Paket diamond amal shalih
10 hari awal Zulhijjah adalah paket diamond. Bagaimana tidak, hari-hari awal Zulhijjah ini amal-amal shalih hanya bisa dikalahkan dengan amalan seorang yang keluar dari rumahnya untuk berjihad di jalan Allah. Ia lengkap membawa fisik dan seluruh hartanya, lalu dia tidak kembali, syahid dalam jihadnya.
Secara etimologis, kata shalih berasal dari bahasa Arab, shāliḥ (jamak shāliḥāt) yang berarti terhindar dari kerusakan atau keburukan. Amal shalih berarti amal/perbuatan yang tidak merusak. Maka orang saleh berarti orang yang terhindar dari perbuatan yang merugikan atau membahayakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pastilah yang dimaksud amal shalih adalah yang menyeluruh. Shalih di qalbu, di pikiran dan di aktifitas fisik. Sesuai dengan definisi di atas maka amal shalih itu banyak ragamnya. Mulai dari menyingkirkan duri di jalan, memindah sampah yang terlanjur ada ke tempat sampah. Termasuk memberi salam dan menyapa orang dengan senyum. Bahkan sekadar menghindar dari makanan yang bisa menghadirkan sakit, termasuk amal shalih.
Itu beberapa contoh kecil amal-amal shalih. Yang termasuk besar adalah: shalat, puasa, zakat, haji, berbakti kepada orang tua, baca alQuran, infaq, shadaqah dll.
Pendek kata setiap amal yang mengantar bertambahnya kebaikan, manfaat positif adalah amal-amal shalih.
Amal halus yang merusak
Masyhur kisah seorang alim yang yang sedang menunggu pemakaman seseorang. Di tempat yang ramai itu tampak kepadanya seorang yang membawa nampan di kepalanya, meminta-minta. Ketika itu muncul bisikan di hati orang alim itu, "Andai orang itu bekerja kan tidak perlu meminta-minta".
Sekembalinya dari pemakaman, tidak ada satu pun yang dirasakannya aneh. Tapi pada malam harinya, pada waktu dia secara istiqamah menunaikan ibadah malam, baru timbul masalah. Ia yang selama berpuluh tahun terbiasa mengerjakan shalat malam, tiba-tiba malam itu ada suatu yang aneh. Mata yang biasanya langsung sigap mengambil wudlu, terasa sangat berat. Tubuhnya pun tidak mudah bergeser ke tempat wudlu. Ia terpaksa kembali menidurkan badannya.
Pada saat mulai tertidur lagi itu, dia bermimpi tentang seorang yang di-ghibahnya (dalam bisikan hatinya) tadi siang.
Orang itu didatangkan kepadanya sedang duduk di atas nampan. Yang membawa orang tersebut lalu berujar bernada membentak, "Ini makan, kamu telah meng-ghibahnya tadi siang"!
Sontak orang alim tersebut terbangun dari tidurnya sambil ketakutan yang luar biasa. Ketakutan kepada Tuhannya. Seketika itu dia memohon, menghiba ampunan Tuhannya.
Keesokan harinya dia berusaha menemui orang yang telah di-ghibahnya itu. Dia berusaha mencarinya di seluruh detail kota. Dia ingin meminta maaf.
Hari pertama belum berhasil. baru pada hari kedua dia mencari, ditemukannya orang yang dicarinya sedang mengambil daun-daun kering di tanah di sekitaran sungai. Daun-daun itu dimakannya.
Tanpa menoleh ke arah orang alim itu, si orang tadi berujar lantang, "Apakah kamu ingin mengulang perbuatanmu (ghibah)? Sudah dimaafkan," katanya sambil terus memunguti daun-daun kering di sekitaran sungai itu. Kisah ini disadur dari buku masyhur karya Imam Ibnu Atha'illah al Askandariy, al Hikam.
Kisah ini pasti tidak akan ditemui dengan mudah, kecuali bagi orang yang benar-benar dijaga Allah agar terhindar dari perbuatan keliru. Walau kekeliruan yang dirasa hanya terbesit dalam hati. Dan itu pun tidak disengaja. Ini sekedar contoh amal bukan shalih yang boleh jadi dianggap remeh!
Mari beramal shalihat
Amal merusak yang besar-besar sudah sangat terkenal: syirik --menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, membunuh, berzina, mencuri, berkata dusta, bersaksi palsu, dan lainnya.
Berbuat shalih di hari-hari 10 awal Zulhijjah adalah mengerjakan amal-amal yang tergolong ke dalam kelompok amal-amal shalih. Berbuat shalih juga termasuk
menghindar dari amal yang merusak, kelompok yang kedua. Kedua kelompok amal itu, dikerjakan atau dihindarkan, harus diupayakan secara fisik, pikiran, termasuk qalbu.
Betapa pun, mengerjakan amal-amal shalih, sederhana atau pun besar, menghindar dari yang merusak, kecil apalagi yang besar, merupakan anjuran untuk menjemput paket diamond amal shalihat di 10 hari awal Zulhijjah ini. Mari kita berpacu!
Semoga Gusti Allah meridloi setiap kita, aamiin!
Abdurachman
Penulis adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Pemerhati spiritual medis dan penasihat sejumlah masjid di Surabaya.Artikel ini adalah kiriman dari pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis.
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
Berangkat ke Mesir, Ivan Gunawan Kawal Langsung Bantuan untuk Gaza
Perbedaan Waqaf dan Washal dalam Ilmu Tajwid
Benarkah Arab Saudi Tidak Merayakan Maulid Nabi? Simak Faktanya