Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB Eduart Wolok dengan tegas mengungkap tidak ada passing grade di Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025. Apa alasannya?
Menurutnya passing grade seperti akan menyandera calon peserta. Bukan berpatok pada passing grade, tugas peserta UTBK adalah mengerjakan dan mendapatkan skor yang terbaik.
"Kita tidak ingin memberikan passing grade karena itu seperti akan menyandera calon peserta. Karena sebenarnya tugas dari peserta adalah kerjakanlah dengan sebaik-baiknya, mendapatkan skor terbaik, kemudian pasti dia akan bisa terterima gitu," katanya usai acara Konferensi Pers Pengumuman SNBT 2025, Selasa (27/5/2025) di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peserta yang Lolos SNBT Pasti Punya Nilai Tinggi
Dasar penerimaan peserta di SNBT 2025 murni berdasarkan nilai yang didapatkan peserta. Jika suatu program studi (prodi) memiliki kuota penerimaan 30 orang, maka yang lolos adalah 30 peserta dengan nilai tertinggi.
Dengan kata lain, peserta yang lolos SNBT 2025 di sebuah prodi pasti mereka yang memiliki nilai tertinggi. Ia kembali mengingatkan bahwa panitia tidak pernah mengeluarkan passing grade.
"Kami panitia tidak pernah melakukan passing grade karena memang yang dinilai itu skor dari tujuh su-btes yang diikuti oleh peserta di UTBK," tuturnya.
600 Ribu Peserta yang Gagal SNBT Masih Punya Peluang Kuliah
Lebih lanjut Eduart menyatakan lebih dari 600 ribu peserta yang gagal SNBT 2025 masih memiliki peluang kuliah. Baik melalui jalur mandiri di perguruan tinggi negeri (PTN) ataupun perguruan tinggi swasta (PTS).
"Ketika yang masih belum terterima ada sekitar 600 ribu ini masih memiliki peluang. Baik melalui jalur mandiri yang di PTN maupun temen-temen di PTS yang menyediakan kursi untuk prodi-prodi yang sama," ujarnya.
Untuk itu, tampilan pengumuman peserta tidak lulus nantinya akan tertulis "Jangan Putus Asa dan Tetap Semangat!".
"Karena sekali lagi kuota (SNBT) memang terbatas di PTN, makanya harus ada yang diterima ada yang belum terterima. Tetapi sekali lagi masih ada jalur lainnya," papar Eduart.
"Jadi, jangan putus asa dan tetap semangat, karena kita masih punya jalur mandiri dan juga prodi yang kualitasnya terus membaik dari waktu ke waktu," tandasnya.
(det/pal)