Nah, bagi kalian para penghafal Al Quran, yuk cari tahu kampus apa saja yang membuka jalur ini!
Seleksi Mandiri Jalur Tahfiz Al Quran
1. Universitas Negeri Semarang (Unnes)
Unnes membuka Seleksi Mandiri (SM) Prestasi dengan syarat utama yakni mempunyai prestasi akademik atau nonakademik seperti kejuaraan olahraga, seni, sains, dan prestasi keagamaan seperti hafiz.
Pendaftar perlu mengunggah bukti sertifikat kejuaraan atau keahlian yang selanjutnya diverifikasi tim ahli. Dikutip dari situs resmi Unnes, peserta yang lolos verifikasi dokumen akan mengikuti UTBK dan wawancara (unjuk bakat) secara offline di Unnes.
2. Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
UNJ juga membuka seleksi jalur tes hafalan kitab suci agama, baik untuk agama Islam maupun agama lainnya yang diakui oleh negara. Dikutip dari situs resmi, jalur ini dibuka untuk semua pilihan program studi (prodi).
Ketua Admisi UNJ, Dr Eng I Wayan Sugita mengatakan seleksi jalur hafalan kitab suci agama adalah jalur prestasi non-lomba.
"Namanya juga hafalan, akan ditanya hafalannya. Jika agamanya Islam, misalnya, maka akan ditanya hafalan kitabnya. Begitu juga dengan agama lainnya, yang nanti akan ada penguji dari masing-masing agama tersebut," kata dia.
3. Universitas Islam Negeri (UIN)
Berbagai UIN di Indonesia juga membuka jalur tahfiz Al Quran, misalnya UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dan UIN Jambi.
Di UIN Malang, seleksi melalui tahfiz Al Quran dilakukan pada jalur Beasiswa Teladan. Kriteria peserta adalah memiliki tahfiz Al Quran 30 juz secara baik.
Kemudian, di UIN Jambi, juga ada jalur tahfiz dengan persyaratan surat keterangan tahfiz yang menjelaskan jumlah tahfiz yang dikuasai serta fotokopi sertifikat tahfiz.
4. Universitas Airlangga (Unair)
Unair Surabaya menawarkan beasiswa khusus bagi para penghafal kitab suci semua agama.
"Kemudian juga ada beasiswa untuk tahfidz Al-Qur'an. Mereka yang hafal minimal lima juz akan bebas uang kuliah tunggal (UKT). Beasiswa ini juga berlaku bagi penghafal kitab suci dari agama lainnya," kata Direktur Kemahasiswaan UNAIR, Prof Dr M Hadi Shubhan, dikutip dari laman resmi Unair.
Beasiswa yang disediakan tidak hanya berupa pendidikan gratis, melainkan juga keringanan UKT setiap semester.
(nah/nwk)