5 Hadits tentang Ibu, Jelaskan Pentingnya Berbakti dan Jangan Durhaka

5 Hadits tentang Ibu, Jelaskan Pentingnya Berbakti dan Jangan Durhaka

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Minggu, 25 Jun 2023 18:00 WIB
Portrait of mother and daugther
Foto: Getty Images/GCShutter
Jakarta -

Sebagai umat Islam, berbakti kepada ibu hukumnya wajib sejajar dengan kewajiban menunaikan sholat, zakat atau puasa. Perintah berbakti kepada ibu telah diterangkan dalam Al-Qur'an surat Luqman ayat 14, Allah SWT berfirman:

ŲˆŲŽŲˆŲŽØĩŲ‘ŲŽŲŠŲ’Ų†ŲŽØ§ ŲąŲ„Ų’ØĨŲŲ†ØŗŲŽŲ°Ų†ŲŽ Ø¨ŲŲˆŲŽŲ°Ų„ŲØ¯ŲŽŲŠŲ’Ų‡Ų Ø­ŲŽŲ…ŲŽŲ„ŲŽØĒŲ’Ų‡Ų ØŖŲŲ…Ų‘ŲŲ‡ŲÛĨ ŲˆŲŽŲ‡Ų’Ų†Ų‹Ø§ ØšŲŽŲ„ŲŽŲ‰Ų° ŲˆŲŽŲ‡Ų’Ų†Ų ŲˆŲŽŲŲØĩŲŽŲ°Ų„ŲŲ‡ŲÛĨ ؁ؐ؉ ØšŲŽØ§Ų…ŲŽŲŠŲ’Ų†Ų ØŖŲŽŲ†Ų ŲąØ´Ų’ŲƒŲØąŲ’ ؄ؐ؉ ŲˆŲŽŲ„ŲŲˆŲŽŲ°Ų„ŲØ¯ŲŽŲŠŲ’ŲƒŲŽ ØĨŲŲ„ŲŽŲ‰Ų‘ŲŽ ŲąŲ„Ų’Ų…ŲŽØĩŲŲŠØąŲ

Artinya: "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku lah kembalimu." (QS Luqman: 14).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW juga telah banyak menegaskan pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya ibu. Berikut ini di antara riwayat hadits Rasulullah SAW tentang ibu yang dapat menjadi pengingat umat muslim untuk hormat dan berbakti kepada orang tua.

5 Hadits tentang Ibu

ADVERTISEMENT

1. Pentingnya Berbakti Kepada Ibu

Dalam hadits yang dinukil dari kitab Tafsir Qashashi Jilid IV karya Syofyan Hadi, Rasulullah SAW pernah menjelaskan pentingnya berbakti kepada ibu hingga sosok ibu disebut sebanyak tiga kali.

ØšŲŽŲ†Ų’ ØŖŲŽØ¨ŲŲŠ Ų‡ŲØąŲŽŲŠŲ’ØąŲŽØŠŲŽ ØąŲŽØļŲŲŠŲŽ Ø§Ų„Ų„Ų‡Ų ØšŲŽŲ†Ų’Ų‡Ų Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØŦŲŽØ§ØĄŲŽ ØąŲŽØŦŲŲ„ŲŒ ØĨŲŲ„ŲŽŲ‰ ØąŲŽØŗŲŲˆŲ’Ų„Ų Ø§Ų„Ų„Ų‘ŲŽŲ‡Ų ØĩŲŽŲ„Ų‘ŲŽŲ‰ Ø§Ų„Ų„Ų‡Ų ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡Ų ŲˆŲŽØŗŲŽŲ„Ų‘ŲŽŲ…ŲŽ ŲŲŽŲ‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ : ŲŠŲŽØ§ ØąŲŽØŗŲŲˆŲ’Ų„ŲŽ Ø§Ų„Ų„Ų‡ŲØŒ Ų…ŲŽŲ†Ų’ ØŖŲŽØ­ŲŽŲ‚Ų‘Ų Ø§Ų„Ų†Ų‘ŲŽØ§ØŗŲ Ø¨ŲØ­ŲØŗŲ’Ų†Ų ØĩŲŽØ­ŲŽØ§Ø¨ŲŽØĒؐ؊ ؟ Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØŖŲŲ…Ų‘ŲŲƒŲŽØŒ Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØĢŲŲ…Ų‘ŲŽ Ų…ŲŽŲ†Ų’ØŸ Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØŖŲŲ…Ų‘ŲŲƒŲŽØŒ Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØĢŲŲ…Ų‘ŲŽ Ų…ŲŽŲ†Ų’ØŸ Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØŖŲŲ…Ų‘ŲŲƒŲŽØŒ Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØĢŲŲ…Ų‘ŲŽ Ų…ŲŽŲ†Ų’ØŒ Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ØŖŲŽØ¨ŲŲˆŲ’ŲƒŲŽ ØąŲˆØ§Ų‡ Ø§Ų„Ø¨ØŽØ§ØąŲŠ ŲˆŲ…ØŗŲ„Ų…

Artinya: Dari Abu Hurairah RA, "Seseorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, 'Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Dan orang tersebut kembali bertanya, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi SAW menjawab, 'Ibumu!' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang tersebut bertanya kembali, 'Kemudian siapa lagi?' Nabi SAW menjawab, 'Kemuidan ayahmu.'" (HR Bukhari dan Muslim).

Pada hadits tersebut dikatakan kedudukan ibu tiga kali lebih utama daripada ayah sebab ibu telah melakukan tiga hal kepada anaknya yang tidak bisa dilakukan ayah. Ketiga hal itu ialah mengandung, melahirkan, dan menyusui.

2. Kewajiban Berbuat Baik kepada Ibu

Disebut dalam buku Ajak Aku ke Surga, Ibu karya Rizem Aizid, terdapat hadits yang menerangkan tentang kewajiban berbuat baik kepada ibu, Rasulullah SAW bersabda:

Ų†ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŽ ؊؈ØĩŲŠŲƒŲ… Ø¨ØŖŲ…ŲŽŲ‘Ų‡Ø§ØĒŲŲƒŲŲ… ØĢŲ„Ø§ØĢŲ‹Ø§ØŒ ØĨŲ†ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŽ ؊؈ØĩŲŠŲƒŲ… بØĸباØĻŲŲƒŲŲ…ØŒ ØĨŲ†ŲŽŲ‘ Ø§Ų„Ų„ŲŽŲ‘Ų‡ŲŽ ؊؈ØĩŲŠŲƒŲ… Ø¨Ø§Ų„ØŖŲ‚ØąŲŽØ¨Ų ŲØ§Ų„ØŖŲ‚ØąŲŽØ¨Ų

Artinya: Sesungguhnya Allah berwasiat tiga kali kepada kalian untuk berbuat baik kepada ibu kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada ayah kalian, sesungguhnya Allah berwasiat kepada kalian untuk berbuat baik kepada kerabat yang paling dekat kemudian yang dekat. (HR Ibnu Majah).

3. Surga Ada di Telapak Kaki Ibu

Ada pula sebuah hadits Rasulullah SAW yang menerangkan pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya ibu, sebab hal itu dapat mengantarkan seseorang menuju surga. Mengutip dari buku Jangan Siakan Orang Tua karya Hafidz Muftisany, berikut bunyi haditsnya.

Dari Mu'awiyah bin Jahimah RA mengatakan bahwa Jahimah datang kepada Rasulullah SAW, kemudian berkata, "Wahai Rasulullah, aku ingin pergi jihad, dan sungguh aku datang kepadamu untuk meminta pendapatmu. Beliau bersabda, "Apakah engkau masih mempunyai ibu?" Ia menjawab, "Ya, masih." Beliau bersabda lagi, "Hendaklah engkau tetap berbakti kepadanya karena sesungguhnya surga itu di bawah kedua kakinya." (HR An-Nasa'i).

