Doa Nabi Isa Memohon Rezeki Jelang Hari Raya dan Kisah di Baliknya

Doa Nabi Isa Memohon Rezeki Jelang Hari Raya dan Kisah di Baliknya

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 19 Apr 2023 18:00 WIB
Berdoa (Foto: Freepik)
Ilustrasi berdoa (Foto: Freepik)
Jakarta -

Rezeki merupakan kehendak Allah SWT. Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa rezeki telah diatur oleh Allah semenjak hambanya masih berada dalam kandungan.

Tidak hanya manusia, pun rezeki makhluk-makhluk Allah lainnya. Mulai dari harta, kesehatan, nikmat iman, hingga keluarga yang harmonis tergolong ke dalam rezeki yang Allah berikan.

Menurut buku Mengetuk Pintu Rezeki tulisan Irwan Kurniawan MAg dikatakan bahwa Allah SWT menjamin rezeki setiap makhluknya, namun rezeki tidak datang dengan sendirinya. Dengan demikian, manusia dibekali oleh akal dan pikiran agar bisa menjemput rezekinya masing-masing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berkaitan dengan itu, ada doa yang dibaca oleh Nabi Isa AS menjelang hari raya, seperti dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya KH Sulaeman bin Muhammad Bahri.

Doa Nabi Isa memohon rezeki jelang hari raya itu tersemat dalam surat Al Maidah ayat 114, berikut bunyinya:

ADVERTISEMENT

قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Arab latin: Qāla 'īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil 'alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā 'īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn

Artinya: "Isa putra Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-mu. Berilah rezeki lah. Engkaulah pemberi rezeki,"

Menukil dari Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag RI), doa tersebut dipanjatkan Nabi Isa AS agar Allah menurunkan ia dan kaum Hawariyyun hidangan dari langit. Beliau berharap agar waktu ketika hidangan tersebut turun maka menjadi hari raya bagi mereka dan generasi yang akan datang.

Selain itu, hal ini juga menjadi tanda kekuasaan Allah SWT. Nabi Isa AS lantas mengakhiri doanya dengan ucapan, "Berilah kami rezeki, karena Engkau adalah Pemberi rezeki yang Paling Utama,".

Turunnya hidangan di hari raya itu menjadi hari untuk mengenang rahmat Allah. Nantinya, mereka akan mengagungkan kebesaran kekuasaan Allah SWT.

Hukum Mengamalkan Doa Nabi Isa Memohon Rezeki Jelang Hari Raya

Menukil dari laman resmi Muhammadiyah, menurut hemat Majelis Tarjih dan Tajdid, dalam konteks ayat itu Allah SWT benar-benar menurunkan hidangan yang berupa roti dan daging atau buah-buahan dari langit atas izin-Nya. Hari turunnya hidangan itu pada pagi hari atau petang hari Minggu (Ahad), karenanya orang Nasrani menjadi hari tersebut sebagai hari raya.

Membaca ayat tersebut dalam bentuk doa tidak ada salahnya, selama permohonan yang dimaksud untuk mendapat berkah dari Allah bukan untuk meminta hidangan dari langit. Mengapa demikian? Karena turunnya hidangan itu termasuk bentuk mukjizat Nabi Isa AS yang diberikan oleh Allah SWT.

Kala itu, kaum Hawariyun menguji Nabi Isa AS apakah beliau benar-benar rasul Allah, sehingga mereka meminta bukti mukjizat konkrit yang dapat disaksikan dengan indera penglihatan mereka.




(aeb/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads