Keutamaan Berjamaah, The Power of We

Keutamaan Berjamaah, The Power of We

Indah Fitrah - detikHikmah
Rabu, 26 Mar 2025 20:26 WIB
Jakarta -

Kebersamaan selalu memiliki nilai yang lebih dibandingkan kesendirian. Baik dalam keluarga, lingkungan sosial, maupun dalam ibadah, berjamaah memberikan manfaat yang jauh lebih besar daripada melakukannya sendiri. Islam pun menekankan pentingnya kebersamaan dalam banyak aspek kehidupan, salah satunya dalam sholat.

Kenapa berjamaah itu penting? Sebagai contoh, sholat berjamaah memiliki 27 pahala, sedangkan sholat sendiri hanya mendapat 1 pahala. Ini menunjukkan bahwa ada keutamaan besar dalam kebersamaan dibandingkan melakukan sesuatu sendirian.

Prof. Dr. KH. Nasaruddin MA, Imam Besar Masjid Istiqlal, dalam detikKultum, Rabu (26/3/2025), menjelaskan bahwa berdasarkan hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA, Rasulullah SAW bersabda, "Sholat berjamaah itu lebih utama daripada sholat sendiri sebanyak 27 derajat." (HR Bukhari)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hadits ini menegaskan bahwa dalam ibadah sekalipun, kebersamaan memiliki nilai lebih di sisi Allah. Jika dalam sholat saja berjamaah lebih utama, maka dalam kehidupan sehari-hari pun persatuan tentu membawa banyak manfaat.

"Maka dari itu, sebaiknya kita membiasakan diri untuk sholat berjamaah di masjid, karena berjamaah tidak hanya menambah pahala tetapi juga membawa keberkahan dalam kehidupan," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Keberkahan ini terlihat dari bagaimana kebersamaan menciptakan kekuatan. Berjamaah dapat dianalogikan seperti sapu lidi. Jika hanya satu lidi, tentu tidak bisa digunakan untuk menyapu. Namun, jika kita menghimpun banyak lidi menjadi satu kesatuan, barulah ia berfungsi untuk membersihkan sampah dengan lebih efektif.

Begitu pula dengan manusia, sendirian kita mungkin lemah, tetapi bersama, kita menjadi lebih kuat. Hal ini juga ditekankan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Inilah perlunya kita menjalin kekuatan solidaritas, karena persatuan dan kesatuan akan melahirkan kekuatan," jelas Prof Nasaruddin.

Pernyataan ini memperjelas bahwa bukan hanya dalam ibadah, tetapi dalam kehidupan sosial pun, kebersamaan memiliki dampak yang besar.

Konsep berjamaah juga ditegaskan dalam Al-Qur'an Surah Al-Anfal ayat 46, Allah Ta'ala berfirman, "Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya serta janganlah kalian berbantah-bantahan yang menyebabkan kalian menjadi gentar dan kekuatanmu hilang." Ayat ini menegaskan bahwa perpecahan hanya akan melemahkan kita, sedangkan persatuan akan menjadikan kita lebih tangguh.

Ayat ini menyatakan bahwa persatuan dan kesatuan akan melahirkan kekuatan.

Prof Nasaruddin Umar mengajak menjadikan bulan suci Ramadan ini sebagai momentum mempererat persatuan sebagai satu bangsa dan sebagai umat Islam. Ini juga sejalan dengan prinsip berjamaah yang tidak hanya berlaku dalam ibadah, tetapi juga dalam kehidupan sosial.

"Tradisi sholat berjamaah itu harusnya juga menjadi tradisi dalam kehidupan bermasyarakat," ucap Prof. Nasaruddin. Artinya, kebersamaan yang kita bangun dalam sholat harus tercermin dalam kehidupan sehari-hari, saling mendukung dan memperkuat satu sama lain.

Kekuatan berjamaah sangat penting. Selain mendapatkan pahala, kata Prof Nasaruddin Umar, kita juga akan melahirkan masyarakat yang lebih solid dan harmonis. Masyarakat yang kuat akan membentuk negara yang kuat, karena tanpa masyarakat yang kokoh, mustahil sebuah negara bisa berdiri tegak.

Sebaliknya, jika kita terpecah-belah, kita akan menjadi lemah, dan kelemahan itu bisa dimanfaatkan oleh pihak lain untuk menguasai kita. Tanpa persatuan, kita berisiko kembali dijajah seperti masa lalu.

Karena itu, jika kita tidak ingin dijajah, mari bersatu. Salah satu cara sederhana untuk memulainya adalah dengan memanfaatkan bulan suci Ramadan ini untuk lebih sering datang ke masjid dan sholat berjamaah.

Di bulan suci Ramadan ini, mari manfaatkan setiap kesempatan untuk mendatangi masjid, meramaikan sholat berjamaah, dan mempererat ukhuwah Islamiyah.

Sebab, setiap langkah yang kita ayunkan menuju masjid akan mendatangkan 40 pahala dan menghapus 42 dosa. Dengan membiasakan diri untuk berjamaah, kita tidak hanya meraih pahala, tetapi juga ikut membangun masyarakat yang lebih kuat dan bersatu.

Saksikan detikKultum dengan tema "Kontemplasi Ramadan" bersama Prof Nasaruddin Umar setiap hari jam 20.30 selama bulan Ramadan hanya di detikcom!

(inf/kri)

Hide Ads