6 Doa Mohon Ampun di Bulan Ramadan, Bisa Dibaca saat Lailatul Qadar

6 Doa Mohon Ampun di Bulan Ramadan, Bisa Dibaca saat Lailatul Qadar

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Kamis, 13 Apr 2023 18:31 WIB
Muslim man praying in the mosque
Berdoa. Foto: Getty Images/iStockphoto/FOTOKITA
Jakarta -

Bulan Ramadan menjadi waktu utama terkabulnya doa, terlebih apabila seorang hamba memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahannya. Lantas, adakah doa meminta ampun yang bisa dibaca?

Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr lewat bukunya Fiqih Doa & Dzikir Jilid 1 menyebutkan sejumlah waktu terkabulnya doa (waktu mustajab) dan sepantasnya bagi kaum muslim untuk berdoa, di antaranya pada bulan Ramadan.

Lebih rinci lagi, ia ungkap waktu terbaik berdoa dan memohon ampunan di bulan mulia ini adalah saat sahur (menjelang fajar), dan 10 hari terakhir dari Ramadan, khususnya malam lailatul qadar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sahur menjadi durasi terbaik untuk doa terkabul, sesuai apa yang difirmankan Allah SWT melalui Surat Ali Imran ayat 17 dan Surat Adz-Dzariyat ayat 17-18:

وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ - ١٧

ADVERTISEMENT

Artinya: "Dan orang-orang yang memohon ampunan di waktu-waktu sahur." (QS Ali Imran: 17)

كَانُوْا قَلِيْلًا مِّنَ الَّيْلِ مَا يَهْجَعُوْنَ - ١٧ وَبِالْاَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ - ١٨

Artinya: "Mereka sedikit dari waktu malam berbaring. Dan memohonkan ampunan (kepada Allah) di waktu pagi sebelum fajar." (QS Adz-Dzariyat: 17-18)

Syaikh Al-Badr mengemukakan terkait ayat-ayat di atas, "Merupakan dalil tentang keutamaan waktu yang berkah ini. Bahwa ialah seutama-utama waktu berdoa, istighfar dan menghadap kepada Allah SWT dengan mengajukan permohonan. Doa pada waktu itu akan dikabulkan."

Adapun 10 hari terakhir Ramadan, khususnya malam lailatul qadar menjadi waktu mustajab untuk berdoa serta meminta ampunan, tercermin dalam riwayat Aisyah. Aisyah berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku beramal pada malam lailatul qadar, apa yang aku ucapkan padanya?'

Beliau SAW bersabda, 'Ucapkanlah; Ya Allah, sungguh Engkau pemberi maaf, menyukai memberi maaf, maka maafkanlah aku." (HR Tirmidzi & Ibnu Majah)

Doa Memohon Ampunan Bulan Ramadan

Terkait bacaan apa yang bisa dilafalkan untuk memohon ampunan Allah SWT di bulan Ramadan, Nabi SAW mengajarkannya melalui berbagai sabdanya. Berikut beberapa di antaranya yang masih dikutip dari sumber yang sama:

1. Doa Ampunan Kesatu (Dibaca Malam Lailatul Qadar)

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ كَرِيمٌ، تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Latin: Allahumma innaka 'afuwwun kariim, tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Mulia. Engkau senang memberi maaf, maka maafkanlah aku." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah & Ahmad, dari Aisyah)

2. Doa Ampunan Kedua

رَبِّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Latin: Rabbighfirlii wa tub 'alayya innaka antat tawwaabur rahiim

Artinya: "Wahai Rabb, ampunilah aku, terimalah taubatku, sungguh Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang." (HR Abu Dawud & Tirmidzi, dari Ibnu Umar)

3. Doa Ampunan Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ، وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ

Latin: Allahumma innii dzhalamtu nafsii dzhulman katsiiran wa laa yaghfirudzunuuba illa anta faghfir lii maghfiratan min 'indika, warhamnii innaka antal ghafuurur rahiim

Artinya: "Ya Allah, sungguh aku mendzalimi diriku dengan kedzhaliman yang banyak, dan tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau, ampunilah aku dengan pengampunan dari sisi-Mu, kasihanilah aku, sungguh Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (HR Bukhari & Muslim, dari Abu Bakar)

4. Doa Ampunan Keempat

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ خَطِيْئَتِيْ، وَجَهْلِيْ، وَإِسْرَافِيْ فِي أَمْرِيْ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ جَدِّيْ وَهَزْلِيْ، وَخَطَئِيْ وَعَمْدِيْ، وَكُلُّ ذلِكَ عِنْدِيْ، اللّهُمَّ اغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ، وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ، وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ، وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Latin: Allahummaghfirlii khathiiatii wa jahlii wa israfii fii amrii wamaa anta a'lamu bihi minnii. Allahummaghfirlii jaddii wa hazlii wa khata-i wa 'amdi wa kullu dzalika 'indii. Allahummaghfirli maa qaddamtu wamaa akhkhartu wamaa asrartu wama a'lantu wamaa anta a'lamu bihi minnii, antal muqoddimu wa antal muakhkhiru wa anta 'ala kulli syai-in qadir.

Artinya: " Ya Allah, ampunilah kesalahanku, kebodohanku, keberlebih-lebihan dalam perkaraku, dan apa yang Engkau lebih mengetahui daripada aku. Ya Allah, ampunilah diriku dalam kesungguhanku, kelalaianku, kesalahanku, kesengajaanku, dan semua itu adalah berasal dari sisiku. Ya Allah, ampunilah aku dari segala dosa yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, segala dosa yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan, dan dosa yang Engkau lebih mengetahui daripad aku, Engkaulah Yang Maha Mendahulukan dan Yang Maha Mengakhirkan, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (HR Bukhari & Muslim, dari Abu Musa Al-Asy'ari)

5. Istighfar Umum

أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ

Latin: Astaghfiru llâhal 'adhim

Artinya: "Saya memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung."

6. Sayyidul Istighfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكُ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِن شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكِ َعَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ فَاغْفِر لِيْ فَإِنهَّ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Latin: Allahumma anta rabbi laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa 'abduka wa anaa'ala 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzubika min syarri maa shana'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya wa abuu-u laka bidzanbii faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta

Artinya, "Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR Bukhari, dari Syaddad bin Aus)




(lus/lus)

Hide Ads