Doa Jeda Salat Tarawih 'Allahumma Innaka Afuwwun' Lengkap

Nilam Isneni - detikHikmah
Jumat, 31 Mar 2023 19:00 WIB
Ilustrasi membaca doa jeda salat Tarawih. Foto: Getty Images/iStockphoto/mustafagull
Jakarta -

Salat Tarawih dikerjakan antara salat Isya sampai sebelum masuk salat Subuh pada bulan Ramadan. Salat ini umumnya dikerjakan dalam 8 atau 20 rakaat dengan diselingi doa jeda salat Tarawih setiap mencapai 4 rakaat.

Mengutip buku Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati karya Thoriq Aziz Jayana, salat Tarawih bisa dikerjakan dengan 8 rakaat (4 salam), 10 rakaat (5 salam) atau 20 rakaat (10 salam) ditambah salat Witir 3 rakaat.

Imam an-Nawawi berpendapat, salat sunnah, baik siang maupun malam, lebih afdhal jika dikerjakan setiap 2 rakaat salam.

Ahmad Sarwat dalam buku Seri Fiqih Kehidupan 3: Shalat menjelaskan, para ulama sepakat bahwa di sela-sela rakaat Tarawih disyariatkan duduk untuk istirahat. Hal tersebut disesuaikan dengan nama "Trawih" yang pensyariatannya untuk duduk istirahat.

Para ulama juga menjelaskan bahwa duduk istirahat itu dilakukan pada tiap empat rakaat, meskipun salat Tarawih dilakukan dengan dua rakaat salam.

Mengenai hal tersebut hikmah dari duduk istirahat ini karena biasanya imam memperlama bacaan ayat-ayat Al-Qur'an dalam posisi berdiri. Supaya tidak terlalu lelah, setiap selesai empat rakaat disunnahkan untuk duduk istirahat.

Doa Jeda Salat Tarawih

Dalam duduk istirahat tersebut bisa diisi dengan memanjatkan doa. Doa jeda salat Tarawih berisi bacaan syahadat, istighfar, doa mohon ampun, dan doa memohon ridha dan surga Allah SWT. Berikut bacaan selengkapnya.

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah."

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

Astaghfirullah

Artinya: "Aku memohon ampunan Allah."

اَلَّهُمَّ إِنِّيْ أََسْأَلُكَ ا لْجنَّةَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ

Allaahumma innii as-alukal jannah, wa a'uudzu bika minan-naar

Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu surga dan aku berlindung kepada-Mu dari neraka."

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma Innaka 'afuwwun tuhibbul afwa fa'fuanni

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku."

Disebutkan dalam sebuah hadits, doa jeda salat Tarawih dengan lafaz 'Allahumma innaka afuwwun' tersebut turut dibaca saat malam Lailatul Qadar. Dari Aisyah RA, ia berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Artinya: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, "Ucapkanlah, Allahuma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku).'" (HR At-Tirmidzi)

Doa setelah Salat Tarawih

Selain membaca doa jeda salat Tarawih, dianjurkan pula membaca doa setelah salat Tarawih. Mengutip buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah serta Doa Sehari-hari karya Muhammad Fakhri berikut bacaannya:

اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَ النَّارِ. اللهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنَّا وَ وَالِدَيْنَ وَ عَنْ جَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Allaahumma inna nas-aluka ridlaaka waljannata wana'uudzu bika min sakhatika wannaari.

Allaahumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu anna wa waalidainaa wa'an jamii'il mislimiina walmuslimaati birahmatika yaa ar-hamar raahimiin

Artinya: "Ya Allah kami memohon kehadirat-Mu untuk mendapatkan keridaan-Mu dan surga-Mu. Dan kami berlindung dari kemurkaan-Mu dan dari siksa neraka.

Ya Allah sesungguhnya, Engkau Maha Pengampun lagi Maha Mulia, Engkau suka mengampuni sebab itu ampunilah kami dan ampunilah kedua orang tua kami serta kaum muslimin dan muslimat dengan kasih sayang-Mu wahai Tuhan yang Maha Penyayang."

Setelah itu membaca:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي كَرِيمُ

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu anna yaa kariim (dibaca tiga kali dan diikuti oleh para jamaah)

Artinya: "Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku yang Maha Mulia."

