.webp)
Ada dua jenis kurikulum yang dapat diakomodasi di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025. Kedua kurikulum yang dimaksud adalah Kurikulum 2013 (K-13) dan Kurikulum Merdeka.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB, Prof Dr Ir Eduart Wolok, ST, MT menegaskan tidak akan ada perlakuan khusus yang disebabkan perbedaan kurikulum.
"Dan perbedaan kurikulum itu sudah kami lakukan penilaian yang seobjektif mungkin," ujarnya dalam siaran langsung Peluncuran SNPMB PTN Tahun 2025 melalui YouTube SNPMB ID pada Rabu (11/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengguna Kurikulum Merdeka Tak Perlu Khawatir
Pada tahun lalu, sebagian peserta yang menggunakan Kurikulum Merdeka mengeluhkan tidak bisa ikut SNBP. Prof Eduart menegaskan untuk SNBP 2025 sudah dilakukan antisipasi.
"Apa yang terjadi pada tahun kemarin itu menjadi evaluasi buat kita. Apalagi kalau di tahun kemarin lulusan kurikulum merdeka itu berjumlah sekitar 10% ya, dari jumlah lulusan, hari ini akan 55%," kata Prof Eduart.
Ia menekankan panitia SNPMB 2025 tahun ini sudah mengantisipasi terkait dengan Kurikulum Merdeka. Sehingga, apa yang menjadi keluhan pada SNBP tahun kemarin tidak akan terjadi lagi. Prof Eduart mengatakan pihaknya sudah membahas secara detail dengan para rektor dan wakil rektor bidang akademik terkait proses seleksi SNBP, khususnya untuk Kurikulum Merdeka.
"Kodefikasi untuk kurikulum Merdeka itu sudah kita atur secara rigid, jadi tidak akan terjebak di dalam IPA atau IPS, tetapi dia akan memiliki kodefikasi khusus. Sehingga kesempatan yang dimiliki oleh siswa dengan Kurikulum Merdeka itu tetap sama," ungkapnya.
(nah/nwy)
