Amerika Serikat (AS) tidak sejak awal seperti sekarang. Bahkan AS baru ada setelah Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika pada tahun 1492. Jauh sebelumnya sudah
ada sejumlah negara besar di Eropa, Timur Tengah, dan Asia. Meskipun AS sejarahnya relative baru tetapi cepat sekali berkembang sampai melampaui perkembangan negara-
negara yang pernah menjajahnya.
Sejarah AS sesungguhnya hanyalah sejarah tidak lebih 3 abad lalu, terutama setelah migrasi besar-besaran warga Inggris, Prancis, Spanyol, Belanda, dan Jerman ke AS. Sebelum koloni Barat ini dating sesungguhnya Amerika sudah dihuni oleh penduduk yang berasal dari Asia sekitar 15.000 tahun yang lalu. Kota paling awal popular di AS ialah kota Virginia, khususnya kota Jamestown, yang pertama kali dihuni oleh koloni Inggris dalam tahun 1607.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas AS mulai terlihat ketika Inggris menetapkan pajak baru, yang dianggap tidak adil dan inkonstitusional bagi rakyat Amerika karena mereka tidak terwakili di Parlemen,
sementara hasil negerinya dikuras. Protes yang berujung pada perang menuntut kebebasan dan kemerdekaan pada bulan April 1775, yang lebih dikenal dengan Revolusi Amerika .
Revolusi AS berujung pada sebuah kemerdekaan dari Kerajaan Britania Raya pada tanggal 4 Juli 1776 .
Peran tokoh legendaris Jenderal George Washington tak dapat dilupakan. Karena kegigihannya maka perdamaian disepakati pada tahun 1783. Sebanyak 13 negara bersatu di bawah pemerintah federal yang ditetapkan melalui Pasal-Pasal Konfederasi . Pemerintahan dengan konstitusi baru yang ditetapkan pada tahun 1789 sekaligus menjadi dasar bagi pemerintah federal Amerika Serikat dan George Washington sendiri sebagai Presiden pertama. AS terus berkembang. Di bawah dukungan tokoh demokrasi Jefferson dan Jackson, AS wilayahnya semakin meluas. Sejumlah kota dan wilayah dibeli termasuk Louisiana, Oregon, dan California.
Setelah tahun 1850 pemerintahan AS semakin kuat, terutama melalui penguatan hak-hak sipilnya. Isu simpatik yang diusung pemerintahan awal AS ialah pembebasan terhadap
para budak. Semenjak itu AS juga dibanjiri oleh orang-orang yang mendambakan kemerdekaan. Terpilihnya tokoh pejuang HAM, Abraham Lincoln dari partai Republik
membuat sebelas negara budak melepaskan diri dan mendirikan Konfederasi pada tahun 1861. Budak-budak dari Afrika yang umumnya berkulit hitam ikut serta menikmati
pembebasan itu. Dari sinilah nanti persentuhan antara Islam dan AS melalui warga Afro-Amerika. Warga Afrika yang sebelumnya sudah beragama Islam ikut serta bermigrasi
mengikuti keluarga dan familinya yang sudah terlebih dahulu berada di AS.
Meskipun warga kulit hitam Amerika Serikat (Black American) masih sering merasa termarjinalkan tetapi secara umum AS lebih memanusiawikan ketimbang bangsa-bangsa lain
yang memperlakukan bekas budak. Azas keadilan inilah yang menjadi kekuatan sejak awal AS. Hingga abad ke-20 terjadi ledakan jumlah wirausahawan di bagian Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran serta petani dari Eropa dan Afrika. Jaringan transportasi dikembangkan dan industry pertambangan pun semakin maju maka AS semakin tak
terbendung oleh negara-negara lain untuk menyainginya. AS selalu bergerak untuk menyempurnakan system pemerintahannya, sehingga dalam tahun 1890-an terjadi gerakan
keterbukaan, pemberantasan KKN, yang berbanding lurus dengan gerakan efisiensi dan efektifitas pembangunan secara menyeluruh.
Dalam tahun 1920-an terjadi perkembangan demokrasi yang semakin efektif di AS, termasuk pemberian hak-hak publik bagi kaum perempuan atau yang kita kenal sekarang
dengan kesetaraan gender (gender equality). Tidak heran jika AS kemudian diserbu oleh orang-orang yang mencari kebebasan dan ketenangan hidup.
Prof. Nasaruddin Umar
Imam Besar Masjid Istiqlal
(erd/erd)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi