Kapan Islam Masuk di Amerika Serikat?

Trend Islam di AS (2)

Kapan Islam Masuk di Amerika Serikat?

Prof. Nasaruddin Umar - detikHikmah
Sabtu, 26 Nov 2022 05:30 WIB
Poster
Sejarah masuknya penyebaran Islam di Amerika Serikat. Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Dalam artikel terdahulu dijelaskan Amerika Serikat (AS) menganut asas keadilan, kebebasan, dan keterbukaan. Adalah wajar jika para pengungsi membanjiri kota ini karena berbagai alasan. Termasuk yang bermigrasi ke AS ialah orang-orang Islam dari kawasan Afrika dan Timur-Tengah lainnya.

Mungkin di negerinya mengalami tekanan, ketidakadilan, bahkan mungkin di antaranya ada yang sebagai budak yang menginginkan kehidupan alam bebas. Sejak itulah kelompok muslim ada di AS. Semenjak abad ke 16 sudah tercatat ada orang-orang Islam bermukim dari AS. Gelombang migrasi muslim terbesar ke AS terjadi pada akhir abad ke 19, ketika negeri asal mereka mengalami penjajahan dari negeri-negeri Barat.

Kalangan sejarawan mencatat Islam pertama kali memasuki AS melalui Amerika bagian utara, yaitu dari kawasan Arizona dan New Meksiko. Dalam sejarah tercatat sebuah nama terkenal yaitu Álvar Núñez Cabeza de Vaca, yang mungkin tokoh muslim pertama memasuki AS. Ia datang ke AS sebagai seorang budak penjajah Spanyol dalam abad ke 16. Seperti kita ketahui, tentara Arab-Muslim pernah menguasai Spanyol selama berabad-abad.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan semenjak tahun 1520-an, budak-budak seperti de Vaca sudah banyak dikirim ke Amerika untuk dipekerjakan di berbagai lahan pertanian. Diperkirakan sekitar 500 ribu orang muslim dikirim ke daerah ini atau 4,4% dari total 11.328.000 jiwa budak yang ada saat itu. Sekitar 50% budak atau tidak kurang dari 200 ribu budak yang didatangkan berasal dari daerah-daerah yang dipengaruhi oleh Islam.

Dalam sumber lain dikatakan, imigran Muslim paling awal datang ke AS ialah dari kawasan Suria, Yordania, Palestina, dan kawasan Timur Tengah lainnya dalam tahun 1875-1012. Setelah Dinasti Usmaniah runtuh dalam abad ke 13 melalui Perang Dunia I, terjadi gelombang besar-besaran imigrasi Muslim dari Timur Tengah. Dalam waktu bersamaan juga dimulainya kolonialisme Barat di Timur Tengah. Banyak warga muslim bermigrasi ke AS karena di negeri ini lebih menjamin kebebasan, keterbukaan, dan hak-hak kemanusiaan lainnya.

ADVERTISEMENT

Oleh karena gelombang pengungsian sedemikian banyak memasuki AS, maka dalam tahun 1924 pihak AS menetapkan peraturan baru tentang keimigrasian. Pada tahun 1924, aturan keimigrasian AS disahkan. Di antara isi undang-undang itu membatasi gelombang imigrasi dengan memberlakukan kuota asal negara asal kelompok imigran. Salah satu kesempatan yang pernah ada ialah pemberian kuota bagi negara asal Timur Tengah yang mayoritas beragama Islam dalam tahun 1947-1960, untuk memasuki AS. Periode imigrasi ketiga ini terjadi peningkatan jumlah Muslim yang datang ke AS, yang kini berasa dari negara-negara di luar Timur Tengah. Di bawah kepemimpinan Presiden Lyndon Johnson system kuota ini dihapuskan. Akibatnya imigran muslim dari berbagai negara menyerbu AS. Semenjak itulah Islam di AS terus berkembang.

Satu persatu masjid mulai di bangun di AS sejak itu hingga saat sekarang. Institusi dan sarana peribadatan semakin tumbuh dan berkembang di AS. Masjid, mushala, dan infrastruktur agama Islam terus berkembang di AS sampai sekarang. Sebagai negara demokrasi, asal memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, tidak ada larangan khusus untuk mendirikan rumah-rumah ibadah.

Bahkan kalau perlu pemerintah AS membantu kelancaran pembangunan rumah-rumah ibadah yang dianggap sebagai rumah kemanusiaan di dalam masyarakat. Termasuk yang memanfaatkan kebijakan AS ini ialah komunitas muslim Indonesia di berbagai negara bagian, sudah mendirikan masjid dan mushala. Bahkan Pesantren Nusantara yang didirikan oleh Ust. Syamsi Ali merupakan Pondok Pesantren pertama yang ada di AS. Pesantren ini berdiri di atas tanah 17 hektar, sekitar 2 jam berkendaraan darat dari kota New York AS.




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads