Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat bagi setiap muslim untuk melakukan introspeksi diri dan meningkatkan kualitas ibadah. Salah satu bentuk perbaikan diri yang paling utama adalah taubat, sebagai wujud kesadaran dan keinginan untuk kembali kepada Allah.
Namun, taubat bukan sekadar memohon ampunan, melainkan memiliki tingkatan yang perlu dipahami. Dalam Islam, terdapat taubat inabah dan taubat istijabah, yang masing-masing memiliki perbedaan mendasar dalam motivasi dan tujuan.
Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, M.A., Imam Besar Masjid Istiqlal dalam detikKultum menjelaskan perbedaan antara taubat inabah dan taubat istijabah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dahsyatnya Air Mata Taubat |
Taubat inabah merupakan taubat yang didorong oleh rasa takut akan azab Allah. Seseorang yang berada dalam tahap ini menyadari kesalahan yang telah diperbuat dan merasa takut terhadap konsekuensi dosa yang dilakukannya. Oleh karena itu, ia berusaha untuk meninggalkan perbuatan maksiat serta memperbaiki diri agar terhindar dari siksa di akhirat.
Sementara itu, taubat istijabah merupakan tingkatan taubat yang lebih tinggi. Taubat inabah muncul karena rasa takut, sedangkan taubat istijabah lahir dari rasa malu kepada Allah.
Seseorang yang mencapai tahap ini bukan hanya berhenti dari perbuatan dosa, tetapi juga merasa malu karena belum melaksanakan ibadah dengan maksimal. Ia tidak hanya berfokus pada menghindari hukuman, tetapi lebih kepada bagaimana ia dapat menjadi hamba yang lebih baik dan lebih taat kepada Allah.
"Kalau kita malu melakukan keonaran, malu melakukan kejahatan, malu melakukan maksiat, dan malu karena tidak memaksimalkan ibadah kepada Allah, maka itulah orang yang paling istimewa," ungkap Prof Nasaruddin Umar yang saat ini juga menjabat sebagai Menteri Agama RI, dalam detikKultum, Jumat (7/3/2025).
Perasaan malu ini bukan dalam arti negatif, tetapi menjadi pendorong bagi seseorang untuk terus meningkatkan kualitas ibadah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah. Oleh sebab itu, dalam menjalani ibadah di bulan Ramadan, hendaknya setiap muslim tidak hanya fokus pada taubat inabah, tetapi juga berusaha mencapai taubat istijabah.
"Saya berharap untuk kita semua, mari kita memelihara diri dan menghadirkan taubat istijabah dalam kehidupan kita," tutupnya.
Saksikan detikKultum bersama Prof Nasaruddin Umar selama bulan Ramadan setiap pukul 20.30 WIB hanya di detikcom.
Baca juga: Mau Dekat dengan Allah? Mulailah Taubat |
(inf/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Acara Habib Rizieq di Pemalang Ricuh, 9 Orang Luka-1 Kritis