Panitia Temukan Skor UTBK Peserta Makin Jelek di Sesi Belakang, Ini Sebabnya

ADVERTISEMENT

Panitia Temukan Skor UTBK Peserta Makin Jelek di Sesi Belakang, Ini Sebabnya

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 25 Mar 2025 16:00 WIB
UTBK 2024 di UNS
Lokasi UTBK di UNS. Foto: Luthfi Zian Nasifah
Jakarta -

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) mengungkap dari data yang mereka miliki, nilai peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025 semakin sesinya ke belakang semakin jelek.

Sekretaris SNPMB Bekti Cahyo Hidayanto menjelaskan, hal ini dikarenakan peserta terpaku menghafalkan "bocoran" soal dari sesi-sesi sebelumnya.

"Di tahun kemarin di hari kedua muncul soal-soal bocoran. Itu bukan bocoran ya, itu soal yang keluar di sesi satu dan dua," kata Bekti dalam Bincang Daring: Pendaftaran dan Persiapan Mengikuti UTBK-SNBT 2025 yang dilansir melalui YouTube SNPMB ID pada Senin (24/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bekti menerangkan, kemungkinan ada peserta yang menghafalkan soal yang dia dapat, sehingga peserta dari sesi berikutnya ikut menghafalkan soal-soal tersebut.

"Jangan sampai itu menjadi terpaku kalian menghafalin soal. Kalau kalian sudah terpaku menghafalin soal kalian mengandalkan begitu, padahal sesi yang kalian dapat sesi kalian itu soalnya akan beda dengan sesi sebelumnya," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Ia menggarisbawahi, hal itu menyebabkan nilai peserta semakin sesinya ke belakang, justru semakin jelek. Padahal, soal yang didapat sebenarnya tidak sama, meski mungkin mirip.

"Di data kami justru nilai peserta itu semakin sesinya ke belakang itu malah semakin jelek. Kalian mungkin ngapalin jadinya," ujarnya.

"Dan kalian daya juang, daya nalar, daya berpikirnya jadi rendah jadinya," imbuh Bekti.

Penggunaan IRT dalam UTBK SNBT

Bekti turut menjelaskan soal item response theory (IRT). Penggunaan IRT berlaku untuk seluruh sesi.

"Penggunaan IRT itu adalah untuk memberikan pembobotan soal. Soal yang dijawab banyak benar pada satu sesi yang sama, maka soal itu beratnya menjadi rendah. Soal yang dijawab sedikit benar oleh semua peserta dari Sabang sampai Merauke, maka soal itu akan memiliki bobot yang tinggi," jelas Bekti.

Ia juga mengatakan, setiap peserta akan memperoleh penyetaraan karena soal setiap sesi berbeda-beda.

"Nah, nanti akan ada namanya equating segala macem menggunakan standar-standar yang sudah berlaku internasional," kata Bekti.

Maka dari itu, dia menyebut panitia SNPMB memerlukan waktu yang agak cukup lama dari selesainya ujian sampai diumumkan karena ada proses-proses penghitungan komputasi yang cukup tinggi.

"Untuk melakukan penyetaraan-penyetaraan sesi karena setiap sesi beda. Kemudian dalam sesi yang sama setiap peserta juga nanti akan ada bobot setiap soalnya," ungkapnya.




(nah/nwy)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads