Fenomena Abrahamic Religions atau agama-agama yang lahir dari anak-anak cucu Nabi Ibrahim, yaitu Yahudi, Nasrani, dan Islam, kelihatannya sangat kompak. Bahkan mungkin paling kompak di antara negara-negara lain. Kalau di tempat lain, Yahudi dan Islam atau Yahudi dan Kristen sering terjadi konflik bahkan perang terbuka, maka di AS penampilan ke tiga agama yang biasa disebut dengan Semitic Religions (agama-agama Semit) ini sangat akur. Ketiga agama ini sering saling mengundang satu sama lain jika ada acara khusus atau momen-momen penting. Tokoh-tokoh ketiga agama ini, tentu saja dengan tokoh-tokoh agama lain, sangat akrab satu sama lain. Secara pribadi kadang saling mengunjungi dan sering berkomunikasi lewat telpon.
Sering ditemukan satu keluarga tetapi mempunyai agama yang berbeda-beda. Ada yang beragama Yahudi, Kristen, dan Islam. Di kantor-kantor tidak sedikit karyawan bekerja dengan akrab satu sama lain tanpa risih dengan perbedaan agama yang dianutnya. Bahkan ketiga agama ini memiliki hubungan emosional (chemistry) satu sama lain. Mungkin karena mereka sebagai masyarakat yang gemar membaca, sehingga mereka tahu kalau agama-agama yang mereka anut bersumber dari satu nenek moyang yang sama yaitu Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahi melahirkan dua anak dari dua ibu yang berbeda. Isteri pertamanya bernama Siti Sarah melahirkan Nabi Ishak yang kemudian turunannya melahirkan nabi Musa yang di tangannya agama Yahudi diturunkan dengan Kitab Sucinya Taurat, dan Nabi Isa, di sana disebut Yesus Kristus, yang ditangannya lahir agama nashrani atau Kristen dengan Kitab Sucinya Injil. Dari Isteri keduanya, Sitti Hajar, lahir dari turunannya Nabi Muhammad SAW yang di tangannya lahir agama Islam dengan Kitab Sucinya Al-Qur'an. Ketiga agama ini sesungguhnya memiliki titik persamaan (encounters) lebih banyak dari pada perbedaan.
Dalam Alkitab terutama dalam Kitab Kejadian (Genesis) yang terdiri atas sekitar 5000 ayat banyak sekali mengungkap persamaan antara Al-Qur'an dan Hadis. Hanya saja terjadi perbedaan secara linguisti-semantik karena faktor jarak waktu yang yang sangat berjauhan satu sama lain. Sebagai contoh, dalam Bibel disebut Adam-Eva, Noh, Loth, Yosep, David, Salomom, Abraham, Moses, Yesus Kristus, Fir'an, Gabril, tetapi dalam Al-Qur'an dan Hadis dikenal Adam-Hawa, Nuh, Lut, Daud, Sulaiman, Ibrahim, Musa, Isa, Fir'aun, dan Jibril.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Substansi kisah-kisah di dalamnya banyak persamaannya. Bahkan seringkali ditemukan dalam kitab-kitab tafsir populer (al-mu'tabarah) seperti kitab Tafsir Al-Thabari, Tafsir Al-Qurthubi, dan kitab-kitab Tafsir lainnya mengintrodusir riwayat-riwayat Israiliyyat yang sesungguhnya berasal dari sumber-sumber tradisi Al-Kitab, khususnya dari kitab Talmud, yaitu kitab tafsirnya kitab Taurat. Kitab Talmud Babilonia lebih dari 10 jilid paling banyak berisi sumber-sumber Israiliyat. Contoh penafsiran kitab Talmud tentang kitab Kejadian (Genesis) banyak sekali persamaannya dengan riwayat-riwayat Israiliyat tentang asal-usul kejadian Adam dan Hawa. Dalam Kitab Kejadian pasal 1-23 sangat bersesuaian dengan tentang kisah penciptaan Adam dan Hawa dilam kitab-kitab Tafsir Mu'tabarah. Adam diciptakan dari tanah dan Hawa diciptakan dari tulang rusuk kiri paling bawah dan bengkokdari Adam. Demikian pula drama kosmos, kisah jatuhnya Adam-Hawa dari langit kebahagiaan ke surga penderitaan, dalam kitab-kitab kuning sering kali sangat bersesuaian dengan kitab-kitab Talmud, baik Talmud Babilonia maupun talmu Palestina.
Adalah wajar secara konsepsional jika umat ketiga kelompok Abrahamic Religions ini akur satu sama lain, karena sesuangguhnya "bersepupuan". Yang tidak wajar jika antara ketiga kelompok agama ini berkonflik, apalagi berperang satu sama lain. Pola pembinaan AS tentang antar umat beragama perlu menjadi referensi buat kita semua. Allahu a'lam.
Nasaruddin Umar
Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggungjawab penulis. (Terimakasih - Redaksi)
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa
PBNU Kritik PPATK, Anggap Kebijakan Blokir Rekening Nganggur Serampangan