturunkan kepadaku sebuah surat,'
Anas berkata, "Lalu Rasulullah SAW membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim. Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka, dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dia- lah yang terputus,' (Al-Kautsar: 1-3)" (HR Muslim)
3. Memanjangkan Bacaan
Terkait adab memanjangkan bacaan ayat Al-Qur'an sesuai tajwidnya ini termuat dalam riwayat Anas bin Malik. Anas pernah ditanya tentang bagaimana bacaan Nabi SAW, Anas menjawab,
"Bacaannya mad atau panjang. Beliau membaca, 'Bismillahirrahmanirrahim' dengan memanjangkan lafaz 'Bismillah', dan memanjangkan lafaz 'Ar-Rahman' dan memanjangkan lafaz 'Ar-Rahim'," (HR Bukhari)
4. Ikhlas saat Mempelajari dan Membaca
Imam Nawawi berkata dalam kitab Al-Adzkar, "Maka pertama kali yang diperintahkan kepada seorang pembaca Al-Qur'an adalah ikhlas ketika membacanya. Dan hanya mengharap pahala dari Allah SWT. Tidak ada motivasi lain dalam bacaannya selain itu,"
5. Mengindahkan Suara ketika Membaca
Mengindahkan suara dalam membaca Al-Qur'an bukan dengan nada yang berliuk atau menyerupai lagu serta nyanyian. Anjuran memerdukan suara termasuk sunnah, sebagaimana yang dikatakan Al-Bara',
"Aku mendengar Rasulullah SAW membaca 'Wattiini wazzaituun' ketika salat Isya, dan aku tidak mendengar seseorang yang bersuara indah atau bacaan selain beliau," (HR Bukhari)
(aeb/erd)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan