Ketika musim hujan, kemunculan petir atau geledek merupakan hal yang wajar. Kilatan listrik disertai suara gemuruh keras yang dihasilkan kerap kali membuat siapa saja yang melihat dan mendengarnya ketakutan.
Telah banyak terjadi peristiwa di mana orang tersambar petir hingga kehilangan nyawanya. Karena halilintar merupakan makhluk ciptaan Allah, sebagai muslim patut meminta pertolongan dari-Nya.
Dikutip dari Terjemah Kitab al-Adzkar oleh Imam an-Nawawi, dalam kitab al-Muwatha', dari Abdullah bin Azzubair RA, ia berkata: 'Sungguh, jika Rasulullah melihat petir dan mendengar guruh, beliau meninggalkan obrolan dan membaca,
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ
Arab Latin: Subhaanal ladzii yusabbihur ra'du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih.'
Artinya: 'Mahasuci Allah, Yang petir bertasbih dengan memuji kepada-Nya, dan para malaikat takut kepada-Nya.'
Rasulullah menganjurkan untuk membaca doa tersebut sebanyak tiga kali, karena niscaya akan dilindungi dari petir dan suara gemuruh tersebut.
Dilansir dalam buku Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi oleh Imam an-Nawawi, terdapat dalil lain yang menganjurkan untuk berdoa ketika melihat petir bersumber dari Abdullah bin Zubair RA, diriwayatkan bahwa saat melihat petir, Rasulullah SAW selalu menghentikan pembicaraannya dan memanjatkan doa:
"Mahasuci Zat, yang petir selalu membaca tasbih dengan memuji-Nya dan juga para malaikat pun bertasbih memuji-Nya karena takut kepada-Nya". Kemudian ia berkata, 'Sesungguhnya ini adalah peringatan yang sangat keras dari Allah kepada para penghuni bumi, yaitu ancaman turunnya petir, banjir, dan sebagainya. Doa ini dikutip dari surah Ar-Ra'd ayat 13". (HR Malik)
Terdapat juga riwayat dalam kitab at-Tirmidzi dengan sanad dhaif. Dari Ibnu Umar RA, ia mengatakan: 'Sesungguhnya jika Rasulullah SAW mendengar suara guruh dan melihat petir, beliau mengucapkan:
اللَّهُمَّ لا تَقْتُلْنا بِغَضَبِكَ ولا تُهْلِكْنا بِعَذَابِكَ وَعافِنا قَبْلَ ذلكَ
Arab Latin: Allaahumma laa taqtulnaa bighadlabika wa laa tuhliknaa bi 'adzaa bika, wa 'aafinaa qabla dzaalika.
Artinya: 'Ya Allah, janganlah Engkau bunuh aku dengan kemarahan-Mu dan janganlah Engkau menghancurkan aku dengan siksaan-Mu, dan selamatkanlah kami sebelum itu'.
Selain berdoa, terdapat adab lain ketika melihat petir. Diriwayatkan Imam Syafi'i dalam kita al-Umm, dari Urwah bin Zubair RA, ia berkata: 'Apabila seseorang dari kalian melihat petir atau kilat, maka jangan menunjuk ke arahnya, cukup hanya sebutkan ciri-cirinya saja'. (Muttafaq Alaih)
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad