Ramadan adalah bulan suci yang penuh keberkahan dan kemuliaan, terutama di malam hari. Bahkan pada bulan Ramadan terdapat malam yang lebih mulia dari seribu bulan, yaitu lailatul qadar.
Prof Nasaruddin Umar menjelaskan, peristiwa-peristiwa penting dalam Islam pun banyak yang terjadi di malam Ramadan, seperti turunnya Al-Quran kepada Nabi Muhammad SAW. Kejadian penting itu terjadi di malam ke-17 bulan Ramadan.
"Pertanyaannya kenapa bukan di siang hari? Nah, itulah rahasia Allah SWT," ujarnya dalam detikKultum detikcom pada Jumat (24/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waktu malam, lanjut Prof Nasaruddin Umar, dalam Islam sangatlah esensial. Terlebih, manusia dianjurkan untuk bersujud di malam hari bukan siang hari.
Allah SWT menetapkan malam hari untuk mendaki langit, sedangkan siang hari sebagai tempat menjadi khalifah yang baik. Ini disebabkan malam hari merupakan waktu yang paling baik untuk beribadah kepada Allah.
Bahkan, salat pun banyak yang disyariatkan pada malam hari, seperti waktu Maghrib, Isya, hingga Tarawih. Ini disebabkan jika salat lebih banyak dilakukan di siang hari, maka kaum muslim lebih sulit fokus.
"Coba kalau salatnya lebih banyak di siang hari, pasti jadi tidak khusyuk," tambah Prof Nasaruddin Umar.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Muzzammil ayat 6,
Ø¥ÙÙÙÙ ÙÙØ§ØŽÙØŠÙØ©Ù Ù±ÙÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙ Ø£ÙØŽÙدÙÙ ÙÙØ·ÙÙÙÙØ§ ÙÙØ£ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙØ§
Arab latin: Inna nÄsyi`atal-laili hiya asyaddu waá¹`aw wa aqwamu qÄ«lÄ
Artinya: "Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan,"
Prof Nasaruddin Umar mencontohkan ketika waktu Dzuhur tak jarang kaum muslim sulit fokus untuk salat karena pekerjaannya, seperti melihat tumpukan map di meja. Oleh karenanya, malam hari menjadi waktu yang paling bagus untuk beribadah.
"Kapasitas manusia paling nikmat itu menjadi hamba di malam hari. Bisa basah sajadah karena air mata tobat, mengenang dosa-dosa di malam hari dan melakukan muhasabah," paparnya.
Muhasabah pun paling baik dilakukan di malam hari, sebab ketika malam emosi kita yang aktif. Lain halnya di siang hari yang lebih banyak mengandalkan akal.
Selain itu, Prof Nasaruddin Umar juga mengimbau umat Islam untuk memanfaatkan momentum malam-malam di bulan Ramadan dengan meratapi dosa-dosa lampau.
Simak selengkapnya detikKultum Prof Nasaruddin Umar: Keutamaan Malam Suci Ramadan DI SINI.
(aeb/lus)












































Komentar Terbanyak
Cak Imin Sebut Indonesia Gudang Ulama
MUI Surakarta Jelaskan Hukum Jenazah Raja Dimakamkan dengan Busana Kebesaran
Cak Imin Sebut Pesantren Solusi Rakyat, Bisa Tangani Utang dan Kemiskinan