Dilanjutkan dengan:

للَّهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِينَ، وَ لِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَ لِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَ لِلزَّكَاةِ فَاعِلِينَ، وَ لِمَا عِنْدَكَ طالِبيْنَ، وَ لِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَ لِلْهُدَى مُتَمَسِّكِينَ، وَ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِينَ، وَ فِي الدُّنْيَا زَاهِدِينَ، وَ فِي الْآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَ بِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَ لِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِينَ، وَ عَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِينَ، وَ تَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَ إِلَى الْحَوْضِ وَارِدِينَ، وَ إِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِينَ، وَ مِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَ عَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِينَ، وَ مِنْ حُوْرِ الْعَيْنِ مُتَزَوجِيْنَ، وَ مِنْ سُنْدُسٍ وَ اسْتِبْرَاقٍ وَدِيْبَاجِ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَ مِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَ مِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ بِأَكْوَابٍ وَ أَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّنَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَ الصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُوْلَئِكَ رَفِيقًا. اللّهُمَّ اجْعَلْنَا في هذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّرِيفِ الْمُبَارَكَةِ مِن السُّعَدَاءِ الْمَقْبُولِينَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُودِينَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Allahummaj'alnaa bil-iimaani kaamiliin, wa lil-faraa'idhi mu'addiin, wa lish-shalaati haafizhiin, wa liz-zakaati faa'iliin, wa limaa 'indaka thaalibiin, wa li'afwika raajiin, wa lil-hudaa mutamassikin, wa 'anil-laghwi mu'ridhiin, wa fid-dunyaa zaahidiin, wa fil-aakhirati raaghibiin, wa bil-qadhaa'I raadhiin, wa lin-na'maa'I syaakiriin, wa 'alal-balaa'I shaabiriin, wa tahta liwaa'I muhammadin yaumal-qiyaamati saa'iriin, wa ilal-haudhi waaridiin, wa ilal-jannati daakhiliin, wa minan-naari naajiin, wa 'alaa sariiril-karaamati qaa'idin, wa min huuril-'aini mutazawwijiin, wa min sundusiw wastibraaqiw wa diibaajim mutalabbisiin, wa min tha'aamil-jannati aakiliin, wa mil-labaniw wa 'asalim mushaffaa syaaribiina ni akwaabiw wa abaariqaa wa ka'sim mim-ma'iinim ma'al-ladziina an'amta'alaihim minan-nabiyyina wash-shiddiiqiina wasy-syuhadaa'i wash-shaalihiina wa hasuna ulaa'ika rafiiqaa.

Allaahummaj'alnaa fii haadzihil-lailatisy-syariifil-mubaarakati minas-su'adaa'il-maqbuuliina wa laa taj'alnaa minal-asyqiyaa'il-marduudiin, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadiw wa aalihii wa shahbihii aima'iin, birahmatika yaa arhamar-raahimiin.

Artinya: "Ya Allah jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang menjalankan kewajiban, yang terus melaksanakan salat, yang menunaikan zakat, yang selalu bergantung pada-Mu, yang mengharap ampunan-Mu, yang berpegang teguh pada petunjuk-Mu, yang menjauhi tipu daya, yang zuhud terhadap dunia, yang mencintai akhirat, yang rida atas ketetapan-Mu, yang selalu bersyukur atas nikmat-Mu, yang tetap bersabar terhadap cobaan, yang menjalani hidup di bawah bimbingan Nabi Muhammad SAW, hingga hari kimat. Yang berkesempatan mendatangi telaga (kausar), yang masuk surga, yang selamat dari neraka, yang menduduki kemuliaan, yang mendampingi bidadari, yang berpakaian sutra serta menikmati hidangan surga, yang minum air susu dan madu dengan gelas dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari golongan para Nabi, orang-orang yang membenarkan-Mu, para syuhada, orang-orang saleh, dan orang-orang yang penuh kasih sayang.

Ya Allah jadikanlah kami pada malam yang mulia dan berkah ini termasuk orang-orang beruntung yang diterima permohonannya, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang merugi yang tertolak amalnya. Semoga, salawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada pemimpin kami, Nabi Muhammad SAW, keluarga, serta para sahabatnya dengan rahmat-Mu. Wahai Zat yang Maha Pengasih dari para pengasih."



Simak Video "Video: Melihat Tradisi Salat Tarawih Kilat di Blitar, Cuma 12 Menit"

(kri/kri)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork