Beberapa orang mengerjakan ibadah namun tidak mendapatkan keutamaan dan pahala. Orang-orang seperti ini adalah mereka yang ibadahnya sia-sia.
Habib Ja'far dalam detikKultum detikcom, Kamis (28/3/2024), menjelaskan terkait orang-orang yang merugi karena ibadahnya sia-sia.
"Ibadah itu punya dua aspek. Yang pertama aspek kediterimaannya dan yang kedua yakni aspek kewajibannya," kata Habib Ja'far.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Habib Ja'far menjelaskan ibadah yang diterima sudah pasti ibadah yang sah, jadi ibadah yang sah sudah pasti diterima. Namun terkadang, orang-orang abai dengan hal ini.
"Kadang kita hanya mikirin syarat sah dan rukunnya, tidak mikirin ibadah kita diterima apa tidak oleh Allah SWT. Kita ngerjain ibadah untuk ngebatalin kewajiban kita, tidak peduli diterima atau tidak. Artinya kita hanya menjalani ibadah sebagai hukum Islam, tidak sebagai spiritual atau tasawuf," lanjut Habib Ja'far.
Orang-orang seperti ini yang kemungkinan menjadi hamba yang ibadahnya sia-sia. Karena tidak jarang ditemui orang yang puasanya full tapi isinya cuma tidur, tetap ghibah, melihat sesuatu yang diharamkan, dan fitnah.
"Sehingga mereka hanya menjalani puasa sebagai kewajiban. Tapi tidak mendapat pahala dan kemuliaan dari puasa itu," ujarnya.
Habib Ja'far juga menjelaskan hal ini melalui hadits Rasulullah SAW. Orang-orang yang ibadahnya sia-sia disebut muflis.
"Kata Nabi SAW, nanti di akhirat akan ada orang-orang yang muflis, itu artinya bangkrut," kata Habib Ja'far.
Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kamu, siapakah yang dinamakan muflis (orang yang bangkrut)?" Sahabat menjawab, "Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham (uang) dan tidak pula punya harta benda."
Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang dihari kiamat membawa salat, puasa dan zakat. Dia datang pernah mencaci orang ini, menuduh (mencemarkan nama baik) orang ini, memakan (dengan tidak menurut jalan yang halal) akan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini. Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya. Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya. Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas, maka, diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya, sesudah itu dia dilemparkan ke neraka." (HR Muslim)
Melalui hadits ini, Habib Ja'far mengingatkan untuk senantiasa beribadah dengan ikhlas dan hanya berorientasi pada keikhlasan.
"Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang muflis. Beribadahlah sebagai orang-orang yang ikhlas agar tidak menjadi ibadah yang sia-sia," pesan Habib Ja'far.
Selengkapnya detikKultum Habib Ja'far: Inilah Orang Bangkrut yang Ibadahnya Sia-sia bisa disaksikan DI SINI. Kajian bersama Habib Ja'far ini tayang tiap hari selama bulan Ramadan menjelang waktu berbuka puasa pukul 18.00 WIB. Jangan terlewat!
Komentar Terbanyak
Eks Menag Yaqut Tegaskan 2 Rumah Rp 6,5 M yang Disita KPK Bukan Miliknya
KPK Sebut Pejabat Kemenag Tiap Tingkat Dapat Jatah di Kasus Korupsi Kuota Haji
Perjalanan Umrah Ruben Onsu, Doa yang Cepat Diijabah dan Bisa Cium Hajar Aswad