Menuju Hidup Bermakna

Kolom Hikmah

Menuju Hidup Bermakna

Aunur Rofiq - detikHikmah
Jumat, 07 Mar 2025 08:01 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Hidup seseorang di dunia akan menentukan hidupnya di akhirat. Artinya tidak bisa sembarangan atau asal menentukan makna hidup. Jika kita salah memaknai hidup ini, kemudian kita hidup berdasarkan makna yang salah, maka sudah bisa dikatakan ke arah mana kita akan hidup. Bagaimana nanti kita di akhirat?

Adapun makna hidup menurut ajaran Islam adalah :


1. Hidup adalah ibadah. Arti hidup dalam Islam ialah ibadah. Keberadaan di dunia ini tiada lain hanyalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Makna ibadah yang dimaksud tentu saja pengertian ibadah dalam setiap aspek kehidupan. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya surah adz- Dzariyat ayat 56 yang terjemahannya, "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam ayat tersebut terkandung makna : Allah SWT. memerintah Nabi Muhammad beristiqamah dalam mengajak umatnya mengesakan Allah SWT. karena sesungguhnya itulah tujuan penciptaan. Aku tidak menciptakan jin dan manusia untuk kebaikan-Ku sendiri. Aku tidak menciptakan mereka melainkan agar tujuan hidup mereka adalah beribadah kepada-Ku karena ibadah itu pasti bermanfaat bagi mereka.

2. Hidup merupakan ujian. Anugerah atau karunia-Nya yang diterima manusia adalah ujian. Seseorang memperoleh amanah sebagai kepala daerah, maka jabatan itu menjadikan kebaikan atau keburukan? Tentu bagi orang beriman, posisi tersebut sebagai wasilah untuk menerapkan keadilan bagi warganya. Ingatlah firman-Nya dalam surah al-Mulk ayat 2 yang terjemahannya, "yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun."

ADVERTISEMENT

Maksud ujian dalam ayat diatas adalah : Salah satu bukti kekuasaan-Nya adalah Dia Yang menciptakan mati dan menentukan ajalnya, dan hidup dengan menentukan kadar-kadarnya, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya dengan seikhlas mungkin. Dan Dia Mahaperkasa tidak ada satu pun yang dapat mengalahkan-Nya, Maha Pengampun dengan menghapus dosa bagi orang-orang yang bertobat. Ingatlah bahwa orang yang mengingat mati maka ia akan selalu menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Janganlah engkau menjadi lupa mati, dan hidupmu akan tertuju hanya pada dunia. Ketahuilah setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mati.

3. Kehidupan akhirat lebih baik dari kehidupan dunia. Akhirat merupakan alam yang kekal nan abadi. Hal ini seperti yang disampaikan dalam firman-Nya surah ali-Imran ayat 14 yang terjemahannya, "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."

Ayat diatas Allah SWT. mengingatkan kita kesenangan hidup di dunia berupa harta kekayaan yang berlimpah dan jabatan tinggi dan lainnya, semuanya sifatnya sementara. Ingatlah bahwa kesenangan tersebut bisa berubah saat engkau dicopot dari posisi yang berkedudukan tinggi, dibangkrutkan dengan semua kekayaan yang ludes tidak tersisa. Hal yang sangat berbeda dengan kehidupan di akhirat yang kekal nan abadi. Jadi tujuan hidup bukan di dunia, namun itulah akhirat sebagai tujuan akhir.

4. Hidup di dunia adalah sementara. Dunia diciptakan sebagai ajang ujian bagi manusia dan pada saatnya akan berakhir. Bagi umat Islam, mempercayai hari akhir merupakan rukun iman kelima. Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah SWT. Ingatlah sebagaimana firman-Nya dalam surah al-mu'minun ayat 39 yang terjemahannya, "Wahai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal."

Orang yang beriman itu berkata, "Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal. Barang siapa mengerjakan perbuatan jahat, maka dia tidak akan dibalas melainkan sebanding dengan kejahatan itu. Dan barang siapa yang mengerjakan amal yang saleh, baik laki-laki maupun perempuan, sedangkan ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki di dalamnya tanpa hisab.

Dari uraian di atas maka lakukanlah :

1. Jika hidup itu adalah ibadah, maka pastikan semua aktivitas kita adalah ibadah. Caranya ialah Pertama, selalu meniatkan aktivitas kita untuk ibadah serta memperbaharuinya setiap saat karena bisa berubah. Kedua, pastikan apa yang kita lakukan sesuai dengan tuntunan dan tidak dilarang oleh syariat.

2. Jika hidup itu adalah ujian, maka tidak ada cara lain menyelaraskan hidup kita, yaitu menjalani hidup dengan penuh kesabaran dan berilmu. Tanpa ilmu ujian akan gagal.

3. Jika kehidupan akhirat itu lebih baik, maka kita harus mempunyai tujuan akhir adalah kehidupan akhirat. Bukan berarti meninggalkan kehidupan dunia, tetapi menjadikan kehidupan dunia sebagai bekal ( wasilah ) menuju akhirat.

Semoga Allah SWT. selalu memberikan penerangan dengan cahaya-Nya agar hati kita tetap bening dan tidak terpesona dengan gemerlapnya dunia. Selalu mengingat akhirat dan menjadikan tujuan akhir.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)




(erd/erd)

Hide Ads