Sekarang kita memasuki perkara ke
6. Mendekati Neraka
Sebaliknya, tidak sedikit orang mengaku takut dengan siksa neraka, namun dalam praktiknya masih saja melakukan tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama, seolah-olah siksa neraka bukan ancaman nyata. Jika sudah demikian, doa-doa pun sulit untuk dikabulkan.
Sebagaimana firman-Nya dalam surah an-Nisa' ayat 56 yang terjemahannya," Sesungguhnya orang-orang yang kufur pada ayat-ayat Kami kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti dengan kulit yang lain agar mereka merasakan (kepedihan) azab. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa lagi Mahabijaksana."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maknanya adalah : Usai menjelaskan pembangkangan kaum Yahudi, pada ayat ini Allah SWT. lalu menjelaskan adanya kaum selain Yahudi yang juga durhaka. Sungguh, orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, siapa pun mereka, kelak akan Kami masukkan ke dalam neraka sebagai ganjaran atas kekafiran mereka. Setiap kali kulit mereka sudah terbakar hangus, Kami ganti dengan kulit baru yang lain, agar mereka merasakan azab yang sangat pedih. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.
7. Melalaikan Akhirat
Doa sering kali tidak dikabulkan karena meyakini bahwa kematian itu hal yang pasti namun malah melalaikan akhirat. Keyakinan akan datangnya ajal seharusnya menjadi pengingat untuk mendekatkan diri kepada Allah dan melakukan amal saleh sebagai bekal akhirat.
Hal ini sesuai dengan firman-Nya dalam surah al-Ankabut ayat 64 yang terjemahannya, "Kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah senda gurau dan permainan. Sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya seandainya mereka mengetahui."
Maknanya adalah : Salah satu faktor yang menjadikan orang-orang kafir enggan menyembah Allah SWT, meski bukti wujud dan keesaan-Nya begitu jelas, adalah motivasi duniawi. Karena itu, ayat ini menginformasikan hakikat kehidupan dunia dan perbandingannya dengan kehidupan akhirat.
Dan kehidupan dunia ini hina, tidak bernilai, dan tidak pula kekal. Dunia ini hanya senda gurau yang akan melenakan orang kafir dari tugas hidup yang sebenarnya, dan dunia ini juga layaknya permainan yang hanya memberi kesenangan sesaat, sebelum kelelahan datang. Dan sesungguhnya negeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya bagi manusia. Itulah kehidupan yang kekal dan abadi. Di sana manusia akan merasakan kebahagiaan dan kesengsaraan yang hakiki, sekiranya mereka mengetahui dan memahami kefanaan dunia dan kekekalan akhirat. Namun, banyak dari mereka tidak berusaha memahami hal itu.
8. Melupakan Dosa
Doa seseorang dapat tertolak karena lebih sibuk mencari kesalahan atau aib orang lain yang diekspresikan melalui perbuatan ghibah. Sebaliknya, dia malah mengabaikan kekurangan dan dosa sendiri tanpa berupaya untuk memperbaikinya agar menjadi pribadi yang saleh.
9.Tidak Bersyukur
Doa sulit dikabulkan karena terus-menerus menikmati rezeki dari Allah tetapi tidak pernah bersyukur kepada-Nya. Rasa syukur tidak hanya dengan memuji Allah dan menyebut kebaikan-Nya, tetapi juga dibuktikan dengan melakukan ketaatan pada perintah-perintah-Nya.
10. Lupa Kematian
Doa bisa terhalang ketika seseorang sering menghadiri prosesi pemakaman atau menyaksikan kematian tanpa mengambil hikmah dan pelajaran darinya. Melihat kematian orang lain seharusnya mengingatkan pada kehidupan akhirat dan berupaya untuk mempersiapkan diri dalam menghadapinya.
Dalam Islam, kematian adalah suatu kepastian dan tahapan yang akan dialami setiap manusia. Melupakan kematian dianggap sebagai hal yang buruk karena dapat menyebabkan seseorang lalai dalam mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Sebaliknya, mengingat kematian secara teratur dianjurkan dalam Islam karena dapat memotivasi seseorang untuk meningkatkan ibadah dan amal saleh.
Ingatlah firman-Nya dalam surah al-Anbiya ayat 135 yang terjemahannya,"Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan.
Adapun maknanya adalah : Karena hidup manusia di dunia tidak kekal, maka ketetapan Allah berlaku bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Allah kemudian menetapkan garis bahwa hidup adalah ujian. Kami akan menguji kamu dengan dua macam ujian, keburukan dan kebaikan, sebagai cobaan untuk mengukur kualitas iman dan kesabaran manusia. Dan kamu, seluruh manusia, akan dikembalikan hanya kepada Kami untuk mempertanggungjawabkan hidup di dunia dan mendapatkan hasilnya, keridaan Allah atau murka-Nya.
Semoga Allah SWT. melindungi kita dan menghindarkan dari perkara-perkara ini.
Aunur Rofiq
Penulis adalah Pendiri Himpunan Pengusaha Santri Indonesia
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)
(hnh/hnh)








































.webp)













 
             
             
  
  
  
  
  
  
  
                 
                 
                 
                 
				 
				 
                 
				 
                 
                
Komentar Terbanyak
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok
Umrah Mandiri Dilegalkan, Pengusaha Travel Teriak ke Prabowo
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB