Menukil buku Memaknai Kehidupan oleh Abdul Hamid, kata majelis berasal dari bahasa Arab 'majlis' yang artinya tempat duduk. Sementara dalam konteks ini, majelis ilmu atau sering disapa majelis taklim yang dimaksud.
Sehingga, majelis ilmu atau taklim didefinisikan sebagai tempat untuk mengadakan pengajaran atau pengajian keagamaan Islam.
Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam bukunya Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 mengemukakan bahwa setiap muslim dianjurkan untuk menjaga majelis-majelisnya agar tidak sia-sia, hingga tak diisi dengan kebatilan dan hal-hal yang mampu mendatangkan mudarat kelak di akhirat.
Majelis sepatutnya digunakan dengan perkara bermanfaat dari urusan dunia dan agama. Yang demikian akan menjadi kebaikan bagi seseorang lantaran memelihara dan memakmurkannya dengan dzikir atau mengingat Allah SWT
Sebagaimana Nabi SAW melalui sabdanya riwayat Abu Hurairah menyebutkan perumpamaan bagi sebuah kalangan yang tidak berdzikir dalam majelisnya. Beliau SAW menuturkan:
"Tidaklah suatu kaum berdiri dari majelis yang mereka tidak berdzikir kepada Allah SWT padanya, melainkan mereka berdiri dari seperti bangkai himar dan itu menjadi kerugian bagi mereka." (HR Abu Dawud)
Maksud dari hadits tersebut dijelaskan oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, yang mana orang yang menghadiri majelis ilmu tanpa mengingat Allah SWT dengan berdzikir atau ibadah dan amalan lain, yang ada mereka hanya berbuat seperti ghibah, maka tak ada apa pun yang mereka peroleh kecuali dosa.
Agar majelis taklim berlangsung dengan dipenuhi manfaat, keberkahan serta ridha Allah SWT, hendaknya muslim memulai sampai mengakhirinya dengan bacaan doa memohon kepada-Nya.
Doa Pembuka Majelis
Mengutip buku Doa Para Nabi dan Rasul oleh Nurul Huda, untuk memulai majelis hendaknya melafalkan doa yang diambil dari Surat Al-A'raf ayat 43:
الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ هَدٰىنَا لِهٰذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَآ اَنْ هَدٰىنَا اللّٰهُ
Latin: Alhamdulillaahil ladzii hadaanaa lihaadzaa wa maa kunnaa linahtadiya laulaa an hadaanaa-Allaahu
Artinya: "Segala puji bagi Allah yang telah menunjukkan kami ke (surga) ini. Kami tidak akan mendapat petunjuk sekiranya Allah tidak menunjukkan kami."
Doa Penutup Majelis
Lafaz doa diajarkan langsung oleh Rasul SAW lewat sabdanya yang diriwayatkan Abu Hurairah, yang dikutip dari buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
Latin: Subhaanaka allahumma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik
Artinya: "Maha Suci Engkau, Ya Allah Rabb kami, dan dengan pujian-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang haq kecuali Engkau. Aku mohon ampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu." (HR Tirmidzi & Abu Dawud)
Itulah doa pembuka dan penutup majelis ilmu yang bisa muslim amalkan agar mendapatkan ridha Allah SWT.
Simak Video "Doa di Nusa Dua, Luhut Harap Rusia-Ukraina Damai Saat G20"
[Gambas:Video 20detik]
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Doa Nabi Yunus dan Kisahnya Kala Berada di dalam Perut Paus
5 Keistimewaan Malam Lailatul Qadar, Muslim Sudah Tahu?
Saat Umar bin Khattab Ingin Dimakamkan di Sisi Dua Sahabatnya