Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk beriman dan bertakwa hanya kepada Allah SWT, demikian pula saat tertimpa musibah. Ada ucapan dan doa yang diajarkan Rasulullah SAW ketika melihat ataupun mengalami musibah.
Nikmat dan musibah datangnya dari Allah SWT. Kedua peristiwa ini menjadi pelajaran bagi manusia bahwa segala sesuatunya hanyalah milik Allah SWT semata sehingga kapanpun Allah SWT bisa berikan dan kapanpun pula Allah SWT bisa ambil.
Dalam buku Merenungkan Musibah Sebagai Suatu Pembelajaran yang ditulis Mukhtar Samad, dijelaskan bahwa sikap paling baik dari seorang muslim beriman ketika menghadapi musibah adalah tetap beriman dan bertakwa kepada Allah SWT.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan iman dan taqwa, insya Allah manusia bisa mengambil hikmah dan berkah dari Allah. Ketika melihat dan mengalami musibah, hendaklah untuk senantiasa berdoa.
Imam Abu Wafa dalam bukunya yang berjudul Doa dan Zikir Harian Nabi, menjelaskan doa menurut bahasa berasal dari kata da'aa yad'u dakwatan, duaan yang berarti memanggil, menyeru, memohon, mengundang, dan meminta.
Doa adalah bagian dari zikir kepada Allah SWT karena di dalam kalimat doa terdapat lafaz-lafaz Allah ta'ala. Sehingga kita berada dalam golongan ahli zikir jika terus-menerus berdoa. Berdoa juga termasuk bentuk ibadah sehingga doa hanya diperuntukkan kepada Allah.
Demikian sebagaimana sabda Rasulullah SAW, "Berdoa itu termasuk ibadah." (HR. Abu Dawud no. 1479, Tirmidzi no. 2969, lbnu Majah no. 3828, dan Ahmad no. 18532. Hadits ini sahih.)
Ucapan dan Doa saat Terkena Musibah
Saat mendengar musibah menimpa seseorang, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk senantiasa mengucapkan
مِنْهَا خَيْرًا لَهُمْ فْ وَأَخْلِمُصِيبَتِهِمْ، فِي أجرْهُم اللَّهُمَّ رَاجِعُونَ، إِلَيْهِ وَإِنَّا لِلَّهِ إِنَّا
Arab latin: Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, Allahumma ajirhum fii mushibatihim, wa akhlif lahum khoiron minha
Artinya: "Sesungguhnya kita milik Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah mereka pahala dalam musibah mereka dan berilah ganti yang lebih baik."
Orang yang benar-benar bertaqwa dan merasa dekat dengan Allah SWT akan meyakini bahwa Allah SWT akan berbuat yang terbaik bagi hamba-Nya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 51
قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ
Arab-Latin: Qul lay yuṣībanā illā mā kataballāhu lanā, huwa maulānā wa 'alallāhi falyatawakkalil-mu`minụn
Artinya: Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah untuk kami. Dialah Pelindung kami, dan hanya kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal".
Rasulullah juga mengajarkan doa yang bisa dilafalkan sebagai ungkapan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah. Doa ini sebagai cara untuk mengakui kesalahan dan dosa yang telah diperbuat, untuk memohon ampun dan juga mengharapkan perlindungan dari musibah yang menimpa.
Doa ini dikenal sebagai sayyidul istighfar. Berikut doa yang diajarkan Rasulullah SAW:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Arab-latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika. Mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta.
Artinya:"Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau." (HR. Bukhari).
Demikian ucapan dan bacaan doa yang bisa dilafalkan ketika melihat atau mengalami musibah. Di balik setiap musibah tentu ada hikmah yang bisa diambil. Allah SWT Maha Mengetahui dan Maha Pengampun bagi hambanya yang bertakwa.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah