Bacaan Dzikir yang Pahalanya Setara Memerdekakan 10 Budak

Bacaan Dzikir yang Pahalanya Setara Memerdekakan 10 Budak

Kristina - detikHikmah
Rabu, 10 Mei 2023 17:01 WIB
ABU DHABI, UNITED ARAB EMIRATES - APRIL 18: Muslims gather at the Sheikh Zayed Grand Mosque on the night of Laylat al-Qadr to perform prayer in Abu Dhabi, United Arab Emirates on April 18,2023. (Photo by Mohamed Zarandah/Anadolu Agency via Getty Images)
Ilustrasi membaca dzikir yang pahalanya seperti memerdekakan 10 budak. Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency
Jakarta -

Dzikir merupakan amalan yang memiliki sejumlah keutamaan. Dalam salah satu hadits disebutkan, ada bacaan dzikir yang pahalanya setara memerdekakan sepuluh budak.

Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar mengatakan, kalimat dzikir yang pahalanya sama dengan memerdekakan 10 orang budak ini diriwayatkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim melalui Abu Hurairah RA.

Selain setara memerdekakan 10 budak, orang yang membaca dzikir ini akan diampuni dari keburukan dan dijadikan sebagai penangkal godaan setan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا ؎َريكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ ؎َيْءٍ قَدِيرٌ فِي يَوْمٍ مِ؊َةَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ عِدْلَ عَ؎ْرِ رِقَاؚِ، وَكُتَِؚتْ لَهُ مِ؊َةُ حَسَنَةٍ، ومحِيَتْ عَنْهُ مِ؊َةٌ سَيِّ؊َةٍ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزاً مِنَ ال؎َّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ ؚِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ ؚِهِ إِلا رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْةٌ. قَالَ: وَمَنْ قَالَ الْيَوْمِ مِ؊َةَ مَرَّةٍ حُطَّتْ خَطَايَاهُ وَإِنْ سُؚْحَانَ اللَّهِ وَؚِحَمْدِهِ فِي كَانَتْ مِثْلَ زََؚدِ الَؚْحْرِ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Barang siapa mengucapkan kalimat, "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," dalam sehari sebanyak seratus kali, maka baginya pahala yang sama dengan memerdekakan sepuluh orang budak. Dan dicatatkan baginya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, serta kalimat tersebut baginya merupakan penangkal dari godaan setan sepanjang siang hari itu hingga petang harinya. Dan tiada seorang pun melakukan amal yang lebih baik dari apa yang dikerjakannya kecuali hanya seseorang yang melakukan amal lebih banyak darinya. Rasulullah pernah bersabda pula: Barang siapa mengucapkan, "Maha Suci Allah dan dengan memuji kepada-Nya," dalam sehari sebanyak seratus kali, maka semua dosanya dihapuskan sekalipun banyaknya seperti buih laut." (HR Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, dan dalam Kitab Muwatha')

Bacaan dzikir yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qodir.

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim juga terdapat hadits mengenai keutamaan dzikir tersebut apabila dibaca sepuluh kali, yakni pahalanya setara dengan memerdekakan empat orang budak bani Ismail. Hadits ini berasal dari jalur Abu Ayyub Al-Anshari RA, bahwa Nabi SAW pernah bersabda,

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا ؎َرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ ؎َيْءٍ قَدِيرٌ عَ؎ْرَ مَرَّاتٍ، كَانَ كَمَنْ أَعْتَقَ أَرَؚْعَةَ أَنْفُسِ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ

Artinya: "Barang siapa yang mengucapkan kalimat, Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qodir (Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kekuasaan, bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu) sebanyak sepuluh kali, maka seakan-akan ia memerdekakan empat orang budak dari keturunan Nabi Ismail AS." (HR Bukhari, Muslim, dan at-Tirmidzi)

Kalimat Laa Ilaha Illallah Adalah Dzikir Paling Utama

Dalam sejumlah riwayat dikatakan bahwa kalimat Laa Ilaha Illallah adalah lafaz dzikir yang paling utama. Imam Tirmidzi dan Ibnu Majah dalam kitabnya meriwayatkannya melalui Jabir ibnu Abdullah RA yang menceritakan pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda,

أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّ

Artinya: "Dzikir yang paling utama adalah kalimat Laa Ilaha Illallah (Tidak ada Tuhan selain Allah)." (Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Rasulullah SAW dalam salah satu sabdanya sebagaimana diriwayatkan dalam Shahih Bukhari menyebut bahwa perumpamaan orang yang berdzikir mengingat Allah SWT dan orang yang tidak berzikir mengingat-Nya seperti orang yang hidup dan orang yang mati.

Dzikir dapat dilakukan kapan pun, baik pada waktu pagi dan petang. Adapun, menurut sebuah hadits, Allah SWT begitu dekat dengan hamba-Nya pada sepertiga malam terakhir.

Dari Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ رَُؚّنَا تََؚارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَؚْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيَؚ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: "Tuhan kami, Maha Berkah dan Maha Tinggilah Dia, yang turun setiap malam ke langit yang terdekat di saat sepertiga malam yang terakhir (dan) berfirman: 'Adakah seseorang yang menyeru kepada-Ku sehingga Aku dapat mengabulkan doanya, yang memohon kepada-Ku sehingga Aku bisa memberinya, yang mohon ampunan kepada-Ku hingga aku bisa memaafkannya?'" (HR Bukhari dan Muslim)




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads