Raja yang Adil

Kolom Hikmah

Raja yang Adil

Aunur Rofiq - detikHikmah
Jumat, 22 Des 2023 08:00 WIB
Poster
Aunur Rofiq. (Foto: Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Dikisahkan Anusyirwan sebagai pimpinan yang adil, bijaksana dan terus berupaya menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Dia adalah penguasa Kerajaan Persia Sassanid/Sassaniyah yang lahir tahun 501. Anusyirwan bertahta di tampuk kekuasaan Sassaniyah sejak 13 September 531 hingga 31 Januari 579 M. Ia menggantikan ayahnya, Raja Kavadh I.

Dia pernah menghukum petugas pajak bumi, karena petugas itu telah memungut lebih banyak yang seharusnya, meskipun kelebihan itu diserahkan pada kerajaan bukan dinikmati secara pribadi. Oleh sebab itu, setiap penguasa yang mengambil sesuatu dari rakyat dengan curang dan ghasab (mengambil sesuatu benda atau barang dengan cara zalim secara terang-terangan. Sedangkan menurut istilah syara' ialah menguasai hak orang lain secara aniaya), tak ubahnya seperti seseorang yang membangun fondasi pagar, tetapi tidak sabar hingga fondasi selesai. Lalu ia meletakkan bangunan di atasnya, maka fondasi itu pun runtuh. Begitu juga bangunan di atasnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menteri Yunan pembantunya, mengirim surat padanya (Anusyirwan) yang berisi pesan dan nasihat yang berbunyi, "Paduka raja yang mulia, empat hal yang harus bersama paduka. Yaitu akal, adil, sabar dan sifat malu. Sementara empat hal yang harus paduka jauhi yaitu, dengki, sombong, kikir dan permusuhan. Paduka raja, ketahuilah bahwa para raja sebelum Paduka, telah berlalu. Sedangkan raja mendatang setelah Paduka, belum hadir. Usahakan agar semua raja di sepanjang waktu tetap simpatik dan salut pada Paduka.

Keempat yang harus dimiliki seorang raja adalah:

ADVERTISEMENT

1. Akal. Allah SWT. menciptakan manusia yang dilengkapi nafsu dan diimbangi dengan diciptakannya akal. Jika nafsu menguasai seseorang maka ia akan liar, disini fungsi akal untuk menyeimbangkan dan menghindarkan seseorang dari keburukan. Di dalam tumbuhan yang berupa daun, buah, biji, akar dan kadang batangnya bermanfaat untuk kesehatan bagi yang tahu (mempergunakan akalnya).

Tahukah kita bahwa energi itu berawal dari hijauan? Tentu bagi orang beriman yang berakal akan tahu. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya surah Yasin ayat 80 yang artinya,

"Yaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau, maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu."Apabila diperhatikan ke belakang, sumber utama api atau energi yang dihasilkan oleh kayu hijau adalah energi matahari. Makhluk hidup pertama yang menangkap dan menyimpan energi matahari di Bumi ini adalah tumbuhan, utamanya mereka yang memiliki zat hijau daun atau klorofil. Peran berakal (bisa dikatakan berilmu) merupakan keharusan bagi seorang muslim. Tentu bagi seorang Pemimpin berilmu itu keniscayaan, bagaimana dia mengelola aset negara dan menjadikan rakyatnya makmur.

2. Adil. Alexander pernah bertanya kepada Aristoteles, "Mana yang lebih utama bagi para penguasa, sifat berani atau adil?"

Jawabnya, "Jika seorang penguasa adil, maka dia tak memerlukan keberanian."

Islam telah perintahkan berbuat adil sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-Maidah ayat 8, " Berlaku adillah, karena adil itu dekat kepada takwa." Yakni sikap adilmu lebih dekat kepada takwa daripada kamu meninggalkannya. Berlaku adil tidak boleh membedakan termasuk orang yang pernah menyakitimu. Benci bukanlah penghalang untuk berlaku adil. Sebagai contoh seorang pemimpin yang kurang lebih dua tahun berkuasa dapat menjadikan rakyatnya, susah dijumpai yang meminta-minta.

Dia memimpin dengan adil dan seluruh kemampuannya tercurah untuk melayani masyarakat. Dia bisa meninggalkan kehidupan yang bergelimang kesenangan dunia menjadi hidup sangat sederhana dan bersahaja. Ketika istrinya menanyakan apa mempunyai uang 1 dirham untuk membeli anggur, dijawabnya tidak ada. Dia adalah Amirul Mukminin Umar bin Abdul Aziz. Model kepemimpinan seperti ini yang patut menjadi contoh.

3. Sabar. Sekitar 103 kali kata sabar beserta turunannya disebutkan dalam Al-Qur'an. Ini menunjukkan bahwa sabar merupakan sesuatu yang sangat penting. Lebih spesifik perbuatan sabar merupakan perintah Allah SWT dalam surah An Nahl ayat 127 yang artinya, "Bersabarlah. Kesabaranmu itu tak lain adalah berkat pertolongan Allah."

Disusul dengan surah At Thur ayat 48 yang berbunyi, "Dan bersabarlah (Muhammad) menunggu ketetapan Tuhanmu, karena sesungguhnya engkau berada dalam pengawasan Kami, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu ketika engkau bangun."

Kedua ayat ini menerangkan pada kita sebagai perintah bersikap sabar dan itu merupakan karunia-Nya. Pemimpin sabar dalam melaksanakan kepemimpinannya akan efektif karena tindakannya tidak dilandasi emosi dan jauh dari nafsu.

4. Malu. Sifat malu yang dimiliki para Pemimpin menjadi penting. Malu saat melakukan kezaliman atau penyimpangan, sehingga sikap ini akan menjadi penghalang perbuatan munkar.

Sedangkan ada empat hal yang harus dijauhi yaitu sifat dengki, sombong, kikir dan permusuhan. Keempat sifat ini akan membuat seorang pemimpin tidak efektif, oleh karena itu jauhkan dan hindarkan. Saat pemilihan pemimpin negeri ini awal tahun depan, hati-hatilah dalam menggunakan hak pilih. Cermati khususnya keempat sifat tersebut diatas. Semoga Allah SWT. menurunkan kuasanya dengan memberikan petunjuk untuk memilih pemimpin yang dikehendaki-Nya.

***

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025

Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih - Redaksi)




(rah/rah)

Hide Ads