4. Berbakti kepada Ibu Menjadi Amalan yang Lebih Dekat dengan Allah

Disebutkan dalam buku Jati Diri Wanita Muslimah karya Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi, Ibnu Abbas RA menjadikan birrul walidain (berbakti kepada orang tua) sebagai amalan yang paling dekat dengan Allah SWT. Hal ini dinyatakan dalam hadits berikut:

ØšŲ† Ø§Ø¨Ų†Ų ØšØ¨Ų‘ŲŽØ§ØŗŲ ØŖŲ†Ų‘ŲŽŲ‡Ų ØŖØĒØ§Ų‡Ų ØąØŦŲ„ŲŒ ، ŲŲ‚Ø§Ų„ŲŽ : ØĨŲ†Ų‘ŲŲŠ ØŽŲŽØˇØ¨ØĒŲ Ø§Ų…ØąØŖØŠŲ‹ ŲØŖØ¨ŲŽØĒ ØŖŲ† ØĒŲ†ŲƒŲØ­ŲŽŲ†ŲŠ ، ŲˆØŽØˇØ¨ŲŽŲ‡Ø§ ØēŲŽŲŠØąŲŠ ŲØŖØ­Ø¨Ų‘ŲŽØĒ ØŖŲ† ØĒŲ†ŲƒŲØ­ŲŽŲ‡Ų ، ŲŲŽØēŲØąŲ’ØĒŲ ØšŲ„ŲŽŲŠŲ‡Ø§ ؁؂ØĒŲŽŲ„ØĒŲŲ‡Ø§ ، ŲŲŽŲ‡ŲŽŲ„ Ų„ŲŠ ؅ؐ؆ ØĒŲŽŲˆØ¨ØŠŲ ؟ Ų‚Ø§Ų„ŲŽ : ØŖŲŲ…Ų‘ŲŲƒŲŽ Ø­ŲŽŲŠŲ‘ŲŽØŠŲŒ ؟ Ų‚Ø§Ų„ŲŽ : Ų„Ø§ ، Ų‚Ø§Ų„ŲŽ : ØĒŲØ¨ ØĨŲ„Ų‰ Ø§Ų„Ų„Ų‘ŲŽŲ‡Ų ØšØ˛Ų‘ŲŽ ؈ØŦŲ„Ų‘ŲŽ ، ؈ØĒŲ‚ŲŽØąŲ‘ŲŽØ¨ ØĨŲ„ŲŠŲ‡Ų Ų…Ø§ Ø§ØŗØĒŲŽØˇØšØĒŲŽ ، ŲØ°ŲŽŲ‡ŲŽØ¨ØĒŲ ŲØŗØŖŲ„ØĒŲ Ø§Ø¨Ų†ŲŽ ØšØ¨Ų‘ŲŽØ§ØŗŲ : Ų„Ų…ŲŽ ØŗØŖŲ„ØĒŲŽŲ‡Ų ØšŲ† Ø­ŲŠØ§ØŠŲ ØŖŲŲ…Ų‘ŲŲ‡Ų ؟ ŲŲ‚Ø§Ų„ŲŽ : ØĨŲ†Ų‘ŲŲŠ Ų„Ø§ ØŖØšŲ„ŲŽŲ…Ų ØšŲ…Ų„Ų‹Ø§ ØŖŲ‚ØąŲŽØ¨ŲŽ ØĨŲ„Ų‰ Ø§Ų„Ų„Ų‘ŲŽŲ‡Ų ØšØ˛Ų‘ŲŽ ؈ØŦŲ„Ų‘ŲŽ ؅ؐ؆ Ø¨ØąŲ‘Ų Ø§Ų„ŲˆØ§Ų„ŲØ¯ØŠŲ

Artinya: Dari Ibnu Abbas RA, ada seorang lelaki datang menemuinya dan berkata, "Aku meminang seorang perempuan, tetapi ia menolakku. Lelaki lainnya meminangnya, lantas ia menerimanya dan menikah dengannya. Aku pun cemburu, lantas perempuan itu kubunuh. Akankah tobatku diterima?"

Ibnu Abbas balik bertanya, "Apakah ibumu masih hidup?" Ia menjawab, "Tidak," Ibnu Abbas pun berkata kepadanya, "Bertobatlah kepada Allah dan lakukanlah yang terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah."

Atha' bin Yasar yang menuturkan riwayat ini dari Ibnu Abbas pun datang kepadanya. Ia berkata, "Kenapa engkau bertanya apakah ibunya masih hidup?" Ibnu Abbas menjawab, "Karena aku tidak tahu amal baik lain yang lebih mendekatkan orang kepada Allah selain berbakti kepada ibunya." (HR Bukhari).

5. Diharamkannya Durhaka kepada Ibu

Rasulullah SAW juga pernah menerangkan bahwa Allah SWT mengharamkan kepada seorang anak yang durhaka kepada ibunya. Mengutip dari kitab Riyadhus Shalihin Juz 1 karya Imam An-Nawawi, berikut bunyi haditsnya.

ŲˆŲŽØšŲŽŲ†Ų’ ØŖŲŽØ¨ŲŲŠ ØšŲŲŠŲ’ØŗŲŽŲ‰ Ø§Ų„Ų’Ų…ŲØēŲŲŠŲ’ØąŲŽØŠŲ Ø¨Ų’Ų†Ų Ø´ŲØšŲ’Ø¨ŲŽØŠŲŒ ØąŲŽØļŲŲŠŲŽ Ø§Ų„Ų„Ų‘ŲŽŲ‡Ų ØšŲŽŲ†Ų’Ų‡Ų ØšŲŽŲ†Ų Ø§Ų„Ų†Ų‘ŲŽØ¨ŲŲŠŲ‘Ų ØĩŲŽŲ„Ų‘ŲŽŲ‰ Ø§Ų„Ų„Ų‘ŲŽŲ‡Ų ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’Ų‡Ų ŲˆŲŽØŗŲŽŲ„Ų‘ŲŽŲ…ŲŽ Ų‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ: ØĨŲŲ†Ų‘ŲŽ Ø§Ų„Ų„Ų‘ŲŽŲ‡ŲŽ ØĒŲŽØšŲŽØ§Ų„ŲŽŲ‰ Ø­ŲŽØąŲ‘ŲŽŲ…ŲŽ ØšŲŽŲ„ŲŽŲŠŲ’ŲƒŲŲ…Ų’: ØšŲŲ‚ŲŲˆŲ’Ų‚ŲŽ Ø§Ų„Ų’ØŖŲŲ…Ų‘ŲŽŲ‡ŲŽØ§ØĒؐ ŲˆŲŽŲ…ŲŽŲ†Ų’ØšŲ‹Ø§ ŲˆŲŽŲ‡ŲŽØ§ØĒؐ ŲˆŲŽŲˆŲŽØŖŲ’Ø¯ŲŽ Ø§Ų„Ų’Ø¨ŲŽŲ†ŲŽØ§ØĒؐ ŲˆŲŽŲƒŲŽØąŲŲ‡ŲŽ Ų„ŲŽŲƒŲŲ…Ų’: Ų‚ŲŲŠŲ’Ų„ŲŽ ŲˆŲŽŲ‚ŲŽØ§Ų„ŲŽ ŲˆŲŽŲƒŲŽØĢŲ’ØąŲŽØŠŲŽ Ø§Ų„ØŗŲ‘ŲØ¤ŲŽØ§Ų„Ų ŲˆŲŽØĨؐØļŲŽØ§ØšŲŽØŠŲŽ Ø§Ų„Ų’Ų…ŲŽØ§Ų„Ų. Ų…ØĒ؁؂ ØšŲ„ŲŠŲ‡

Artinya: Dari Abu Isa al-Mughirah bin Syu'bah RA berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, 'Sesungguhnya, Allah mengharamkan atas kamu, durhaka kepada ibu, menolak kewajiban, meminta yang bukan haknya, membunuh anak hidup-hidup, dan Allah membenci kamu yang banyak bicara serta banyak bertanya, begitu pula yang menghambur-hamburkan harta." (HR Bukhari dan Muslim).

Itulah 5 hadits tentang ibu yang menjelaskan pentingnya berbakti hingga larangan durhaka. Semoga umat muslim dapat senantiasa selalu mengingat dan mendoakan ibu, ya!




(lus/lus)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads